Religius

Makna dan Sejarah Asyura : Refleksi Keberagaman

2 Mins read

Tahun ini Hari Asyura atau tanggal 10 Muharam jatuh pada Selasa 16 Juli 2024. Peristiwa paling terkenal di hari ini adalah pembunuhan secara keji terhadap Sayyidina Husain beserta belasan keluarganya dan 73 sahabatnya di Karbala. Pembunuhan, atau lebih tepatnya pembantaian, dilakukan oleh Umar bin Sa’ad beserta pasukannya yang menurut catatan sejarah versi paling sedikit menyebut angka empat ribu. Pasukan tersebut di bawah perintah Yazid bin Muawiyah.

Terlepas dari tragedi tersebut, Bulan Muharam sendiri merupakan bulan mulia, sampai dinamai dengan “Syahrullah” atau bulan Allah. Lebih-lebih Hari Asyura, hari yang memiliki kemuliaan luar biasa. Pada hari ini disunnahkan berpuasa dan memperbanyak berbagi terhadap sesama, terutama terhadap keluarga terdekat. Sampai-sampai Rasulullah berjanji, bagi siapa saja yang melapangkan (memberi nafkah lebih) keluarganya di hari tersebut akan dilapangkan atau diluaskan rejekinya sepanjang tahun.

Dalam kitabnya Al Ghunya, Syaikh Abdul Qadir al Jaelani memasukkan memasukkan Hari Asyura sebagai salah satu Asyurul Karamah, atau hari keramat bersama Nuzulul Qur’an, Lailatul Qadar, Maulid Nabi, Isra Mi’raj, Hari Arafah, Idul Fitri dan Idul Adha.

Hal ini karena Nabi Muhammad sangat memperhatikan Hari Asyura sebagaimana pesan beliau kepada Ummu Salamah yang direkam, salah satunya, dalam kitab Fadhail al Shahabah.

Asyura dan Keberagaman

Namun, ternyata Hari Asyura bukan hanya milik umat Islam, namun juga sangat dihormati oleh pemeluk-pemeluk agama samawi yang lain. Hal ini menjadi bukti, bahwa Hari Asyura menyimpan banyak makna sekaligus kenangan tidak hanya bagi umat Islam, tapi juga bagi pemeluk agama lain.

Termaktub dalam kitab Nuzhatul Majalis karya Syaikh Abdurrahman al Safuri al Syafie, penamaan Asyura yang berarti sepuluh, karena Allah pada Hari Asyura Allah memuliakan sepuluh nabinya. Di antaranya, menerima taubat Nabi Adam dan Hawa, menyelamatkan Nabi Nuh dari banjir bandang, menyelamatkan Nabi Ibrahim dari kobaran api Namrud, Nabi Musa selamat dari kejaran Fir’aun.

Beberapa peristiwa tersebut menyebabkan Hari Asyura dihormati dan dimuliakan oleh para pemeluk agama samawi. Menyiratkan suatu arti, pada Hari Asyura semua penganut agama samawi berada dalam satu kondisi kebersamaan, yaitu sama-sama menghormati Hari Asyura.

Momentum seperti ini, sekalipun tidak diikat oleh satu agama, mereka yang berbeda agama itu diikat dalam satu kebersamaan, sama-sama menghormati Hari Asyura. Ini merupakan momentum baik untuk menyulam benang persaudaraan antar umat beragama. Bahwa, secara historis ada benang merah “satu keyakinan” sekalipun saat ini pilihan agamanya berbeda.

Sehingga, Hari Asyura layak dikatakan sebagai “hari pemersatu” antar umat beragama sebab sama-sama menghormati hari tersebut. Dan, selayaknya memang begitu. Perbedaan agama tidak bisa menjadi alasan untuk saling bermusuhan dan saling membunuh. Kemanusiaan, dalam agama mana pun, merupakan sesuatu yang harus dihormati.

Karenanya, marilah kita sambut 10 Muharram sebagai momentum untuk meningkatkan persatuan dan persaudaraan. Kita, sekalipun berbeda agama sama-sama menghormati Hari Asyura, sudah selayaknya kita juga saling menghormati sekalipun dalam keyakinan yang berbeda.

1658 posts

About author
Pilarkebangsaan.com adalah media yang menfokuskan diri pada topik kebangsaan, keadilan, kesetaraan, kebebasan dan kemanusiaan.
Articles
Related posts
Religius

Habib: Polemik yang Tak Kunjung Usai

2 Mins read
Akhir-akhir ini, media sosial sedang dihebohkan dengan adanya polemik Habib yang tak kian selesai. Fenomena seperti polemik nasab, habib Zaidan yang tertawa…
Religius

Memaknai Kembali Tujuan Berpuasa Kita

4 Mins read
Ritual puasa yang dijalankan oleh umat islam saat ini memiliki kontinuitas sejarah yang ada jauh pada abad sebelumnya, ritual puasa sama tuanya…
Religius

Deep Learning dalam Pendidikan Islam: Antara Tradisi dan Inovasi

2 Mins read
Pendidikan Islam selalu menjunjung tinggi ilmu. Namun, apakah cara kita belajar hari ini masih selaras dengan semangat keilmuan yang diwariskan para ulama?…
Power your team with InHype
[mc4wp_form id="17"]

Add some text to explain benefits of subscripton on your services.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *