Jaga Pilar

Esensi Budaya Ditengah Gempuran Globalisasi Serta Modernisasi

2 Mins read

Indonesia, sebagaimana kita ketahui dari dahulu kala merupakan negara yang terkenal akan keberagaman warisan budaya yang tertuang dalam berbagai macam aspek kehidupan.

Mulai dari aspek sosial, kesenian, makanan, adat istiadat, bahasa daerah, struktur bangunan, dsb. Yang mana seluruh aspek budaya ini telah diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi hingga mewarnai kehidupan masyarakat dan menjadi identitas bagi negara.

Namun, seiring dengan perkembangan zaman serta kemajuan teknologi yang semakin canggih dan modern ini. Tak ayal berbagai macam budaya yang telah diwariskan serta dijaga dari generasi ke generasi secara turun temurun ini menjadi mudah tergerus dan terpengaruh oleh globalisasi serta berbagai macam kemajuan teknologi.

Anak muda sebagai generasi penerus yang seharusnya menjadi tonggak utama penjaga warisan budaya ini-pun tak jarang banyak yang terpapar oleh pengaruh arus globalisasi serta budaya luar. Yang mana pengaruh globalisasi dan budaya luar ini jika kita perhatikan semakin hari semakin mendominasi. Dan jika kita biarkan, lambat laun hal tersebut akan berpengaruh terhadap budaya yang ada, bahkan dapat membuat generasi selanjutnya lupa akan jati diri bangsa Indonesia.

Media sosial, sebagai salah satu bentuk dari kemajuan teknologi. Menjadi sarana penyambung bagi berbagai macam pertukaran informasi yang tidak terbatas pada dimensi usia, wilayah, maupun strata sosial apapun dan dimanapun letaknya. Dikarenakan kemudahan serta terbukanya akses informasi inilah yang menjadikan pengaruh globalisasi serta budaya luar makin mudah untuk masuk dan tercerna oleh banyak orang.

Tak ayal pengaruh negatif-pun ikut masuk dan menggantikan esensi dari budaya yang sudah ada sebelumnya. Dengan demikian tantangan generasi kedepan bisa dibilang lebih berat dan harus lebih selektif dalam mengggunakan kemajuan teknologi yang semakin pesat di era modern sekarang ini.

Lalu pertanyaannya, bagaimana kiranya menjaga warisan budaya ditengah kemajuan teknologi yang semakin pesat ini disertai lagi dengan pengaruh globalisasi serta budaya luar yang semakin hari semakin mempengaruhi?. Apakah harus kita mengurung diri terhadap segala kemajuan yang ada? alih-alih takut serta khawatir hal tersebut dapat mempengaruhi serta menghilangkan budaya yang ada?. Haruskah kita menolak mentah-mentah seluruh pengaruh dari luar? Atau malah kita menerima semuanya tanpa memilah-milah?.

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa, Warisan budaya adalah aset berharga yang harus dijaga dan dilestarikan, karena berperan penting dalam membentuk identitas dan kebanggaan nasional bagi bangsa Indonesia. Dengan menjaga dan melestarikan warisan budaya, masyarakat dapat mempertahankan identitas nasional yang kokoh di tengah arus globalisasi.

Sehinga kita perlu dan selalu berbangga dengan warisan budaya Indonesia yang kita miliki. Melalui pengenalan dan pemahaman terhadap warisan budaya, generasi muda dapat belajar menghargai perbedaan dan keunikan antar budaya. Ini tidak hanya memperkuat identitas budaya mereka sendiri, tetapi juga menumbuhkan toleransi dan rasa hormat terhadap budaya lain, menciptakan harmoni dalam keberagaman.

Oleh karena itu, menjaga dan melestarikan warisan budaya Indonesia adalah langkah krusial untuk mempertahankan identitas bangsa. Warisan budaya yang kaya tidak hanya mencerminkan jati diri bangsa tetapi juga berperan sebagai daya tarik utama sekaligus melestarikan nilai-nilai budaya.

 

Resna Sollehudin

Active student of UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Interested in social, political, and national issues.
1672 posts

About author
Pilarkebangsaan.com adalah media yang menfokuskan diri pada topik kebangsaan, keadilan, kesetaraan, kebebasan dan kemanusiaan.
Articles
Related posts
Jaga Pilar

Kemenkum Maluku dan Densus 88 Perkuat Sinergi Pencegahan Terorisme

1 Mins read
Kementerian Hukum (Kemenkum) Maluku bersama Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polda Maluku menjalin kerja sama dalam bidang pencegahan terorisme di daerah…
Jaga Pilar

Muhammadiyah Harus Kembangkan Pilar Keempat

1 Mins read
Di hadapan segenap keluarga besar Universitas Muhammadiyah Jember, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. Muhadjir Effendi menegaskan pentingnya Muhammadiyah mengembangkan pilar keempat,…
Jaga Pilar

Bela Palestina Bukan Bela Khilafah dan Ekstremisme, Hati-hati!

4 Mins read
Wakil Sekretaris Badan Penanggulangan Ekstremisme dan Terorisme Majelis Ulama Indonesia (MUI) Najih Arromadloni mengingatkan masyarakat Indonesia untuk mewaspadai propaganda jihad khilafah berkedok…
Power your team with InHype
[mc4wp_form id="17"]

Add some text to explain benefits of subscripton on your services.