NKRI

Kampus Kebangsaan Untuk Perkuat Ketahanan Masyarakat dari Khilafahisme

3 Mins read

Lembaga pendidikan di Tanah Air masih menghadapi tantangan besar dalam menghadapi intoleransi, kekerasan, serta penyebaran paham radikal terorisme. Dimana generasi muda baik anak-anak, pelajar dan remaja masih menjadi target rekruitmen kelompok radikalisme dan terorisme.

Untuk itulah Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) membuat berbagai program pencegahan radikal terorisme di kalangan generasi muda. Setelah program Sekolah Damai di lingkungan pelajar SMA, BNPT juga menggelar program Kampus Kebangsaan untuk menyasar kalangan akademisi dan mahasiswa. Program ini untuk memberikan public resilience di lingkungan pendidikan tinggi.

Deputi I bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT, Mayjen TNI H. Roedy Widodo saat membuka acara Penguatan Kampus Kebangsaan di Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten, di Serang Kamis (4/7/2024) mengatakan bahwa BNPT memiliki visi yang dituangkan dalam dokumen rencana strategis, yaitu ‘negara dan masyarakat aman dari ancaman maupun tindak pidana terorisme dalam rangka terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat dan berkepribadian, berlandaskan gotong royong’.

“Rencana strategis tersebut memiliki misi untuk memberikan perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga dari ancaman tindak pidana terorisme. Termasuk didalamnya memberikan perlindungan dan pencegahan dari pengarah paham radikalisme dan terorisme bagi kalangan generasi muda diantaranya pelajar dan mahasiswa,” ujar Mayjen TNI Roedy Widodo.

Menurutnya, BNPT selama ini menggunakan seluruh potensi nasional untuk melawan ideologi radikalisme dan terorisme guna menjaga generasi muda dengan konsep Pentahelix dengan kerjasama dan kolaborasi secara multipihak yang melibatkan beberapa unsur yang salah satunya kalangan akademisi.

“Pentahelix ini artinya multipihak. Ini menandakan tantangan dalam menghadapi terorisme berada di semua lini. Kita kembangan terus penetrasi kita ke semua pihak termasuk di lingkungan kampus melalui Kampus Kebangsaan yang sekarang digelar di UIN Banten ini. Semua pihak harus melawan ideologi terorisme,” jelas Roedy.

Dijelaskannya, Kampus Kebangsaan ini adalah salah satu program yang sudah dicanangkan Kepala BNPT Komjen Pol Rykco Amelza Dahniel di tahun 2024 untuk dilakukan di level-level perguruan tinggi baik peguruan tinggi negeri maupun swasta, setelah sebelumnya juga ada program Sekolah Damai yang menyasar kalangan pelajar dan guru.

“Kampus Kebangsaan ini adalah upaya kami dari BNPT untuk meningkatkan public resilience dan public awareness yang mejadi daya tangkal di lapisan civitas Academica sehingga dapat menangkal dan mencegah paham tersebut,” ucapnya.

Dijelakan Deputi I BNPT program Kampus Kebangsaan ini penting diberikan karena mahasiswa ini adalah bagian dari generasi muda yang masuk dalam bagian dari pemberdayaan perempuan anak dan remaja BNPT melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme sebagai mitra BNPT yang ada di setiap provinsi.

“Untuk itu perlu diberikan pembekalan mulai dari individu, lingkungan, kelompok ataupun komunitas, level masyarakat terdekat seperti mahasiswa sehingga nanti setiap wilayah akan tercipta suatu ketahanan wilayah yang kita sebut sebagai public resilience. Ini  sebagai upaya peningkatan daya tahan untuk masyarakat dalam rangka penangkalan, melawan, mencegah, mendeteksi atau cegah dini terhadap paham radikalisme dan terorisme  yang ada di lingkungan sekitarnya,” paparnya.

Untuk itu melalui kegiatan Kampus Kebangsaan ini dirinya mengajak seluruh pihak, khususnya para civitas academica, untuk senantiasa meningkatkan ketahanan diri dari pengaruh paham radikal terorisme seraya membangun deteksi dini melalui kepedulian terhadap lingkungan sekitar.

“Sesuai dengan tema yang diusung pada kegiatan Kampus Kebangsaan ini, yaitu ‘Jaga Kampus Kita’, mari kita sama-sama menjaga kampus kita secara komprehensif dan pentingnya meningkatkan edukasi dan literasi tentang bahaya radikalisme dan terorisme agar mahasiswa mampu berpikir kritis dan terhindar dari paparan pemahaman yang ekstrem,” ujar alumni Akmil tahun 1990 ini mengakhiri.

Rektor UIN SMH, Prof Dr. . Wawan Wahyudin, M.Pd., mengapresiasi Langkah BNPT yang telah menggelar program Penguatan Kampus Kebangsaan untuk kalangan mahasiswa di kampusnya.

“Secara pribadi apalagi secara lembaga saya mengucapkan rasa syukur yang tak terhingga kepada BNPT, dimana kampus kami dijadikan sebagai Kampus Kebangsaan. Karena memang disamping kewajiban dan juga pertaruhan tidak hanya masa kini, tetapi hingga masa mendatang bahwa NKRI itu harus kita jaga. Dan kampus harus tampil karena di dalamnya ada generasi muda sebagai calon pemimpin masa depan,” ujar Prof Wawan.

Dijelaskannya, selama ini pihaknya telah menanamkan nilai nilai kebangsaan kepada seluruh civitas academika melalui penguatan PBNU yaitu Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan Undang-Undang Dasar 1945.

“Dimana PBNU itu secara intens kami berikan bahkan masuk di mata kuliah. Selain itu juga dalam tata kehidupan sehari-hari kita sampaikan untuk memahami bahwa berbangsa dan bernegara ini sudah kesepakatan bersama oleh para pendiri bangsa baik dari NU (Nahdlatul Ulama), Muhammadiyah, Al Washliyah, Al-Irsyad Al-Islamiyyah, Mathlaul Anwar, TNI, Polri dan bahkan umat non Islam lainnya pada waktu itu,” ujarnya.

1274 posts

About author
Pilarkebangsaan.com adalah media yang menfokuskan diri pada topik kebangsaan, keadilan, kesetaraan, kebebasan dan kemanusiaan.
Articles
Related posts
Jaga PilarNKRI

Masa Depan Siswa: Mengatasi Kekerasan di Lingkungan Pendidikan

3 Mins read
Tindakan kekerasan di lingkungan pendidikan merupakan bentuk perilaku yang kurang terpuji dan sering terjadi pada jenjang satuan pendidikan. Pada tahun 2024, kasus…
NKRI

Spiritualitas Islam dan Tawaran Kontra-Terorisme Menjaga NKRI

3 Mins read
Islam sebagai agama rahmatan lil alamin yang membawa rahmat bagi seluruh alam, sering kali disalahpahami dalam banyak hal. Salah satunya adalah bagaimana Islam memahami…
NKRI

D’Ruter Green: Mengubah Lahan Terlantar Jadi Ruang Publik

2 Mins read
Di tengah tantangan pengelolaan lahan di Indonesia, sebuah inisiatif kreatif muncul dari Desa Dinuk, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Proyek D’Ruter…
Power your team with InHype

Add some text to explain benefits of subscripton on your services.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *