Telaah

Etika Penggunaan Informasi Tiktok, Literasi Digital Kunci Utama

2 Mins read

Digitalisasi mendorong perubahan perilaku di masyarakat dengan hadirnya sejumlah platform yang semakin beragam. TikTok merupakan salah satu bentuk dari perkembangan teknologi dan informasi yang semakin pesat.

TikTok menjadi salah satu platform yang sangat digemari oleh semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Seseorang dapat menikmati berbagai konten-konten yang menarik di TikTok. Namun, tidak hanya itu, TikTok dapat menjadi sumber informasi yang sangat penting bagi penggunanya. Banyak informasi-informasi yang bisa didapatkan melalui TikTok.

Dibalik tersedianya berbagai konten dan informasi yang dapat dinikamati oleh banyak orang, terkadang video-video yang ada di TikTok dapat bersifat hoaks. Oleh karena itu, pengguana TikTok harus bersikap bijak dalam menyaring informasi serta melakukan pengecekan lebih lanjut terhadap informasi yang diterima sebelum membagikan kepada orang lain. Sebagai contoh, biasanya ibu-ibu atau bapak-bapak langsung menyebarkan informasi melalui WhatsApp tanpa melihat terlebih dahulu kebenaran informasi yang didapatkan.

Selain itu, video-video di TikTok juga dapat menggiring opini dan menyebarkan narasi yang merugikan atau menjelekkan orang lain. Hal tersebut dapat memicu adanya sebuah konflik. Oleh karena itu, penting bagi setiap pengguna TikTok untuk selalu mempertimbangkan dampak dari konten yang dibagikan dan untuk tidak menjadi bagian dari penyebaran informasi yang dapat merugikan orang lain.

Konten yang dibuat di TikTok juga tidak boleh mengandung unsur SARA (suku, agama, ras, dan antar golongan karena dapat merusak hubungan sosial antar pengguna. Konten pornografi dan kekerasan juga tidak boleh dibagikan di Tiktok karena dapat menjadi dampak negatif bagi pengguna, khususnya anak-anak dan remaja. Sebelum membuat konten harus memastikan bahwa konten yang dibagikan tidak melanggar aturan dan nilai-nilai moral yang berlaku.

Pada TikTok juga tersedia kolom komentar yang mana seseorang dapat mengutarakan pendapatnya dengan bebas. Namun, terkadang kolom komentar TikTok dapat menjadi tempat yang berbahaya jika tidak digunakan dengan bijak. Sebelum berkomentar, sangat penting untuk berpikir dua kali, memastikan bahwa apa yang ditulis tidak merugikan atau menyakiti perasaan orang lain. Akan tetapi, sebagai penikmat konten lebih baik tidak berkomentar jika komentar tidak dapat memberikan nilai yang dapat membangun dan positif tentunya.

Oleh karena itu, dalam bidang ilmu perpustakaan dan ilmu informasi, kemampuan literasi digital menjadi kunci utama dan sangat penting untuk dimiliki oleh seseorang pada era yang serba digital seperti pada saat ini.

Literasi digital ini perlu digalakkan sejak awal. Hal ini dilakukan untuk membangun karakter yang baik dalam mengikuti perkembangan teknologi.  Literasi digital mencakup kemampuan seseorang untuk memahami, mengevaluasi, dan menggunakan informasi secara efektif dalam konteks digital.

Dengan adanya kemampuan literasi digital yang kuat, seseorang dapat memilah-milah informasi yang valid dan tidak. Selain itu, juga dapat menghindari konten-konten yang bersifat hoaks sehingga dapat menghindari penyebaran informasi yang salah atau merugikan bagi orang lain.

Sebagai mahasiswa jurusan perpustakaan dan ilmu informasi yang sudah dibekali ilmu dan pengetahuan menganai etika dalam penggunaan informasi serta literasi digital, penulis harus bisa memanfaatkan TikTok sebagai sumber informasi dengan baik. Disamping itu, penulis juga perlu mengedukasi orang sekitar untuk bijak dan beretika yang baik dalam menggunakan informasi yang tersedia di TikTok.

Bijaklah dalam dunia digital, beretikalah yang baik dalam penggunaan informasi dan tanamkan literasi digital sejak dini.

Zinniya Fatihah

Mahasiswa
1493 posts

About author
Pilarkebangsaan.com adalah media yang menfokuskan diri pada topik kebangsaan, keadilan, kesetaraan, kebebasan dan kemanusiaan.
Articles
Related posts
Telaah

Judol dan Pinjol: Ancaman Serius bagi Masa Depan Indonesia

3 Mins read
Indonesia menghadapi ancaman serius dari dua fenomena yang kian mengakar: judi online (judol) dan pinjaman online (pinjol). Data dari Badan Siber dan…
Telaah

Menelisik Peran NII sebagai Induk Terorisme di Indonesia

4 Mins read
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap 16 orang tersangka teroris yang terafiliasi dengan Negara Islam Indonesia (NII) di Sumatera Barat. Penangkapan…
Telaah

Menghadapi Stigma, Gangguan Bipolar dalam Masyarakat Indonesia

4 Mins read
“Bipolar disorder is like having two different lives in one body” – ini mungkin terdengar mengejutkan, tetapi gangguan bipolar memang memiliki dampak…
Power your team with InHype
[mc4wp_form id="17"]

Add some text to explain benefits of subscripton on your services.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *