Ribuan eks anggota Jamaah Islamiyah (JI) dari Solo Raya, Kedu Raya dan Semarang mendeklarasikan pembubaran JI serta kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di convention hall Terminal Tirtonadi, Solo. Sabtu (21/12/2024). Deklarasi itu digelar oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Detasemen Khusus 88 Anti Teror (Densus 88 AT) Polri.
Hadir dalam deklarasi itu Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri Hukum Supratman Andi Agtas, Plt Deputi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK, Warsito, Kepala BNPT, Irjen Pol Eddy Hartono, Kepala Densus 88 Irjen. Pol. Sentot Prasetyo, Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi kepada BNPT, Densus 88, dan para pihak yang terlibat. “Apresiasi yang setinggi-tingginya kepada kerja keras kita, terutama dari BNPT, Densus kolaborasi yang sangat luar biasa dengan seluruh Jamaah Islamiyah yang telah bekerja keras hampir 45 kali melaksanakan kegiatan pertemuan dan saat itu muncul kesepakatan dan ikrar bersama untuk sama-sama kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia,” jujar Kapolri.
Listyo Sigit juga menekankan pentingnya pendekatan soft approach dalam program deradikalisasi. “Ini adalah buah dari pendekatan soft approach dan tentunya kita sudah memiliki komitmen untuk bersama-sama menjaga, bergabung, dan memperkuat NKRI,” ujarnya.
Ia mengatakan dalam penanganan ini telah melakukan pendekatan persuasif. Tidak hanya itu, dalam prosesnya saling mengingatkan memperkuat NKRI. “Tentunya kami sudah memiliki komitmen bersama-sama menjaga, bergabung dan memperkuat NKRI. Dalam prosesnya kami akan bersama-sama saling mengingatkan bersama-sama melakukan pendampingan dengan seluruh stakeholder,” kata dia.
Kapolri mengajak eks JI dalam membangun negara untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. “Untuk seluruh sahabat-sahabat eks JI yang jelas tentunya butuh keikhlasan bersama. Dan semangat untuk bersama-sama saling mengingatkan membangun bangsa untuk menjadi negara yang lebih baik,” ucap dia.
Sementara itu, Kepala BNPT Komjen Pol. Eddy Hartono, S.I.K., M.H., dalam sambutannya mengatakan menegaskan pentingnya pendampingan yang berkelanjutan bagi para mantan anggota Jamaah Islamiyah. “Kami akan memberikan suatu arahan pelatihan, pendampingan terhadap kegiatan seperti wawasan kebangsaan, kemudian kewirausahaan dan hal-hal yang lain. Sehingga teman-teman dari eks Jamaah Islamiyah ini bisa hidup rukun, harmoni di tengah-tengah masyarakat yang majemuk,” ujar Kepala BNPT.
Lebih lanjut, Komjen Pol. Eddy menekankan bahwa momentum ini merupakan tonggak penting menuju Indonesia Emas 2045 sekaligus menjadi akhir dari rangkaian 45 kegiatan serupa yang telah dilaksanakan di berbagai wilayah Indonesia. “Kedepan ini menuju Indonesia Emas, Indonesia yang lebih baik. Ini rangkaian sudah 45 kegiatan di seluruh Indonesia dan memang kebetulan ada di Solo. Sehingga ini menjadi momen yang bersejarah buat kita,” kata Kepala BNPT.