Doa, merupakan senjata paling ampuh selain berusaha (ikhtiar) bagi seorang Muslim untuk memenuhi segala kebutuhannya (tentu kebutuhan yang bersifat positif). Pun doa adalah sarana untuk berkomunikasi dengan Sang Pencipta (Allah). Sekaligus bukti kelemahan dan ketidakberdayaan seorang hamba di hadapan Allah.
Namun terkadang manusia lupa berharap kepada Allah tatkala dirinya bergelimang dengan harta, seluruh hajatnya terpenuhi, dan diberikan nasib mujur. Sehingga, tampak seakan-akan doa hanya untuk orang yang susah saja.
Dalam berdoa, tentu seseorang berharap agar segera dikabulkan oleh Allah. Akan tetapi, mereka tidak mengetahui bahwa terdapat waktu dan momen tertentu yang sangat baik digunakan untuk berdoa.
Oleh karenanya, hendaklah kita mengetahui terlebih dahulu kapan waktu paling utama berdoa, agar segala hajat kita segera dikabulkan oleh Allah. Di antara waktu-waktu tersebut, yaitu:
Pertama, berdoa pada hari Arafah. Sebab, hari Arafah merupakan hari ampunan dan hari pembebasan dari api neraka bagi siapa saja yang memperoleh taufik Allah, maka ia akan berada di tempat yang mulia. Sebagaimana sabda Rasulullah saw. dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi bahwa:
خير الدعاء دعاء يوم عرفة
“Sebaik-baik doa adalah berdoa pada hari Arafah”.
Kedua, berdoa setiap selesai salat. Karena, setiap selesai mengerjakan salat adalah termasuk waktu yang diberkahi. Maka dari itu, bersungguh-sungguhlah bagi kita (umat Islam) untuk memanfaatkannya. Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, bahwa Rasulullah saw. pernah ditanya, “Wahai Rasulullah, kapan waktunya doa paling didengar?, beliau menjawab: pada tengah malam dan setelah selesai salat fardu”.
Ketiga, berdoa ketika sujud. Waktu sujud merupakan momen yang pas untuk berdoa. Di samping sebagai waktu mulia, pun saat sujud seorang hamba lebih dekat dengan Tuhannya. Sehingga dapat bermunajat kepada-Nya dengan rendah diri dan hina. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwa Rasulullah bersabda:
أقرب ما يكون العبد من ربه وهو ساجد فأكثر من الدعاء
“Kondisi terdekat seorang hamba kepada Allah ialah ketika sujud, maka berdoalah kalian sebanyak mungkin”.
Keempat, berdoa ketika selesai berwudu. Pada waktu ini, ketika seorang hamba berdoa besar kemungkinan akan segera dikabulkan. Karena, ia dalam keadaan bersih dari hadas dan telah melakukan ketaatan kepada Allah. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Abu Dawud, dan Imam Tirmidzi bahwa Nabi bersabda:
من توضأ فأحسن الوضوء ثم قال: أشهد أن لا إله الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله، اللَّهمَّ اجعلني من التوابين واحعلني من المتطهرين فتحت له ثمانيةُ أبواب الجنة يدخل من أيها شاء
“Barangsiapa berwudu, lalu membaguskan wudunya kemudian mengucapkan: “aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah semata tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah jadikan aku termasuk orang-orang yang bertobat dan orang-orang yang membersihkan diri”. Maka dibukakan untuknya delapan pintu surga, ia boleh masuk dari pintu mana saja ia kehendaki”.
Kelima, berdoa tatkala berpuasa dan safar (bepergian). Dalam hal ini Rasulullah pernah menyampaikan bahwa orang yang sedang berpuasa memiliki doa yang tidak akan tertolak pada saat berbuka. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Imam Baihaqi bahwa:
ثلاث دعوات لاترد دعوة الوالد، ودعوة الصائم، ودعوة المسافر
“Terdapat tiga jenis doa yang tidak akan tertolak: doa orang tua, doanya orang yang berpuasa, dan doa orang yang sedang bepergian”.
Demikianlah, waktu-waktu utama yang dapat dijadikan sarana untuk berdoa kepada Allah, agar segera dikabulkan. Karena pada waktu tersebut, Allah telah menjadikan simbol bagi para hamba-Nya supaya bermunajat kepada-Nya. Semoga doa kita selalu dikabulkan oleh Allah.
Saidun Fiddaraini, Alumni PP Nurul Jadid, Paiton, Jawa Timur