Telaah

Memahami Urgensi Peranan Rantai Pasok Pertanian di NKRI

3 Mins read

Pertanian merupakan salah satu sektor yang sangat diperlukan bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat Indonesia, sehingga pertanian memiliki peranan yang sangat penting dalam perekenomian nasional.

Pentingnya peran sektor pertanian dalam mendukung pembangunan nasional diantaranya sebagai sektor yang dapat menyerap tenaga kerja, sebagai penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB), sebagai pengahasil devisa negara, penyedia bahan baku industri, sebagai sumber pangan dan gizi serta sebagai pendorong bergeraknya sektor-sektor ekonomi lainnya.

Selain itu adanya iklim tropis yang hanya terdiri dari dua musim yakni musim panas dan musim penghujan juga dapat dijadikan sebagai salah satu faktor  yang dapat menyebabkan pertanian menjadi bidang yang dipilih oleh sebagian masyarakat Indonesia, hal tersebut tentunya tidak dapat dipungkiri bahwa peran serta dari sektor pertanian untuk Indonesia sangatlah besar.

Sektor pertanian merupakan sektor yang sangat luas dan besar dimana sektor pertanian terdiri dari subsektor tanaman hortikultura yang terdiri dari buah-buahan, sayuran, tanaman biofarmaka serta subsektor tanaman hias. Besarnya cakupan sektor pertanian tentunya akan menghasilkan produk yang cukup banyak baik untuk digunakan saat ini maupun untuk masa yang akan datang.

Namun prediksi dan pemikirian tersebut tidaklah selancar dan sejalan seperti apa yang kita pikirkan. Iklim tropis, kondisi tanah yang menunjang serta adanya beberapa masyarakat yang bergerak pada bidang pertanian seharusnya dapat mendukung dalam kemajuan bidang pertanian kedepannya khususnya dalam penyediaan produk pangan. Namun perkembangan bidang pertanian saat ini tidak lah selancar seperti yang diharapkan dan tentunya tidak terlepas dari  beberapa tantangan dan hambatan yang harus segera diselesaikan dan dicari solusi yang optimal.

Perkembangan penduduk Indonesia yang terus mengalami peningkatan setiap tahunnya, adanya perubahan cuaca yang semakin hari tidak dapat kita prediksi diikuti dengan terjadinya pergantian iklim dari panas ke dingin yang terlalu cepat sehingga dapat memberikan efek yang cukup signifikan terhadap hasil pertanian.

Beberapa produk hasil pertanian  mempunyai daya tahan yang lebih rendah dan cepat mengalami busuk dibandingkan dengan produk pertanian yang lainnya, Sehingga untuk pemenuhan kebutuhan tersebut harus mendatangkan dari negara lain melalui kebijakan impor hasil-hasil pertanian. Tentunya hal tersebut dapat memberikan pengaruh terhadap ketersedian produk pertanian di Indonesia.

Adanya peningkatan jumlah penduduk yang terjadi setiap tahunnya, sudah dapat dipastikan bahwa setiap tahunnya akan terjadi peningkatan permintaan terhadap produk pertanian, sementara saat ini petani hanya melakukan produksi sesuai dengan jumlah luas lahan dan kemampuan yang mereka miliki, belum lagi banyak lahan-lahan pertanian yang saat ini telah beralih fungsi menjadi lahan non pertanian karena tergusur oleh pembangunan untuk kepentingan infrastruktur.

Namun sayang-nya petani Indonesia saat ini belum mampu untuk membaca, memprediksi serta mengatasi hal tersebut khususnya dalam hal pemenuhan kebutuhan produk pertanian secara kualitas maupun kuantitas. Petani hanya menyediakan atau mengahasilkan produk pertanian sesuai dengan kemampuan dan jumlah lahan yang mereka miliki secara turun temurun.

Sebagai contoh kita ambil kasus permintaan beras dan permintaan produk hortikultura berupa sayuran. Beras merupakan salah satu komoditas pertanian yang penting di Indonesia dan sebagian besar masyarakat mengandalkan beras untuk dijadikan makanan pokok sehari-hari. Selain itu untuk kesempurnaan gizi dalam makanan pokok diikuti dengan konsumsi sayur-sayuran.

