Religius

Gelorakan Moderasi Beragama Sebagai Kontra-Ideologi Perusak Indonesia

1 Mins read

Seluruh elemen bangsa harus terus mewaspadai berbagai potensi yang ingin merusak kehidupan harmonis di Bumi Nusantara. Untuk itu, moderasi beragama harus terus digalakkan dan digelorakan untuk menciptakan Indonesia yang damai.

Hal itu dikatakan Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki yang menyambut baik dan mengapresiasi Seminar dan Lokakarya Penguatan Moderasi Beragama di Perguruan Tinggi di Jakarta, Kamis (18/7/2024). Kegiatan mengangkat tema ‘Membangun Ekosistem Moderasi Beragama’, menjadi bagian dari ikhtiar untuk merawat keberagaman di Indonesia.

“Moderasi Beragama harus terus digaungkan dan digelorakan. Kita perlu waspada pada potensi yang ingin merusak kehidupan harmonis di Indonesia,” ungkapnya

Wamenag mengibaratkan fenomena radikalisme ibarat puncak gunung api di tengah lautan. Padahal sebagian besar terbenam di dasar laut yang kapan saja bisa muncul untuk menyerang siapapun yang dianggap lawan.

“Moderasi Beragama menjadi salah satu program prioritas Kementerian Agama sebab secara nyata terdapat kelompok-kelompok ekstremis yang mulai mengoyak dan mencabik kehidupan yang rukun di masyarakat,” tuturnya.

Menurut Wamenag, dalam konteks penerapan moderasi beragama, bahkan sebelum negara ini terbentuk, konsep tersebut sudah terjalin oleh pada leluhur bangsa Indonesia. Berdasarkan sejarah, pada kitab Sutasoma karya Mpu Tantular terdapat syair bhineka tunggal ika.

“Hal ini menjadi bukti dari keragaman sosial yang dipotret pada masa lalu. Artinya sejak dulu perbedaan sudah ada dan menjadi sebuah keniscayaan,” katanya.

“Perbedaan adalah sebuah sunatullah yang ditakdirkan Tuhan hingga terbentuk dari berbagai keanekaragaman di Indonesia. Oleh karena itu, semangat MB yang telah ada sejak zaman leluhur harus kita gelorakan,” imbuhnya.

Berdasarkan bukti-bukti tersebut, faktor keberagaman menjadi titik sentral dari keberadaan NKRI saat ini. “Kalau MB di antara kita sudah hilang, maka tidak menutup kemungkinan masa depan Indonesia akan terancam,” tuturnya.

Wamenag mengungkapkan sebagaimana tema pelaksanaan semiloka ‘Membangun Ekosistem Moderasi Beragama di Pendidikan Tinggi’, ia sangat berharap ekosistem implementasi moderasi beragama hadir dan tumbuh di lingkungan perguruan tinggi.

Wamenag mengimbau semua pihak, terutama di perguruan tinggi harus bersinergi mengimplementasikan penguatan MB yang tidak sekedar menjadi program, tetapi menjadi gerakan bersama.

“Rencana Aksi yang tertuang dalam Asta Aksi adalah bukti komitmen membangun ekosistem moderasi beragama di perguruan tinggi,” ucapnya.

“Saya meyakini moderasi beragama menjadi sarana mewujudkan kemaslahatan kehidupan beragama dan berbangsa menuju Indonesia Emas 2045 yang rukun, damai, toleran, maju, dan harmoni,” katanya.

1547 posts

About author
Pilarkebangsaan.com adalah media yang menfokuskan diri pada topik kebangsaan, keadilan, kesetaraan, kebebasan dan kemanusiaan.
Articles
Related posts
Religius

Mengapa Moderasi Beragama?

3 Mins read
Moderasi beragama adalah cara pandang, sikap dan prilaku beragama yang dianut dan dipraktikkan oleh sebagian besar penduduk negeri ini, dari dulu hingga…
Religius

Ekspresi Muslim Jepang dalam Lukisan Kaligrafi

3 Mins read
Jepang, seperti yang kita ketahui memiliki keyakinan tradisional yaitu Shinto. Melansir dari Japanguide.com, survei menunjukkan bahwa sebanyak 52% masyarakat menyatakan tidak memiliki…
Religius

Berkemuhammadiyahan di Lingkup TPA

2 Mins read
Pada 25-29 Desember 2024 PD IPM Kabupaten Magelang melaksanakan kegiatan Taruna Melati 2 di SMA Muhammadiyah Salaman. Dalam kegiatan tersebut, telah diikuti…
Power your team with InHype
[mc4wp_form id="17"]

Add some text to explain benefits of subscripton on your services.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *