Bhinneka Tunggal Ika

Membumikan Kembali Bhineka Tunggal Ika

4 Mins read

Indonesia merupakan Negara yang memiliki banyak keanekaragaman. Dari sabang sampai merauke Indonesia terkenal akan keanekaragamannya, mulai dari ras, suku, budaya, agama, etnis, bahasa, bahkan ekonominya-pun berbeda-beda tergantung pada ketersediaan sumber daya alam yang diberikan oleh setiap wilayahnya.

Namun hal itu tidak menjadikan bangsa Indonesia menjadi negara yang terpecah belah karena banyaknya akan perbedaan. Meskipun setiap suku memiliki adat istiadat yang berbeda-beda, penggunaan bahasa di setiap daerah yang berbeda-beda, agama yang di anut setiap orang-pun berbeda-beda, hal itu tidak membuat lunturnya semangat persatuan pada masyarakat Indonesia, karena yang membuat Indonesia menjadi negara yang satu-kesatuan adalah dengan adanya Bhinneka Tunggal Ika.

Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan negara yang sudah diterapkan oleh masyarakat Indonesia secara turun menurun. Bahkan kalimat ā€œBhinneka Tunggal Ikaā€ tercantum pada lambang negara Garuda Pancasila. Jika diartikan per kata, pada kata bhinneka berarti ā€œberaneka ragamā€, kata tunggal berarti ā€œsatuā€, dan kata ika yang berarti ā€œituā€. Secara harfiah jika disatukan maka Bhinneka Tunggal Ika berarti beraneka ragam tetapi tetap satu jua.

Bhinneka Tunggal Ika sangat berperan penting dalam menjaga kesatuan Republik Indonesia. Perbedaan yang ada bukanlah menjadi satu hal yang dapat memecah belah persatuan karena dengan adanya Bhinneka Tunggal Ika diharapkan masyarakat dapat menjaga persatuan dan kesatuan warganya. Selain itu Bhinneka Tunggal Ika juga sangat berperan untuk membentuk pola pikir, sikap dan tindakan yang akan dilakukan oleh masyarakat Indonesia, dimana masyarakat Indonesia diharapkan lebih mendahulukan kepentingan nasional daripada kepentingan individu maupun kelompok. Peran lain yang tak kalah penting dari Bhinneka Tunggal Ika yaitu menciptakan keadilan di berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara bagi masyarakat Indonesia. Meskipun banyak perbedaan yang ada pada masyarakat Indonesia itu tidak berarti bahwa setiap orang dapat dibeda-bedakan berdasarkan ras, agama, suku, kelompok, dll. Karena pada hakikatnya semua manusia itu memiliki hak dan kewajiban yang sama. Maka dari itu Indonesia sangat menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia, dimana setiap warga negara Indonesia berhak untuk menentukan pilihannya misalnya seperti menentukan agama dan kepercayaannya masing-masing.

Salah satu peran Bhinneka yang paling penting yaitu sebagai identitas nasional bangsa. Indonesia terkenal akan keanekaragamannya, sehingga jika keanekaragaman tersebut hilang maka Indonesia juga akan kehilangan identitasnya. Namun untuk saat ini makna Bhinneka Tunggal Ika kian memudar. Dimana masyarakat yang seharunya menjunjung tinggi toleransi dan menghargai akan perbedaan, justru akhir-akhir ini masyarakat tak jarang terlibat konflik antar sesama, seperti peperangan antar suku, diskriminasi ras, membandingkan kebenaran antar agama, dan yang lebih parahnya lagi ikut termakan berita-berita hoax yang mengadu domba antar sesama yang belum tentu kebenarannya bahkan ikut menyebarkannya melalui sosial media, yang tentu hal tersebut dapat membuat orang-orang bersumbu pendek tersulut emosinya dan menyebabkan perpecahan. Jika kondisi seperti ini dibiarkan saja, maka lambat laun makna Bhinneka Tunggal Ika akan memudar begitu saja.

Masyarakat masa kini sering melupakan nilai persatuan dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari, nilai persatuan yang dijunjung tinggi kini mulai luntur. Masih banyak masyarakat yang menganggap kelompoknya lah yang paling hebat sehingga menyebabkan konflik di masyarakat itu sendiri. Tak jarang juga kita menemui masyarakat yang merasa gengsi untuk mengimplementasikan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari, misalnya seperti enggan untuk saling menghormati antar umat beragama, memandang remeh pihak lain, dan tidak menerima perbedaan pendapat, segelintir orang egois seperti itulah yang justru membuat makna Bhinneka Tunggal Ika luntur dalam kehidupan sehari-hari. Mungkin sebagian orang menganggap hal tersebut sepele, tapi pada kenyataannya rasa respect terhadap sesama dapat dibangun oleh hal-hal kecil seperti menerima sekecil apapun perbedaan yang ada di sekitar kita.

