Telaah

Mama Ghufron dan Bahasa Semut: Potret Dukun Gak Jelas yang Dikiaikan

2 Mins read

Beberapa hari ini jagat media sosial diramaikan dengan seorang pendakwah yang mengaku bisa berkomunikasi menggunakan Bahasa Semut, Jin dan juga malaikat, pendakwah tersebut bernama asli Iyut Sugiman yang kemudian bergelar KH Muhammad Ghufron Al Bantani As Syafi’I atau yang juga kerap disapa Mama Ghufron, pria kelahiran 25 Desember 1963 tersebut bahkan mengaku telah menulis 500 kitab dalam Bahasa Suryani.

Dilansir dari laman detik.com Satu akun TikTok @fanatismemematikanlogika mengunggah cuplikan ceramah dari Mama Ghufron.
Video tersebut menampilkan Mama Ghufron yang menyebut bahwa dirinya mampu berkomunikasi dengan semut. Viralnya Mama Ghufron di media sosial pun sontak mengundang rasa penasaran publik.

“Makanya ditanya semut, ini bahasa semut. Bismillahirrahmanirrahim ashkoli inakali yama kali inaka Ghufron artihi inaya inaka kaliya kali fima Allah. Apakah saya didoakan nggak Ghufron, ya jelas lah!” tulis akun tersebut seperti dilihat detikJatim, Rabu (26/6/2024).

Meski ceramahnya kerap dihina, Mama Ghufron mengaku tidak sakit hati. Dirinya tetap mendoakan orang lain dengan baik.

“Karena saya informasi dengan Nabi Sulaiman. Saya difitnah dihina, senang tetap saya mah mendoakan,” sambungnya.

Di video lain, dalam unggahan Instagram @wunainfo1, Mama Ghufron mengklaim bisa berbahasa jin dan malaikat.

“Bahasa Jin. Bismillahirrohmanirrohim Az-zadah gudiyah ajid goda ayaiu yim ma hud hada da yabs. Tuh bahasa jin,” kata Mama Ghufron dalam video tersebut.

Dia kemudian mengucap kalimat itu dengan memakai bahasa yang diakuinya sebagai bahasa malaikat.

“Beda dengan bahasanya malaikat. Bismillahirrohmanirrahim laha fa ajii innaa-sya adolla tan ma fimallah,” terangnya.

Ceramah-ceramah Mama Ghufron tersebut pun ditanggapi dengan berbagai respons oleh warganet.

“ini lucu, pliss jangan ditangkap dulu,” tulis akun @sultan_***.

“kok bisa ada pengikutnya? kocak beut langsung berubah intonasi semut pake bahasa arab kaya debing film kartun,” kata akun @ali.sumar***.

“ini bukan bahasa semut tapi nada semut,” beber akun @wir*.

Yayasan Ponpes UNIQ Nusantara milik Mama Ghufron pun angkat bicara menanggapi sorotan warganet terkait ceramah Abuya tersebut.

“Sejak dulu para ulama juga banyak yang berfatwa demikian dan soal bahasa hewan. Sebenarnya Abuya itu memberikan pelajaran buat kita semuanya bahwa semua hewan itu mempunyai dialeg bahasanya tersendiri, adapun Abuya pernah berbicara tentang bahasa semut itu adalah bukti bahwa kita harus kasih sayang kepada semua makhluk Allah SWT dan harus didoakan, jangan kira makhluk selain manusia itu tidak berzikir atau bertasbih atau tidak mendoakan manusia, justru banyak manusia yang tidak menyadarinya,” kata Kepala Diniyah Yayasan Ponpes UNIQ Nusantara Ubad Aminullah saat ditemui di Yayasan Ponpes UNIQ Nusantara di Jalan Raya Pamotan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Rabu (26/6/2024).

Selain penggunaan bahasa Suryani dan mampu berbicara dengan semut, Ubad juga berkomentar soal Mama Ghufron yang sempat di-framing oleh oknum content creator bahwa ia mampu berbicara dengan malaikat.

“Yang dimaksud berbicara dengan malaikat atau memanggilnya itu adalah kalimat Abuya mengingatkan kepada manusia bahwa setiap manusia ini ada malaikat yang mendampingi dan mengawasi sebagai mana dalam Al-Qur’an Surat Ar-Ra’d Ayat 11,” ujar Ubad.

“Kalimat seperti ini adalah cara hamba memanggil Allah, malaikat dan Nabi Muhammad SAW, hanya saja banyak manusia salah memahami karena asumsi menggambarkannya yang keliru dan tidak sadar manusia ini ada yang mengawasi Malaikat Hafadzoh, sehingga baik buruknya manusia ini dilaporkan kepada Allah melalui malaikat yang ditugaskan,” sambung Ubad.

Ubad juga menjelaskan, Mama Ghufron memang bukan dzuriyyah Syekh Nawawi. Tapi, Mama Ghufron diangkat anak oleh salah satu cicit Syekh Nawawi yang ada di Mauk, Tangerang. Mama Ghufron punya hubungan dekat dengan keluarga Syekh Nawawi yang ada di Tangerang. Ia adalah Hj Rumsiah binti Hj Muniroh binti Hj Jubaidah binti Hj Salmah binti Hj Ruqoyyah binti Syekh Nawawi Banten.

1383 posts

About author
Pilarkebangsaan.com adalah media yang menfokuskan diri pada topik kebangsaan, keadilan, kesetaraan, kebebasan dan kemanusiaan.
Articles
Related posts
Telaah

Benarkah Media Sosial Membentuk Opini Kita?

3 Mins read
Dunia maya kini menjadi medan pertempuran narasi. Isu sosial, politik, bahkan kesehatan, kerap menjadi bahan perbincangan hangat di media sosial. Tak jarang,…
Telaah

Pemilu 1955 dan Asal Mula Demokrasi Liberal dengan Segala Dinamikanya

5 Mins read
Periode demokrasi liberal di Indonesia dimulai dengan Pemilihan Umum (Pemilu) 1955, lalu berakhir dengan diumumkannya Dekrit Presiden 1959 perihal kembali ke Undang-Undang…
Telaah

Sistem Asuransi Nasional: Asuransi Syariah dan Konvensional Sama Saja?

4 Mins read
Apakah asuransi syariah hanya sekadar varian dari asuransi konvensional? Pertanyaan ini sering muncul, terutama bagi masyarakat yang baru mengenal sistem ekonomi berbasis syariah. Untuk menjawabnya, kita…
Power your team with InHype
[mc4wp_form id="17"]

Add some text to explain benefits of subscripton on your services.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *