Jaga Pilar

Debat Sengit Aidit-Natsir: Sampai Ingin Lempar Kursi, tapi Jadi Teman Ngopi di Luar Sidang

1 Mins read

Polemik usai debat Calon Presiden (Capres) 2024-2029 masih terasa hingga saat ini. Setelah debat terlihat masih ada yang masih dendam kesumat. Tetapi ada juga yang berbesar hati untuk berangkulan kembali.

Namun pada era 1950-an, perdebatan sengit selalu terjadi di konstituante (DPR kala ini) sebagai lembaga yang bertugas menyusun undang-undang dasar. Terkhusus antara tokoh politisi dari Partai Masyumi dan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Perdebatan alot ini dipimpin oleh masing-masing pentolannya, pada pihak Masyumi ada Mohammad Natsir sedangkan di sisi seberang ada D.N Aidit. Keduanya adalah anggota Konstituante periode 1956-1959.

Bahkan karena saking alotnya kedua tokoh tersebut saat berdebat. Tidak hanya serangan verbal yang dilancarkan, Natsir bahkan pernah hampir ingin melemparkan kursi saat menghadapi kursi saat menghadapi Aidit dalam sidang Konstituante.

“Jika Aidit lagi debat di parlemen, saya ingin mengangkat kursi lalu menghempaskan ke kepalanya,” tutur Natsir kepada Yusril Ihza Mahendra yang dimuat Historia.

Tetap akur

Tetapi walau berseteru di ruang parlemen, Aidit tak sungkan membagikan segelas kopi hangat kepada Natsir. Keduanya lantas saling bercengkrama menanyakan kabar keluarga masing-masing sambil makan sate.

“Dari hal tersebut bisa dilihat betapa sifat dan watak waktu pada saat itu sangat toleran meskipun dalam urusan politik mereka sangat bermusuhan,” jelas Yusril dalam Natsir dan Kemajemukan Bangsa.

Adit juga menanyakan kabar istri Natsir. Kedunya berbincang dengan akrab. Tak terlihat lagi permusuhan ketika berada di luar parlemen. Walau ketika masuk ke ruang sidang, perbedaan ideologi mereka begitu keras.

Natsir juga beberapa kali terlihat pulang ke rumah dengan berbonceng sepeda dengan Aidit. Diketahui rumah Aidit dengan Natsir saat itu tidak berjauhan. Sehingga keduanya saling mehormati satu sama lain.

“Berdebat boleh keras, tapi tak boleh kasar,” pesan Natsir.

Selengkapnya baca di sini

1672 posts

About author
Pilarkebangsaan.com adalah media yang menfokuskan diri pada topik kebangsaan, keadilan, kesetaraan, kebebasan dan kemanusiaan.
Articles
Related posts
Jaga Pilar

Kemenkum Maluku dan Densus 88 Perkuat Sinergi Pencegahan Terorisme

1 Mins read
Kementerian Hukum (Kemenkum) Maluku bersama Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polda Maluku menjalin kerja sama dalam bidang pencegahan terorisme di daerah…
Jaga Pilar

Muhammadiyah Harus Kembangkan Pilar Keempat

1 Mins read
Di hadapan segenap keluarga besar Universitas Muhammadiyah Jember, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. Muhadjir Effendi menegaskan pentingnya Muhammadiyah mengembangkan pilar keempat,…
Jaga Pilar

Bela Palestina Bukan Bela Khilafah dan Ekstremisme, Hati-hati!

4 Mins read
Wakil Sekretaris Badan Penanggulangan Ekstremisme dan Terorisme Majelis Ulama Indonesia (MUI) Najih Arromadloni mengingatkan masyarakat Indonesia untuk mewaspadai propaganda jihad khilafah berkedok…
Power your team with InHype
[mc4wp_form id="17"]

Add some text to explain benefits of subscripton on your services.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *