Religius

Memaknai Tahun Baru Islam 1444 H

2 Mins read

Alhamdulillah, hari ini kita memasuki tahun baru Islam, 1444 ‎H. Sebuah nikmat tak terhingga yang Allah berikan kepada kita. ‎Karena kita masih diperkenankan untuk melanjutkan misi ‎kekhalifahan kita di muka bumi ini.‎

Karunia nikmat yang sangat besar ini hendaknya kita syukuri ‎dengan melakukan refleksi, koreksi serta introspeksi diri atas ‎segala apa yang telah kita kerjakan pada tahun yang lalu. Apakah ‎nilai-nilai kebaikan yang kita lakukan lebih banyak dari catatan ‎kejahatan kita? Ataukah justru sebaliknya, nilai-nilai kejahatan kita ‎jauh melebihi catatan kebaikan yang kita kerjakan?‎

Pertanyaan inilah yang seharusnya muncul di benak kita begitu ‎kita memasuki tahun baru. Memulai langkah baru di tahun baru ini ‎dengan muhasabah, perhitungan atas segala kebaikan dan ‎keburukan kita di masa lalu, insya Allah akan menjadikan kita ‎manusia-manusia yang arif, yang sadar akan eksistensi kita ‎sebagai makhluk Allah di muka bumi ini. ‎

Tahun baru merupakan starting point, titik tolak bagi ‎peningkatan kualitas individu maupun masyarakat, sebuah ‎momentum untuk meningkatkan amal shaleh kita, sehingga ‎kehidupan kita akan jauh lebih bermakna, baik bagi diri kita ‎sendiri,maupun bagi orang lain di sekitar kita.‎

Pada umumnya, kita sering melupakan berbagai macam ‎nikmat yang telah Allah berikan kepada kita. Kita terlena dan ‎terbuai oleh nafsu kita. Kita sering mengabaikan rasa syukur ‎kepada Dzat yang telah memberi nikmat kepada kita, yakni Allah ‎Swt. ‎

Padahal, kalau kita sadari, berbagai nikmat Allah itu bisa saja ‎hilang dalam sekejap meninggalkan kehidupan kita. Kematian bisa ‎saja datang menjemput di saat kita sedang menikmati puncak ‎kesuksesan. Tubuh kita yang segar bugar bisa mendadak sakit. ‎Wajah kita yang tampan dan cantik bisa mendadak rusak karena ‎kecelakaan, misalnya, dan masih banyak lagi kemungkinan ‎terburuk yang tidak pernah kita sangka sebelumnya. ‎

Maka tepatlah jika Rasulullah Saw berpesan kepada kita untuk ‎mengingat lima hal, sebelum datang lima yang lainnya. Rasulullah ‎Saw bersabda: “Ingatlah lima perkara, sebelum datang lima ‎perkara. Hidupmu sebelum matimu, sehatmu sebelum sakitmu, ‎kayamu sebelum miskinmu, masa mudamu sebelum masa tuamu, ‎dan sempatmu sebelum sempitmu.”‎

Dari keterangan hadis di atas, jelaslah bahwa Rasulullah saw ‎sangat menekankan pentingnya manajemen waktu. Satu desah ‎nafas kita saat menjalani waktu demi waktu, merupakan langkah ‎menuju kubur. Alangkah ruginya kita di saat menjalani sesuatu ‎yang berharga kemudian kita sia-siakan. Orang yang bodoh adalah ‎jika diberikan modal, maka modalnya dihamburkan dengan sia-sia. ‎Begitu juga kita, jika sudah diberi modal waktu, kemudian ‎waktunya kita hambur-hamburkan maka kita termasuk orang yang ‎bodoh.‎

Tahun baru adalah lembaran baru kehidupan kita. Seperti ‎halnya lembaran kertas yang masih bersih. Terserah kepada kita, ‎apakah kita akan mengisinya dengan catatan hitam ataukah ‎mengukirnya dengan tinta emas, semua tergantung pada diri kita ‎sendiri. Rasulullah menegaskan, “Sebaik-baik manusia adalah ‎orang yang diberi umur panjang dan baik amalnya, dan seburuk-buruk manusia adalah orang yang diberi umur panjang dan buruk ‎amalnya.” (HR. Ahmad)‎

Untuk itu, marilah pada kesempatan tahun baru Islam ini, kita ‎langkahkan kaki kita untuk menapaki kehidupan baru yang penuh ‎dengan nilai-nilai kebaikan. Sebisa mungkin kita hindari segala ‎bentuk kejahatan yang justru akan menyengsarakan diri kita ‎sendiri maupun orang lain. Semoga tahun baru hijriah ini ‎membawa kita pada kehidupan yang lebih baik dan lebih ‎bermakna. Amin Ya Rabbal ‘Alamin.‎

# Selamat Tahun Baru Islam 1444 H.

* Ruang Inspirasi, Sabtu, 1 Muharram 1444 H / 30 Juli 2022.

Pengajar di Prodi Ilmu Al-Quran dan Tafsir IAIN Syekh Nurjati Cirebon

2118 posts

About author
Pilarkebangsaan.com adalah media yang menfokuskan diri pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan kenegaraan
Articles
Related posts
Religius

Sekolah Ramadhan dan Eskalasi Religiusitas Kita

2 Mins read
Bulan suci ramadhan adalah bulan yang penuh dengan kesempatan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan melalui pendidikan dan pengalaman yang menginspirasi. Dalam rangka…
Religius

Radikalisme di Kalangan Mahasiswa, Seberapa Bahaya?

3 Mins read
Apa yang ada di pikiran Anda ketika mendengar kata “mahasiswa”? Ya, Anda pasti akan menganggap bahwa mahasiswa adalah kaum muda intelektual yang…
Religius

Syariah Islam dalam Kitab Kama Sutra Assikalaibineng

2 Mins read
Mungkin tak banyak orang tahu, Suku Bugis, punya tradisi tulis yang amat bagus dan kaya, baik dalam bentuk sastra maupun hukum, atau…
Power your team with InHype

Add some text to explain benefits of subscripton on your services.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *