NKRI

Memantik Kebahagian Bathin dari Jalanan Subang Kota

3 Mins read

Jumlah pengguna kendaraan bermotor di tanah air dari tahun ke tahun semakin bertambah saja. Masyarakat memiliki kecenderungan untuk memiliki kendaraan pribadi seperti sepeda motor maupun mobil. Hasil sensus yang dikeluarkan BPS (Badan Pusat Statistik) menyebutkan, pada tahun 2019 saja jumlah kendaraan bermotor yang digunakan oleh masyarakat Indonesia berjumlah lebih dari 133 juta unit.

Jumlah ini tentu akan meningkat dari tahun ke tahun seiring bertambahnya jumlah penduduk. Peningkatan jumlah kendaraan bermotor yang digunakan masyarakat berbanding terbalik dengan kualitas udara yang tersedia diperkotaan. Udara yang dihirup oleh masyarakat sudah mengandung zat berbahaya karena tercemar dari asap kendaraan bermotor dan asap dari pabrik. Semakin banyak jumlah kendaraan bermotor semakin tercemar pula udara yang dihirup oleh masyarakat.

Semakin menurunnya kualitas udara yang disebabkan polusi kendaraan bermotor dapat menurunkan kualitas kesehatan manusia. Banyak masalah kesehatan serius yang bermula dari menghirup udara yang tercemar oleh polutan yang dihasilkan dari asap kendaraan bermotor. Polusi udara dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan pada tubuh manusia seperti masalah pernapasan dan paru – paru, terganggunya sistem peredaran darah dalam tubuh, diare dan pneumonia atau radang paru-paru.

Badan kesehatan dunia (WHO) menyatakan polusi udara merupakan bahaya yang mematikan bagi tubuh manusia terutama anak-anak. Anak – anak menjadi perhatian karena pada dasarnya kondisi tubuh anak-anak belum memiliki kekebalan tubuh yang sempurna. Selain itu menghirup udara yang tercemar dapat menyebabkan gangguan pada kepala sehingga menyebabkan sakit kepala yang berkepanjangan.

Kabupaten Subang yang merupakan wilayah berkembang dan sedang menuju arah indutrialisasi berpotensi memiliki tingakat pencemaran udara yang tinggi. Tingkat mobilitas yang tinggi dari penduduknya membuat polusi dari kendaraan bermotor semakin meningkat. Ditambah lagi dengan polusi yang dihasilkan asap dari pabrik-pabrik yang semakin bertambah jumlahnya di Kabupaten Subang. Dari banyaknya masalah kesehatan yang disebabkan polusi kendaraan bermotor dan asap pabrik, sudah tentu diperlukan solusi guna menurunkan tingkat pencemaran udara, khususnya diperkotaan karena menjaga kualitas kesehatan penduduk merupakan hal yang penting.

Salah satu kawasan di perkotaan yang rentan terhadap polusi udara adalah jalan raya. Jalan raya merupakan kawasan lalulintas yang digunakan oleh ribuan kendaraan bermotoryang hilir mudik setiap harinya. Bukan menjadi rahasia lagi jika udara dikawasan jalan raya tercemar dan kotor akibat dari polusi kendaraan bermotor. Polusi dari kendaraan bermotor juga menghasilkan hawa yang panas dan gersang, tentu situasi seperti ini tidak baik bagi kesehatan manusia.

Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menurunkan tingkat tercemarnya udaradi perkotaan adalah dengan memperbanyak kawasan hijau dan melakukan penghijauan pada jalanan di perkotaan. Penelitian membuktikan bahwa pohon-pohon dipinggir jalan efektif dalam meyerap zat polutan yang dihasilkan dari asap kendaraan bermotor dan menghasilkan udara yang bersih.

Permukaan daun pada tanaman dapat menyerap zat polutan yang dihasilkan dari asap kendaraan bermotor. Daun dan permukaan tanaman selain menyerap polutan dan menyaring zat berbahaya juga dapat mengahasilkan banyak oksigen sehingga kualitas udara diperkotaan semakin baik. Pohon dan tanaman juga dapat memerangkap panas dari mesin kendaraan bermotor sehingga udara disekitar lebih sejuk dan tidak gersang lagi.

Penghijauan yang dilakukan pada ruas jalan sangat penting untuk menambah asupan oksigen yang bisa dihirup oleh masyarakat di perkotaan. Di kabupaten Subang sendiri penghijauan pada ruas jalan sepertinya belum maksimal. Banyaknya ruas jalan yang minim dengan pepohonan seperti jalan Otto Iskandar Dinata, Jln Pejuang 45, Jln Kartawigenda dan kawasan Pujasera serta jalan – jalan lainnya hendaknya menjadi perhatian pemerintah.
Melakukan penghijauan pada pinggiran jalan dapat menjadi program Pemerintah Daerah Kabupaten Subang.

Menggencarkan penghijauan dengan penamaman pohon pada daerah pinggiran jalan akan memiliki banyak manfaat. Selain dapat meredam polusi udara pepohonan juga dapat mencegah terjadinya erosi tanah pada daerah pinggiran jalan. Akar pada pohon pohon akan mengikat tanah sehingga tanah dipinggiran jalan akan terjaga dari pengikisan yang membuat ruas jalan menjadi miring.Pohon yang akan ditanamdipinggir jalan harus pepohonan yang tidak terlalu besar akar, batang dan dahannya agar tidak membahayakan bagi pengguna jalan.

Pohon yang ditanam pun harus memiliki daun yang rimbun dan tidak terlalu memerlukan perawatan rumit. Sebagai contoh, pohon yang cocok ditanam di pinggir jalan sebagai penghijauan yaitu : Pohon ketapang, pohon bambu Jepang, pohon tanjung, pohon akasia dan pohon kersen.

Melakukan penghijauan pada pinggiran jalan dapat menjadi solusi ampuh dalam meredam polusi dari asap kendaraan bermotor. Selain itu semakin banyak penghijauan terutama pada pinggiran jalan raya akan semakin mempercantik wajah perkotaan. Disamping kesehatan fisik masyarakat akan semakin baik, faktor kesehatan psikologi masyarakat pun akansemakin baik pula sehingga faktor kebahagiaan punakan meningkat. Menggencarkan penamaman pohon juga akan menambah cadangan air sehingga pada musim kemarau suplay air dapat terjaga.

Semoga semakin banyaknya jumlah tanaman dipinggir jalan dapat menjadi solusi untuk menurunkan tingkat polusi diperkotaan dan menjadi oase penyejuk bagi mereka yang sudah akrab dengan kehidupan modern

Restu Kurnia Utama

Penulis adalah pemerhati sosial

2121 posts

About author
Pilarkebangsaan.com adalah media yang menfokuskan diri pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan kenegaraan
Articles
Related posts
NKRI

Buya Hamka, Urgensi Pendidikan dan Spirit Nasionalisme Islam

2 Mins read
Belakangan ini publik sedang ramai menikmati sajian film biografis Haji Abdul Malik Karim Amrullah yang populer disebut Buya Hamka. Beliau adalah sosok…
NKRI

Kontroversi Soeharto

3 Mins read
Di ujung masa jabatannya, Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) periode 2019-2024 yang dipimpin Bambang Susatyo dari Partai Golkar membuat keputusan kontroversial: menghapus nama…
NKRI

Ceramah Kiai Saifuddin Zuhri Mengenai Gesekan NU dan PKI di Lingkungan Parlementer

2 Mins read
Sudah umum kita ketahui bersama bahwa dua kubu ini selalu bergesekan baik di akar rumput maupun di parlemen. Tragedi Madiun Affair pada…
Power your team with InHype

Add some text to explain benefits of subscripton on your services.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *