Religius

Doa Dalam Al-Quran: Doa Mohon Diberi Keputusan yang Baik

1 Mins read

Saat kita diberi beberapa pilihan, biasanya kita sulit untuk memutuskan. Karena terkadang, banyak pilihan akan semakin membuat kita pusing dan bingung untuk memilih keputusan yang baik, bahkan terbaik.

Bukan hanya keputusan dalam kehidupan individu, melainkan juga keputusan yang harus diputuskan bersama. Terkadang masing-masing pihak saling menunggu antara satu orang atau kelompok dengan yang lain.

Al-Quran sebenarnya telah memberikan panduan ketika kita sulit memutuskan hal terbaik untuk kita. Ada suatu doa dalam Al-Quran yang bisa dibaca saat kita dilanda galau atau gundah, terlebih saat terpaksa untuk memilih atau memutuskan sesuatu.

Doa mohon diberi keputusan yang baik ini disebutkan dalam Surat al-Aโ€™raf ayat 89.

ุฑูŽุจู‘ูŽู†ูŽุง ุงูู’ุชูŽุญู’ ุจูŽูŠู’ู†ูŽู†ูŽุง ูˆูŽุจูŽูŠู’ู†ูŽ ู‚ูŽูˆู’ู…ูู†ูŽุง ุจูุงู„ู’ุญูŽู‚ู‘ู ูˆูŽุงูŽู†ู’ุชูŽ ุฎูŽูŠู’ุฑู ุงู„ู’ููŽุงุชูุญููŠู’ู†ูŽ โ€“ ูจูฉ

Robbanaftah bainana wa baina qoumina bil haqqi wa anta khoirul fatihin.

Artinya: โ€œYa Tuhan kami, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan hak (adil). Engkaulah pemberi keputusan terbaik.โ€ (Surat al-Aโ€™raf ayat 89)

Apa cerita dibalik surat al-Aโ€™raf ayat 89 ini?

Menurut Imam al-Qurthubi dalamย Tafsir al-Qurthubi,ย dijelaskan bahwa doa ini adalah doa Nabi Syuaib kepada Allah SWT ketika beberapa pembesar kaumnya meminta orang-orang yang sudah beriman dengan ajaran Nabi Syuaib untuk kembali ke agama lama mereka.

Ada pembesar kaum Syuaib yang mengatakan, โ€œJika kalian mengikuti ajaran Syuaib, kalian akan merugi.โ€ Nabi Syuaib kemudian meminta kepada Allah SWT dengan merapalkan doa di atas.

Doa Nabi Syuaib pun dikabulkan oleh Allah SWT. Sang Maha Adil memberi keputusan yang adil bagi kaum Nabi Syuaib yang memilih beriman dan ingkar. Masing-masing mendapatkan balasan yang layak.

Orang-orang yang ingkar dengan ajaran yang dibawa sang nabi, ditimpakan gempa bumi yang sangat dahsyat. Sedangkan orang-orang yang beriman diselamatkan dari mara bahaya tersebut. Inilah keputusan yang adil bagi dua kelompok yang berbeda.

Dalam kisah yang diceritakan Ibnu Abbas disebutkan bahwa Nabi Syuaib adalah orang yang lama shalatnya. Karena shalatnya yang lama, ia pun meninggalkan kaumnya dalam waktu yang cukup lama. Pada saat-saat seperti ini, mereka akhirnya ingkar. Sehingga Nabi Syuaib berdoa demikian dan Allah mengabulkannya.

Wallahu aโ€™lam.

M Alvin Nur Choironi

Redaktur Islamidotco, Mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pegiat kajian tafsir dan hadis

2118 posts

About author
Pilarkebangsaan.com adalah media yang menfokuskan diri pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan kenegaraan
Articles
Related posts
Religius

Radikalisme di Kalangan Mahasiswa, Seberapa Bahaya?

3 Mins read
Apa yang ada di pikiran Anda ketika mendengar kata โ€œmahasiswaโ€? Ya, Anda pasti akan menganggap bahwa mahasiswa adalah kaum muda intelektual yang…
Religius

Syariah Islam dalam Kitab Kama Sutra Assikalaibineng

2 Mins read
Mungkin tak banyak orang tahu, Suku Bugis, punya tradisi tulis yang amat bagus dan kaya, baik dalam bentuk sastra maupun hukum, atau…
Religius

Raja Ali Haji: Ramadhan, Mentega, Pengetahuan

4 Mins read
Pada masa lalu, murid-murid di sekolah mengenal nama turut menentukan kesusastraan di Nusantara. Nama itu diajarkan sebelum murid-murid mengikuti kesusastraan abad XX….
Power your team with InHype

Add some text to explain benefits of subscripton on your services.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *