Bhinneka Tunggal Ika

Agenda Bangsa 2022: Membumikan Moderasi, Menghapus Perusak Negeri

2 Mins read

Sudah kita jalani 2021 ini dengan penuh lika-liku. Mulai dari fenomena yang sedu, sedan, hingga sampai yang sangat mengkhawatirkan. Hal tersebut menjadi pelajaran penting untuk kita sebagai bangsa NKRI.

Suasana pandemi yang beriringan dengan berkobarnya praktik intoleransi, radikalisme, dan praktik terorisme, menjadi penanda bahwa bangsa Indonesia, akan terus melaju dengan masalah-masalah yang lebih akut dan berat. Oleh sebab itu, menuju tahun 2022 bangsa ini harus mempunyai agenda besar yang melampaui masalah krusial tersebut.

Bangsa ini akan mapan dan maju jika masalah-masalah krusial ditangani secara serius. Salah satunya yakni dengan menghilangkan ideologi ekstrem dan menyodorkan narasi tandingan dengan narasi sayap kanan yang intoleran dan propagandis.

Ada banyak hal yang bisa bangsa ini lakukan, yaitu menancapkan karakter (lokalnya) sebagai bangsa Indonesia kembali: toleran dan humanis. Kearifan lokal itu, menjadi kunci keutuhan bangsa Indonesia ke depan. Ia menjadi sikap tandingan dengan karakter baru manusia Indonesia: ideologi transnasional.

Agenda bangsa Indonesia 2022 adalah membumikan moderasi dan menghapus perusak negeri. Bangsa ini wajib menjunjung sikap toleransi dan moderasi agama atas nama kemanusiaan dan kesetaraan sebagai hamba Tuhan.

Fanatisme agama yang menjadi problem agama itu sendiri patut dibuang. Latar primordial dan ketakutan pada identitas kedirian sehingga menjadi sindrom identitas harus dihilangkan. Kita menjalani urusan masing-masing agama dengan keyakinan bahwa agama kita benar. Dan kita wajib menghormati keyakinan agama lain atas keyakinan yang mereka pilih.

 

Tak ada sikap toleran semu dalam berkehidupan. Semuanya wajib melaksanakannya dengan kesadaran dan keikhlasan. Semua bisa ulurkan tangan jika kita bisa dan mampu. Dan pecahkan masalah dengan lapang dada secara bersama. Bernegara sebagaimana beragama adalah menyatukan niat dan kerjasama untuk mencari kehidupan yang aman dan sentosa.

Bangsa Indonesia harus mampu berbangsa, bernegara, dan beragama dengan karakter Indonesia yang berlandaskan pada sikap dan pemikiran yang moderat. Karena Indonesia sendiri adalah moderat. Artinya, bangsa Indonesia harus mampu memahami esensi keindonesiaan sendiri secara proporsional. Ia yang tidak terjebak pada fanatisme, intoleransi, radikalisme, apalagi terorisme.

Sebagaimana berbangsa, beragama Islam mayoritas tidak boleh menampakkan diri sebagai umat yang arogan. Justru kesempatan menjadi mayoritas harus dimanfaatkan untuk menjadikan Islam sebagai pelindung dan pengayom terhadap minoritas. Islam harus mampu menampilkan diri sebagai umat yang tidak hanya bisa menerima perbedaan, tetapi menjamin yang berbeda untuk hidup nyaman.

Indonesia wajib mengamankan semua kelompok yang ada. Bangsa Indonesia yang ramah menjadi modal untuk membangun kedamian dunia. Indonesia untuk dunia.

Membumikan moderasi adalah memasang pasak negeri. Bibit moderasi wajib ditanam dengan ketulusan, disiram keikhlasan dan dan dirawat dengan tali saling menyemai kasih sayang. Hanya sikap seperti itulah untuk merawat bangsa ini agar bisa bertahan ke depan.

Manusia dilarang merusak fitrah manusia. Beragama dilarang merusak hakikat agama. Dua entitas itu hanya menekankan pada tali dan prinsip persaudaraan yang mengantarkan pada kebahagiaan. Namun demikian, itu hanyalah sebuah ilusi jika tak terjelmakan dalam bentuk praktik dalam mencintai sebuah negeri Indonesia ini.

 

Mungkinkah sebatas toleransi dan gerakan moderasi agama bisa menghapus perusak negeri pada 2022 ini? Perlu diingat, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme mengindentifikasi lebih dari 600 situs atau akun media sosial yang berpotensi menyebarkan konten radikal. Artinya, 2022 nanti pekerjaan dan masalah-masalah bangsa Indonesia masih panjang. Siapkah pembaca Harakatuna mengarungi tahun 2022 nanti?

Selengkapnya baca di sini I

2121 posts

About author
Pilarkebangsaan.com adalah media yang menfokuskan diri pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan kenegaraan
Articles
Related posts
Bhinneka Tunggal Ika

Gus Najih: Pupuk Kasih dan Persaudaraan dan Bantahan Narasi Ekstremisme

2 Mins read
Kunjungan bersejarah Paus Fransiskus ke Indonesia menjadi momen penting dalam memperkuat perdamaian dan kerukunan antar umat beragama di Tanah Air. Peristiwa ini…
Bhinneka Tunggal Ika

Tradisi Mandi Berdimbar yang masih terjaga pada Masyarakat Melayu Langkat

3 Mins read
Prosesi pernikahan dalam masyarakat Indonesia mempunyai beragam tradisi, tradisi yang mempunyai makna mendalam dan mempunyai hubungan dengan agama sehingga masyarakat Indonesia menjalaninya…
Bhinneka Tunggal Ika

Materialistik dan Kapitalisasi: Negara Merawat, Rakyat Sekarat

3 Mins read
Keunggulan Kompleks Negara Indonesia Indonesia diapit oleh dua samudera dan dua benua. Terletak di garis khatulistiwa dan dilewati ring of fire, membuat…
Power your team with InHype

Add some text to explain benefits of subscripton on your services.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *