Jaga Pilar

Hikmah Perbedaan Bahasa, Warna Kulit dan Cara Menyikapinya

2 Mins read

Allah SWT Maha sempurna, menciptakan segala makhluk-Nya yang berbeda-beda, dari yang larinya lambat sampai yang paling kencang dari yang kulitnya putih sampai yang hitam, dari yang berbahasa halus sampai yang kasar, dari bahasa orang ngapak sampai bahasanya para perompak. Semuanya menyimpan hikmah tersendiri yang harus digali oleh manusia.

Allah berfirman dalam Surat Ar-Rum:22 yang berbunyi:

وَمِنْ آيَاتِهِ خَلْقُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافُ أَلْسِنَتِكُمْ وَأَلْوَانِكُمْ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِّلْعَالِمِينَ (22

Artinya:”Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.”

Menurut al-Fairuzzabadi dalam Tanwir al-Miqbas mengutip penjelasan Ibnu Abbas bahwa ayat ini sebagai petunjuk keesaan dan kekuasaan-Nya menciptakan langit dan bumi serta menjadikan perbedaan bahasa dan perbedaan jenis warna kulit, mulai yang hitam, cokelat sampai yang kemerahan dan warna lain. Semuanya sebagai petunjuk bagi jin dan manusia. Sedangkan menurut Imam Suyuti menjelaskan bahwa segala ciptaan-Nya ini sebagai petunjuk bagi orang yang mempunyai akal dan ilmu.

Dari sini dapat dipahami bahwa Allah menunjukkan kekuasaan-Nya melalui berbagai macam ciptaan-Nya, mulai penciptaan langit dan bumi serta perbedaan dalam bahasa dan warna kulit bertujuan agar manusia bertambah keimanan, serta lebih mengenal penciptanya sehingga menjadi manusia yang bertakwa, karena dengan ketakwaan, manusia menjadi makhluk yang paling mulia di hadapan-Nya, dengan tak merasa paling baik disebabkan perbedaan warna kulit atau bahasa.

Ayat di atas juga sebagai dasar larangan mendiskreditkan terhadap orang lain yang berbeda, misalnya orang kulit putih dilarang mengucilkan atau meremehkan orang yang berkulit hitam.

Dalam kitab at-Tibyan fi Nahyi an Muqata’at al-Ar’ham wa al-Aqarib wa al-Ikhwan, KH Hasyim Asy’ari menjelaskan tentang hal yang menjadikan permusuhan yang menimbulkan perpecahan disebabkan perbedaan cara menyikapi sebuah masalah yang berawal dari arogansi diri yang telah dikuasai oleh nafsu atau dari bisikan syaitan, semua golongan merasa benar, paling pintar dan menyalahkan golongan lain.

Dalam kitab tersebut, beliau juga memberikan contoh tentang kisah Imam As-Syafi’I ketika berziarah ke Makam Imam Hanafi selama tujuh hari dengan menghabiskan waktu untuk membaca Al-Qur’an, kemudian menghadiahkan pahala bacaannya kepada Imam Hanafi. Dan selama Imam Syafi’I berada disekitar area kubbah Imam Hanafi, setiap shalat Shubuh ia tak membaca Qunut. Setelah ia pulang dari sana, salah satu murid Imam Syafi’I bertanya kepadanya:

“Kenapa anda tak membaca Qunut selama di area kubbah Imam Hanafi?”

Lantas Imam Syafi’I menjawab: “alasannya adalah bahwa Imam Hanafi tak menganjurkan membaca Qunut dalam Shalat Shubuh, maka aku tak melakukannya sebagai bentuk penghormatan atau sopan santun terhadap Imam Hanafi.”

Dari sini KH Hasyim Asy’ari menganjurkan kepada Umat Islam dan para Ulama yang bertakwa untuk selalu mengikuti sikap para Sahabat dalam menyikapi perbedaan pendapat, juga mengikuti para Ulama’ yang telah mengamalkan ilmunya dan orang-orang shaleh dalam merespon segala macam perbedaan.

Moh Afif Sholeh, M.Ag

1196 posts

About author
Pilarkebangsaan.com adalah media yang menfokuskan diri pada topik kebangsaan, keadilan, kesetaraan, kebebasan dan kemanusiaan.
Articles
Related posts
Jaga Pilar

Dampak Penambangan Pasir di Sungai Batanghari, Ancaman atas Bangsa?

3 Mins read
Sungai Batanghari adalah salah satu sungai terpanjang di sumatera yang mengalir melintasi provinsi jambi. Sungai batanghari memiliki manfaat yang sangat tinggi, sungai…
Jaga Pilar

Dampak Kebijakan Impor dan Ekspor terhadap Stabilitas Ketahanan

1 Mins read
Kebijakan impor dan ekspor pangan di Indonesia memiliki pengaruh signifikan terhadap ketahanan pangan nasional, terutama dalam aspek stabilitas harga pangan. Kebijakan ini…
Jaga Pilar

Jalan Keluar Masalah Krisis Iklim; Solusi untuk Bangsa

3 Mins read
Bayangkan jika pantai-pantai favorit di negeri ini tenggelam, cuaca kian tak terduga dan udara semakin panas. Ini bukan imajinasi tentang masalah masa…
Power your team with InHype

Add some text to explain benefits of subscripton on your services.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *