Jaga Pilar

Biografi Sukarni, Aktivis Penculik Sukarno-Hatta untuk Proklamasi RI

2 Mins read

Sukarni Kartodiwirjo adalah orang yang menculik Sukarno dan Bung Hatta. Namun, motif dari penculikan tersebut untuk memaksa dua pemimpin bangsa itu segara memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Langkah tersebut ia ambil karena gerah menunggu sikap Sukarno dan Bung Hatta yang masih menunggu dan melihat situasi. Padahal, saat itu Jepang sudah tunduk pada Sekutu. Berikut ini kisah perjalan Sukarni, tokoh penentu momen proklamasi.

1. Aktivis militan yang pantang kompromi

Sukarni adalah laki-laki yang lahir pada 14 Juli 1916 di Blitar, Jawa Timur. Sukarni merupakan anak dari Kartodiwirjo dan Supiah.

Ia terkenal sebagai aktivis militan yang pantang berkompromi. Sejak kecil, Sukarni sudah sangat membenci penjajah Belanda. Bahkan, ia gemar berkelahi dengan anak-anak kolonial.

Kebencian terhadap penjajah Belanda tertanam di dalam diri Sukarni karena gurunya yaitu Mohammad Anwar. Sang guru adalah tokoh pergerakan Indonesia saat itu.

Pada usia 14 tahun, Sukarni bergabung dengan organisasi perhimpunan Indonesia Muda. Sikap kritis, pejuang, dan tanpa komprominya semakin membara. Hingga pada usianya yang ke 20, Sukarni diangkat menjadi Ketua Pengurus Besar Indonesia Maju.

2. Sebagai pemimpin muda yang kritis, Sukarni diincar oleh Belanda

Sebagai pemmpinan anak muda kritis, Sukarni pun diincar oleh Belanda. Belanda melakukan usaha-usaha penangkapan. Dengan langkah gesit, Sukarni berhasil lolos.

Sayang, beberapa tahun menjalani hidup untuk menghindari kejaran Belanda, Sukarni pun ditangkap di Balikpapan.
Seperti dikutip dari berbagai sumber, pada masa penjajahan Jepang, Sukarni dan teman-temannya dibebaskan. Bahkan di era itu, ia sempat bekerja di kantor berita ANTARA.

3. Sukarni dan peristiwa Rengasdengklok

Pada 15 Agustus 1945, Jepang menyerah pada Sekutu tanpa syarat. Sukarni menilai momen kekosongan kekuasaan Indonesia saat itu sangatlah penting untuk memerdekakan rakyat.

Dikutip dari buku ‘100 Tokoh yang Mengubah Indonesia’ oleh Penerbit Narasi, Sukarni dan kaum muda pun berapi-api untuk mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia. Namun, para kaum tua lebih berhati-hati dan menunggu.

Alhasil, Sukarno dan Bunga Hatta yang menjadi pemimpin saat itu pun diculik oleh Sukarni dan kawan-kawannya pada 16 Agustus 1945. Mereka membawa Sukarno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat agar jauh dari intimidasi Jepang.

Walaupun sempat menjalani diskusi sengit, mereka pun sepakat untuk mengumandangkan proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

4. Semangat kemerdekaan Sukarni tidak pernah padam hingga akhir hayatnya

Setelah momen proklamasi, Sukarni menghimpun pemuda demi mendukung Pemerintah Indonesia. Pada 3 September 1945, ia mengambil alih stasiun kereta api, angkutan umum hingga stasiun radio.

Bukan hanya itu saja, Sukarni dan kaum muda juga menyelenggarakan rapat besar di lapangan Ikada. Hal itu untuk mendesak peralihan kekuasaan Jepang ke Indonesia.

Pada 7 Mei 1971, Sukarni meninggal dunia dengan tenang karena cita-cita kemerdekaan telah ia raih. Sukarni dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta.

Artikel ini disaring dari berbagai media. Versi lengkapnya silakan baca di sini I

2118 posts

About author
Pilarkebangsaan.com adalah media yang menfokuskan diri pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan kenegaraan
Articles
Related posts
Jaga Pilar

Serangan Moskow dan Bukti Kekejaman Teroris di Bulan Ramadan

2 Mins read
ISIS lagi-lagi diperbincangkan di dunia. Kabarnya ISIS menyarang gedung konser di utara Moskow, pada Jumat (22/03) lalu. Dalam peristiwa ini ISIS mengeklaim…
Jaga Pilar

Program AMAZING: Terobosan dalam Memperbaiki Gizi Anak

2 Mins read
RPTRA Taman Lenteng Agung, Jagakarsa, Kamis (29/02/2024), Mahasiswa kelompok 8 Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melakukan Pengalaman Belajar…
Jaga Pilar

Nonis Berburu Takjil Hingga Jihad Melawan Radikalisme

2 Mins read
Bulan Ramadhan tahun ini memiliki warna yang berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sekarang ada suasana baru di mana saat menjelang berbuka puasa, takjil…
Power your team with InHype

Add some text to explain benefits of subscripton on your services.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *