NKRI

D’Ruter Green: Mengubah Lahan Terlantar Jadi Ruang Publik

2 Mins read

Di tengah tantangan pengelolaan lahan di Indonesia, sebuah inisiatif kreatif muncul dari Desa Dinuk, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Proyek D’Ruter Green menunjukkan bagaimana manajemen sumber daya manusia (SDM) yang cerdas dapat mengubah lahan sawah bengkok yang terisolasi dan tidak produktif menjadi ruang terbuka hijau yang bermanfaat bagi masyarakat.

Latar Belakang

Sawah bengkok, yang merupakan tanah garapan milik desa, seringkali menjadi aset berharga bagi pemerintahan desa. Namun, di Desa Dinuk, sebagian lahan sawah bengkok menghadapi masalah serius: terisolasi oleh perairan yang mengakibatkan penurunan produktivitas. Alih-alih membiarkan lahan tersebut terbengkalai, pemerintah desa mengambil langkah inovatif dengan mentransformasikannya menjadi ruang publik multifungsi.

Manajemen SDM dalam Pemanfaatan Lahan

Keberhasilan proyek D’Ruter Green tidak lepas dari peran manajemen SDM yang efektif. Beberapa aspek kunci meliputi:

  1. Perencanaan Partisipatif: Melibatkan berbagai elemen masyarakat dalam perencanaan, termasuk perangkat desa, pendamping desa, pengurus BUMDesa, kelompok PKK, dan pelaku UMKM.
  2. Pemberdayaan Masyarakat: Memberikan pelatihan dan kesempatan bagi warga untuk terlibat dalam pengelolaan dan pemeliharaan area.
  3. Kolaborasi Lintas Sektor: Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk BUMDesa, dinas terkait dan sektor swasta, untuk mendukung pengembangan dan keberlanjutan proyek.
  4. Pengelolaan Berbasis Komunitas: Membentuk kelompok pengelola yang terdiri dari warga setempat untuk memastikan perawatan dan pengembangan berkelanjutan.

Manfaat D’Ruter Green

Transformasi lahan ini membawa berbagai manfaat bagi masyarakat Desa Dinuk:

  1. Taman Bermain Anak: Menyediakan ruang rekreasi yang aman dan edukatif bagi anak-anak desa.
  2. Lahan Usaha UMKM: Membuka peluang ekonomi bagi pelaku UMKM lokal dengan menyediakan area berjualan yang strategis.
  3. Ruang Aktivitas Sosial: Menjadi tempat senam ibu-ibu PKK, memperkuat kohesi sosial masyarakat.
  4. Perbaikan Lingkungan: Meningkatkan kualitas lingkungan dengan penghijauan dan pengelolaan lahan yang lebih baik.

Pembelajaran dan Replikasi

Keberhasilan D’Ruter Green menawarkan beberapa pelajaran penting:

  1. Inovasi dalam Pemanfaatan Aset Desa: Menunjukkan bahwa dengan kreativitas, aset yang kurang produktif dapat diubah menjadi sumber daya bernilai tinggi.
  2. Pentingnya Kolaborasi: Kerjasama antar berbagai pemangku kepentingan menjadi kunci keberhasilan proyek.
  3. Pemberdayaan Lokal: Melibatkan dan memberdayakan masyarakat setempat meningkatkan rasa kepemilikan dan keberlanjutan proyek.
  4. Manfaat Ganda: Proyek ini tidak hanya menyelesaikan masalah lahan tidak produktif, tetapi juga menciptakan nilai tambah sosial dan ekonomi.

Kesimpulan

D’Ruter Green di Desa Dinuk menjadi contoh inspiratif bagaimana manajemen SDM yang baik dapat mengubah tantangan menjadi peluang. Inisiatif ini tidak hanya berhasil merevitalisasi lahan terlantar, tetapi juga menciptakan ruang publik yang bermanfaat bagi berbagai lapisan masyarakat. Ke depannya, model ini berpotensi untuk direplikasi di daerah lain yang menghadapi tantangan serupa, membuktikan bahwa dengan visi yang jelas dan pengelolaan yang tepat, transformasi positif dapat terwujud di tingkat desa.

 

Bambang Mudjiono

Mahasiswa Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Ahmad Dahlan Jakarta Semester 7 Fakultas Ekonomi & Bisnis (FEB) Program Studi Manajemen SDM
1383 posts

About author
Pilarkebangsaan.com adalah media yang menfokuskan diri pada topik kebangsaan, keadilan, kesetaraan, kebebasan dan kemanusiaan.
Articles
Related posts
NKRI

Lingkaran Setan Judi Online dan Bahayanya untuk Masyarakat NKRI

4 Mins read
Indonesia, adalah sebuah negara yang dikenal dengan keindahan alam dan kebudayaannya yang melimpah. Belakangan ini sedang menghadapi sebuah masalah serius yang dapat…
NKRI

Titimangsa Bahasa Indonesia Dimulai saat Pendudukan Jepang

4 Mins read
Bahasa merupakan identitas suatu bangsa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan bangsa lain, di mana setiap bangsa memiliki bahasa berbeda-beda dengan ciri khas…
NKRI

Martha Christina Tiahahu: Perlawanan Perempuan terhadap Kolonial

3 Mins read
Martha Christina Tiahahu adalah salah satu pahlawan perempuan termuda dalam sejarah perjuangan Indonesia. Lahir pada tahun 1800 di Maluku, ia menjadi simbol…
Power your team with InHype
[mc4wp_form id="17"]

Add some text to explain benefits of subscripton on your services.