Selain nilai toleransi yang sudah hilang dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia, nilai gotong royong juga kini sudah sangat jarang kita temui. Gotong royong yang sudah menjadi identitas bangsa Indonesia kini sudah luntur dengan sendirinya. Bahkan di daerah pedesaan juga kita sudah jarang menemui warga yang bergotong royong. Kini masyarakat lebih asyik dengan pekerjaannya sendiri dan tidak terlalu peduli dengan sekitarnya, bahkan saling menyapa pun sudah jarang dilakukan karena kini mereka cenderung menjadi individualis. Sangat disayangkan bila nilai-nilai di atas sudah diabaikan begitu saja, karena akan menyebabkan rasa kepedulian terhadap sesama akan semakin menipis. Sudah seharusnya kita sebagai mahkluk sosial lebih peka dan peduli terhadap sekitarnya, karena kita merupakan mahkluk yang tidak dapat berdiri sendiri, ada kalanya kita membutuhkan pertolongan atau bantuan dari orang-orang yang ada disekitar kita.

Cara agar dapat mengembalikan makna semboyan Bhinneka Tunggal Ika demi menguatkan integrasi bangsa Indonesia adalah dengan mengimplementasikan secara serius dan total dalam segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini demi semboyan Bhinneka Tunggal Ika tidak hanya sekedar pajangan saja tetapi juga menjadi identitas masyarakat Indonesia yang sesungguhnya. Karena tanpa implementasi yang sungguh-sungguh, pajangan ini tidak bisa dikatakan membanggakan melainkan hanya sebuah wacana kosong. Dengan begitu hal tersebut dapat mengembalikan masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang tidak mengenal diskriminasi, kehidupan yang penuh toleransi, dan memiliki hubungan erat antar sesamanya. Hal tersebut dilakukan tak lain demi mengembalikan makna Bhinneka Tunggal Ika yang telah hilang dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Selain itu penting juga adanya dukungan dari berbagai pihak, seperti media massa,Ā  pendidik formal maupun informal untuk terus meciptakan generasi yang cinta akan bangsanya dan tidak mudah goyah akan karena adanya perbedaan.

Untuk membumikan kembali Bhinneka Tunggal Ika ini, pertama masyarakat Indonesia harus menanamkan keyakinan bahwa segala perbedaan ini merupakan sebuah anugerah yang dapat menjadi kelebihan bagi suatu bangsa itu sendiri. Perbedaan yang ada bukan berarti dapat membuat semua ras, suku, budaya, agama, maupun etnis menjadi terpecah belah dan hanya memperdulikan kelompoknya masing-masing, tetapi perbedaan tersebut merupakan sebuah keunggulan agar bangsa kita dapat menunjukan sebuah sisi bahwa negara kita ini memiliki keunikan tersendiri. Kedua, masyarakat Indonesia harus terus menginplementasikan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari untuk membentuk sebuah negara yang tentram dan damai.

Dengan demikian, mari kita tetap menjaga Bhinneka Tunggal Ika ini sebagai semboyan dalam melaksanakan kehidupan berbangsa dan bernegara agar semboyan ini tidak menjadi pajangan saja tetapi juga menjelma sebagai budaya bangsa, sehingga perpecahan dalam masyarakatpun dapat dihindari dan tercipta kesatuan dan persatuan bangsa.

Sofa Sri WahyuniĀ 

Mahasiswi aktif program studi Teknik Industri di Sekolah Tinggi Teknologi Bandung.

2121 posts

About author
Pilarkebangsaan.com adalah media yang menfokuskan diri pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan kenegaraan
Articles
Related posts
Bhinneka Tunggal Ika

Dakwah Tak Hanya Konvensi Agama, Tapi Aspek Kerukunan Antarumat

2 Mins read
Beberapa kalangan masih beranggapan bahwa konklusi dari dakwah keagamaan adalah konversi keimanan. Padahal, dalam konteks hidup bernegara sebagai bangsa Indonesia yang menganut…
Bhinneka Tunggal Ika

Gus Dur dan Gus Sholah: Adik Kakak Silang Pendapat Soal Agama-Negara

3 Mins read
Gus Dur dan Gus Sholah tidak selalu menunjukkan hubungan baik sebagai kakak-adik perihal pemikiran. Kedua tokoh ulama ini memiliki pandangan berbeda tentang…
Bhinneka Tunggal Ika

Menelisik Pembelajaran BIPA Lintas Budaya Berbasis Website

2 Mins read
ProgramĀ Bahasa Indonesia bagi Penutur AsingĀ (BIPA) merupakan program yang diselenggarakan oleh pemerintah dalam rangka internasionalisasi bahasa Indonesia. Hal tersebut dianggap sebagaiĀ soft diplomacyĀ untuk memperkenalkan…
Power your team with InHype

Add some text to explain benefits of subscripton on your services.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *