Pilarkebangsaan.com. Bertepatan dengan momentum Kelahiran Sutan Syahrir, yaitu pada 5 Maret lalu, yang selalu diperingati dan dikenang perjuangannya, beliau adalah salah satu tokoh yang memiliki pengaruh besar di Indonesia, seorang Pahlawan Nasional Indonesia yang telah ikut memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia.
Nama lengkapnya Sutan Syahrir, dilahirkan di Padang Panjang, Sumatera Barat pada tanggal 5 Maret 1909. Beliau adalah pahlawan yang berasal dari keluarga Minangkabau. Salah seorang pejuang yang tidak mengenal kompromi dengan pihak penjajah. Sutan Syahrir adalah salah satu dari tujuh “Bapak Revolusi Indonesia”, beliau sekaligus Perdana Menteri Indonesia pertama.
Mengulang kembali, sejarah awal mulanya dibuat kelahiran Sutan Syahrir adalah untuk mengingat dan mengenang bahwa beliau adalah salah satu pejuang yang banyak terlibat dalam memperjuangkan Kemerdekan Indonesia dari penjajahan pada saat itu.
Walupun sudah ditetapkan secara resmi sebagai kelahiran Sutan Syahrir, akan tetapi tidak dijadikan sebagai hari libur nasional. Seharusnya dijadikan sebagai hari libur nasional supaya semua orang lebih mengingat akan perjuanganya untuk Indonesia.
Sutan Syahrir ditetapkan sebagai salah seorang Pahlawan Nasional Indonesia pada tanggal 9 April 1966 melalui Keppres Nomor 76 Tahun 1966.
Jangankan untuk mengingat perjuanganya pada saat dulu, hal kecil saja generasi muda tidak lagi mengenal siapa Sutan Syarir, bahkan hari kelahiran beliau pun banyak yang tidak tahu.
Mereka telah lupa begitu saja dengan Pahlawannya yang telah berjuang mati-matian untuk melawan penjajahan demi Kemerdekaan Indonesia. Seharusnya apa yang telah diperbuat oleh para pejuang, kita harus mengingat dan berterimakasih atas jasa mereka semua kita bisa terbebas dari penjajahan.
Walau begitu, perjuangan beliau sangat besar bagi Indonesia, beliau adalah seorang intelektual, perintis, dan revolusioner kemerdekaan Indonesia.
Pada saat Indonesia masih di jajah Belanda, Sutan Syahrir bersama pejuang lainnya sudah aktif berpolitik sejak dari bangku sekolah menengah yang saat itu tergabung dalam Himpunan Pemuda Nasional. Saat duduk di bangku AMS, beliau sudah dicari-cari polisi akibat berbagai aktivitasnya untuk memerdekakan bangsa.
Perjuangannya yang lain dalam kemerdekaan Indonesia melalui berbagai macam cara, mulai dari politisi diplomasi. Melalui diplomasi menjadikan ia sebagai orang pertama yang berpidato di PBB. Sutan Syahrir juga pernah mendirikan Partai Sosialis Indonesia pada tahun 1948.
Sutan Syarir adalah sosok yang memberikan motivasi dalam pengembangan nilai-nilai keteladanan. Karakternya yang begitu terdidik, berpengaruh baik bagi diri sendiri dan lingkungan, bangsa dan negara , serta memiliki kesadaran untuk berbuat baik.
Tetapi perjuangan beliau berakhir setelah ia meninggal dalam pengasingan sebagai tawanan politik dan dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta. Akan tetapi jasa dan pergorbanan beliau tetap ada sampai kapanpun.
Untuk mengenang sosoknya kita bisa mencontoh karakter-karakter yang dimiliki oleh Sutan Syahrir yang dapat menjadi contoh bagi penerus bangsa:
1. Patriotisme
Penggambaran nilai patriotisme dalam diri Sutan Syahrir ditunjukan oleh Sutan Syahrir dengan sikapnya yang berani (tegas), bersifat kepemimpinan, mengorbankan jiwa dan raga. Sutan Syahrir melakukan berbagai macam cara untuk tercapainya kemerdekaan Indonesia yang sudah lama dicita-citakan. Nilai patriotisme pada diri Sutan Syahrir dapat diajarkan melalui materi sejarah sehingga memberi pengaruh bagi generasi penerus bangsa untuk menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai patriotisme bagi Bangsa Indonesia kedepannya
2. Cinta Tanah Air
Cinta tanah air adalah perasaan yang timbul dari dalam hati sanubari seorang warga negara, untuk mengabdi, memelihara, membela, melindungi tanah airnya dari segala macam ancaman dan gangguan. Karakter cinta tanah air yang dimiliki oleh Sutan Syahrir bisa dijadikan pedoman atau contoh bagi penerus bangsa. Oleh karena itu, karakter cinta tanah air harus ditanamkan dalam setiap jiwa penerus bangsa yang akan menjadi tujuan hidup kedepannya.
3. Rela Berkorban
Rela berkorban merupakan sikap bersedia membantu tanpa mengharapkan imbalan, lebih mendahulukan orang banyak daripada kepentingan pribadi, ikhlas hati untuk memberikan sesuatu yang dimiliki untuk keperluan orang lain, tulus dan pantang menyerah. Sifat Sutan Syahrir yang demikian harus dimilki oleh penerus serta diajarkan kepadanya.
4. Nasionalisme
Nilai pendidikan karakter pada sikap Sutan Syahrir yang negarawan, anti penjajahan, tidak mau dilecehkan bangsa lain, mendahulukan kepentingan bangsa dan negara. Karakter tersabut sangat penting dimilki oleh generasi penerus bangsa agar mereka memilki kecintaan terhadap para pahlawan bangsa, agar penerus bangsa memiliki ideologi kebangsaan yang kuat, lebih mencintai bangsanya sendiri.
5. Peduli Sosial
Nilai pendidikan karakter pada Sutan Syahrir dapat dilihat dari sikap beliau yang membantu orang yang tidak mampu, menjadi relawan, ikut dalam berbagai kegiatan sosial, memperhatikan kesusahan dan meringankan beban orang lain. Sebagai generasi penerus bangsa kita harus memilki sifat seperti Sutan Syahrir.
Untuk itu, sebagai masyarakat dan penerus bangsa kita harus menerapkan karakter beliau didalam kehidupan kita sehari-hari. Hendaknya hal itu bisa membuat kita jauh lebih baik lagi dan sebagai penikmat atas perjuangan pahlawan kita terdahulu, sebaiknya kita harus menjaganya agar kejadian yang sama tidak terjadi lagi. Kalau bukan kita yang menjaga bangsa dan negara ini, lalu siapa lagi. (***)
Enjeli Novita Sari
Mahasiswa Jurusan Sastra Minangkabau, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas
Selengkapnya baca di sini I