Pancasila

Dilema Guru, Panggilan Hidup atau Ketulusan Hati

2 Mins read

Keberlangsungan dan kemajuan masyarakat tergantung pada anak muda. Salah satu tempat bagi anak muda untuk mempersiapkan hidup di masyarakat nanti adalah sekolah.

Di sinilah berlangsung relasi yang bersifat edukatif-normatif antara generasi muda dan orang dewasa, yakni guru. Guru merupakan profesi yang menurut Badan Pusat Statistik (BPS), rata-rata gaji guru honorer di Indonesia pada tahun 2021 adalah Rp 1.817.000 per bulan.

Hal itu sangat jauh dari kata layak jika dibandingkan dengan upah minimun regional (UMR) suatu daerah yang bahkan bisa mencapai 4 juta Rupiah. Kita mempercayai guru sebagai kekuatan untuk mempertahankan, merawat, mengembangkan nilai-nilai kehidupan. Maka kinerja guru amat menentukan keberhasilan tujuan pendidikan di sekolah.

Dewasa ini ada kecenderungan dalam masyarakat untuk menuntut profesionalisme guru dalam bekerja dan mengandaikan proses dan hasil kerja yang bermutu, penuh tanggungjawab, bukan sekedar asal dilaksanakan, dan senantiasa berkelanjutan.

Guru menyadari bahwa kerja kerasnya merupakan panggilan Allah sendiri untuk membantu peserta didik berkembang dalam aneka dimensinya sebagai manusia. RahmatNya yang memberi kekuatan untuk meningkatkan profesi guru.

Seorang guru juga dituntut untuk selain mengajar, juga mengurus administrasi yang tentu tak mudah. Terkadang, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, seorang guru harus mencari pemasukan lainnya.

Maka tak ayal guru ada yang menjadi pedagang, salah satunya baru-baru ini, Alvi Noviardi. Guru honorer di Madrasah Aliyah di Sukabumi yang bekerja sebagai pengepul barang bekas untuk menambah penghasilan.

Video aktivitasnya memulung viral di media sosial. Kapolres Cimahi mengundang Alvi ke kantornya untuk memberikan hadiah umrah dan modal untuk warung.

Ketulusan guru sangat diuji, ketika mereka mengajar 6 hingga 8 jam kemudian ia mendidik anak yang bukan putra putri kandungnya, belum lagi menghadapi karakter siswa yang berbeda-beda.

Ada siswa yang nakal, penurut, bandel, dan cerewet semua bersatu dalam ruangan kelas yang diajarnya. Ketika saat sekarang ini guru menegur muridnya, justru gurunya yang dilaporkan. Hal ini harus menjadi perhatian bersama.

Guru bukan seorang penjahat yang harus dilaporkan ke polisi, tak mungkin seorang guru yang menjadi ‘orang tua’ di sekolah tega melakukan kekerasan yang diluar batas kewajaran.

Mereka juga memiliki hati nurani, menegur dan memberikan sanksi hal yang wajar untuk memberikan efek jera dan sebagai pembelajaran untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Hari Guru Nasional secara resmi ditetapkan pada tahun 1994 melalui Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994 tentang Hari Guru Nasional. Momen ini harus menjadi persatuan bagi guru untuk menyuarakan permasalahan yang ada.

Pemerintah harus menambah gaji guru, tak hanya itu, hendaknya guru yang saat ini berstatus honorer dapat diangkat menjadi PPPK.

Hal tersebut sangat membantu kesejahteraan para guru, percayalah apabila guru sejahtera, mereka tak memikirkan kebutuhan hidupnya lagi dan hanya fokus mengajar dan mendidik siswa itu dapat memajukan sumber daya manusia Indonesia yang unggul.

Kesejahteraan guru bisa dicapai selain meningkatkan gaji adalah dengan membangun fasilitas penunjang yang mumpuni seperti infokus yang layak, sarana ATK serta hal lainnya.

Mengurangi beban guru salah satunya dengan memberikan administrasi khusus kepada pegawai tata usaha harus dilakukan, agar guru tak lagi pecah fokus dalam mengajar.

Meningkatkan kesejahteraan tenaga pendidik adalah investasi jangka panjang dalam sistem pendidikan yang berkualitas. Melalui pemahaman mendalam tentang tantangan yang dihadapi tenaga pendidik dan menerapkan solusi yang efektif, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung dan memotivasi mereka.

Dengan kesejahteraan yang lebih baik, tenaga pendidik akan dapat memberikan kontribusi optimal dalam membimbing dan membentuk generasi masa depan yang lebih baik. Langkah-langkah yang diambil untuk mendukung tenaga pendidik akan membawa dampak positif yang luas bagi pendidikan secara keseluruhan.

Kesejahteraan tenaga pendidik tidak hanya penting bagi mereka secara individu, tetapi juga bagi kualitas pendidikan yang mereka berikan. Dengan dukungan yang memadai, tenaga pendidik dapat terus menginspirasi dan membimbing siswa menuju masa depan yang lebih baik.

 

Muhammad Rafi

Mahasiswa Universitas Riau Aktivis dan Penggiat Sosial.. Saya Anggota Perintis dari Komunitas literasi dan sastra, dan juga aktif dalam menulis opini dan artikel di beberapa media
1383 posts

About author
Pilarkebangsaan.com adalah media yang menfokuskan diri pada topik kebangsaan, keadilan, kesetaraan, kebebasan dan kemanusiaan.
Articles
Related posts
Pancasila

Optimalisasi Pencegahan Kekerasan dalam Pendidikan Anak

3 Mins read
Kekerasan dalam konteks pendidikan adalah masalah serius yang berdampak pada perkembangan psikologis dan sosial anak-anak. Dalam beberapa tahun terakhir, perhatian terhadap isu…
Pancasila

Transformasi Pendidikan Dasar Melalui Problem-Based Learning

3 Mins read
Pendidikan adalah fondasi utama dalam membentuk karakter dan kecerdasan generasi penerus bangsa. Salah satu aspek yang menjadi perhatian penting di sekolah dasar…
Pancasila

Kesejahteraan Ketahanan Pangan Melalui Strategi Berkelanjutan

3 Mins read
Ketahanan pangan merupakan sebuah bahasan yang selalu menjadi topik hangat di berbagai negara. Melalui berbagai pendefinisian tentang ketahanan pangan (food security), mempunyai…
Power your team with InHype
[mc4wp_form id="17"]

Add some text to explain benefits of subscripton on your services.