Kebutuhan masyarakat terhadap beras dan sayuran akan terus mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan daya belinya. Beras dan sayuran hampir tidak dapat dilepaskan dari berbagai hidangan kuliner yang ada di Indonesia. Dengan berkembangnya sektor industri makanan jadi maka akan berimbas pada peningkatan kebutuhan terhadap beras dan sayuran yang berperan sebagai  bahan utama dan bahan pembantunya.

Salah satu upaya untuk memperbaiki permasalahan tersebut adalah dengan mendesain sistem industrialisasi pertanian  yang mampu menghasilkan produk pangan dengan nilai tambah tinggi , menjamin kelancaran pasokan, terjaminnya keamanan produk  serta terjangkaunya harga produk pangan oleh masyarakat. Hal ini dapat dilakukan melalui pengembangan strategi pengelolaan rantai pasokan (supply chain management) yang mengintegrasikan para pelaku dari semua segmen rantai pasokan

Ketersediaan suatu barang dalam pemenuhan kebutuhan, khususnya tanaman pangan tentunya tidak terlepas dari sistem yang disebut dengan rantai pasok. Rantai pasok merupakan rangkaian proses terintegrasi sejak dari bahan baku yang didapat kemudian di ubah menjadi produk jadi dan dilakukan pengiriman kepada konsumen.

Dalam hal ini integrasi perusahaan pada bagian hulu (upstream) dalam menyediakan bahan baku dan integrasi pada bagian hilir (downstream) dalam proses distribusi dan pemasaran produk. Rantai Pasok adalah serangkaian pendekatan yang diterapkan untuk megintegrasi pemasok, pengusaha, gudang dan tempat penyimpanan lainnya secara efisien hingga produk dihasilkan dan didistribusikan dengan kualitas yang tepat, lokasi dan waktu yang tepat untuk memperkecil biaya dan memuaskan kebutuhan pelanggan (Simchi Levi, et.al, 2003)

Rantai pasok pada sektor pertanian terbilang cukup kompleks. Rantai pasok pada dasarnya tidak hanya sekedar dalam meningkatkan nilai tambah, namun rantai pasok juga fokus dalam memenuhi permintaan konsumen, peningkatan daya saing, peningkatan keuntungan serta membangun relasi. Tidak hanya itu keahlian dan keterampilan yang baik dari seorang petani juga diperlukan sebagai upaya dalam pengelolaan komoditas pertanian agar dapat menghasilkan produk yang dapat bersaing

Berdasarkan penjelasan singkat diatas dapat disimpulkan bahwa rantai pasok memiliki peranan yang sangat penting dan sangat bermanfaat dalam sektor pertanian, dengan semakin berkembangnya teknologi saat ini, dimana pertanian saat ini telah menuju pada pertanian pintar 4.0 maka sudah seharusnya kita melakukan kombinasi rantai pasok dengan kemajuan teknologi untuk mendapatkan hasil yang optimal.

 

Rikky Herdiyansyah

Akademisi dan peneliti pada salah satu kampus di Indonesia sedang menempuh pendidikan pascasarjana (Phd) and master of ceremony.
1575 posts

About author
Pilarkebangsaan.com adalah media yang menfokuskan diri pada topik kebangsaan, keadilan, kesetaraan, kebebasan dan kemanusiaan.
Articles
Related posts
Telaah

Soeratin Menangis Melihat PSSI Kita, Mengapa?

3 Mins read
Dalam kondisi dehidrasi panas pekat Kota Jakarta, melalui Rapat Pleno DPP IMM saya diangkat menjadi Sekretaris Bidang Seni, Budaya dan Olahraga DPP…
Telaah

Pendanaan: Kunci Sukses Kelompok Teroris

3 Mins read
Di General Santos, Filipina, sekitar 500 kilometer menyeberangi lautan dari Manado, Sulawesi Utara pada November 2015, Suryadi Mas’ud mengecek senjata. Satu per…
Telaah

Petaka Media Sosial dan Praktik Keimanan di Ruang Maya; Belajar dari Berbagai Kasus

2 Mins read
Petaka media sosial sudah semakin nyata. Banyak masyarakat yang tidak sadar dampak negatif bermedia sosial yang menyebabkannya terpuruk. Bagaimana Islam menyikapinya? Petaka…
Power your team with InHype
[mc4wp_form id="17"]

Add some text to explain benefits of subscripton on your services.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *