Jaga Pilar

Biografi Lengkap Oemar Said Tjokroaminoto

2 Mins read

Raden Hadji Oemar Said Tjokroaminoto atau disingkat menjadi H.O.S. Tjokroaminoto lahir di Desa Bukur Madiun, Jawa Timur, 16 Agustus 1882 , beliau adalah seorang pemimpin organisasi Sarekat Islam (SI) di Indonesia kedua setelah Samanhudi.

Tjokroaminoto adalah anak kedua dari 12 bersaudara dari ayah bernama R.M. Tjokroamiseno, salah seorang pejabat pemerintahan pada saat itu. Kakeknya, R.M. Adipati Tjokronegoro, pernah juga menjabat sebagai Bupati Ponorogo.

Tjokroaminoto adalah sebagai guru para pemimpin-pemimpin besar di indonesia saat dan sekaligus menjadi pelopor pergerakan di indonesia, pemikirannya melahirkan berbagai macam ideologi bangsa indonesia pada saat itu, tempat tinggalnya sempat dijadikan rumah kost para pemimpin besar untuk menimbah ilmu padanya, seperti: Semaoen, Alimin, Muso, Soekarno, Kartosuwiryo, bahkan Tan Malaka pernah berguru padanya.

Beliau jugalah orang yang pertama kali menolak untuk tunduk pada Belanda, setelah ia meninggal lahirlah warna-warni pergerakan indonesia yang dibangun oleh murid-muridnya, yakni kaum sosialis/komunis yang dianut oleh Semaoen, Muso, Alimin, Soekarno yang nasionalis, dan Kartosuwiryo yang islam merangkap sebagai sekretaris pribadi.

Namun, ketiga muridnya itu saling berselisih menurut paham masing-masing. Pengaruh kekuatan politik pada saat itu memungkinkan para pemimpin yang sekawanan itu saling berhadap-hadapan hingga terjadi Pemberontakan Madiun 1948 yang dilakukan Partai komunis Indonesia karena memproklamasikan “Republik Soviet Indonesia” yang dipimpin Muso dan dengan terpaksa presiden Soekarno mengirimkan pasukan elite TNI yakni Divisi Siliwangi yang mengakibatkan “abang” sapaan akrab Soekarno kepada Muso pemimpin Partai komunis pada saat itu tertembak mati 31 Oktober, dan dilanjutkan pemberontakan oleh Negara Islam Indonesia(NII) yang dipimpin oleh Kartosuwiryo dan akhirnya hukuman mati yang dijatuhkan oleh Soekarno kepada kawannya Kartosuwiryo pada 12 September 1962.

Pada bulan Mei 1912, HOS Tjokroaminoto mendirikan organisasi Sarekat Islam yang sebelumnya dikenal Serikat Dagang Islam dan terpilih menjadi ketua.

Salah satu trilogi darinya yang termasyhur adalah Setinggi-tinggi ilmu, semurni-murni tauhid, sepintar-pintar siasat. Ini menggambarkan suasana perjuangan Indonesia pada masanya yang memerlukan tiga kemampuan pada seorang pejuang kemerdekaan.

Soekarno adalah salah muridnya yang paling ia sukai hingga ia menikahkan Soekarno dengan anaknya yakni Siti Oetari, istri pertama Soekarno.

Raden Hadji Oemar Said Tjokroaminoto memberi pesannya kepada Para murid-muridnya ialah “jika kalian ingin menjadi Pemimpin besar, menulislah seperti wartawan dan bicaralah seperti orator” perkataan ini membius murid-muridnya hingga membuat Soekarno setiap malam berteriak belajar pidato hingga membuat kawannya yaitu Muso, Alimin, Kartosuwiryo, Darsono, dan yang lainnya terbangung dan tertawa menyaksikannya.

Oemar Said Tjokroaminoto meninggal di Yogyakarta, 17 Desember 1934 pada usia 52 tahun, Ia dimakamkan di TMP Pekuncen, Yogyakarta, setelah jatuh sakit sehabis mengikuti Kongres SI di Banjarmasin.

Beliau dinobatkan sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional pada 9 November 1961 dalam Keppres No. 590 Tahun 1961.

(Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas)
2121 posts

About author
Pilarkebangsaan.com adalah media yang menfokuskan diri pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan kenegaraan
Articles
Related posts
Jaga Pilar

Kemenkum Maluku dan Densus 88 Perkuat Sinergi Pencegahan Terorisme

1 Mins read
Kementerian Hukum (Kemenkum) Maluku bersama Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polda Maluku menjalin kerja sama dalam bidang pencegahan terorisme di daerah…
Jaga Pilar

Muhammadiyah Harus Kembangkan Pilar Keempat

1 Mins read
Di hadapan segenap keluarga besar Universitas Muhammadiyah Jember, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. Muhadjir Effendi menegaskan pentingnya Muhammadiyah mengembangkan pilar keempat,…
Jaga Pilar

Bela Palestina Bukan Bela Khilafah dan Ekstremisme, Hati-hati!

4 Mins read
Wakil Sekretaris Badan Penanggulangan Ekstremisme dan Terorisme Majelis Ulama Indonesia (MUI) Najih Arromadloni mengingatkan masyarakat Indonesia untuk mewaspadai propaganda jihad khilafah berkedok…
Power your team with InHype
[mc4wp_form id="17"]

Add some text to explain benefits of subscripton on your services.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *