NKRI

Menyikapi Pengusiran Paksa Etnis Rohingya Oleh Mahasiwa Aceh

1 Mins read

Kelompok etnis Rohingya ini merupakan salah satu kelompok etnis minoritas yang ada di Myanmar, kelompok etnis Rohingya ini mendapatkan perlakuan diskriminasi atas berbagai bentuk aksi krisis kemanusiaan yang terjadi di Myanmar, di mana hal ini merupakan salah satu buntut dari peristiwa junta militer yang terjadi.

Sehingga dari itu, kelompok etnis rohingya yang menjadi sasaran penganiayaan, kekerasan, serta pelecahan dan mendapatkan perlakuan tidak baik kemudian terdorong keluar untuk mencari kehidupan yang lebih baik.

Indonesia adalah salah satu negara yang menjadi tujuan dari perjalanan pencari suaka kelompok etnis rohingya. Dalam aturannya Indonesia tidak memiliki kapasitas dan kewajiban untuk menampung para pengungsi etnis Rohingya sehingga itu Indonesia menerima Kelompok Etnis Rohingya hanya karena atas dasar kemanusiaan.

Data dari United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) per 10 Desember 2023 sebanyak 1.543 orang Imigran kelompok etnis rohingya dari Myanmar mendarat di Aceh.

Kepala Urusan Mitra Subbid Penmas Bidang Humas Polda Aceh Kompol Yasir di Banda Aceh mengatakan Penolakan Imigran Kelompok Etnis Rohingya dikarenakan kekhawatiran masyarakat Aceh karena tidak ada penanganan yang pasti sehingga dapat dikatakan Ilegal terlebih mereka datang tidak menggunakan dokumen perjalanan yang sah.

Kedatangan pengungsi Rohingya ini membuat mahasiswa mahasiswi di Aceh geram. Adapun, Penolakan Mahasiswa Mahasiswi Aceh Menolak kedatangan pengungsi Rohingya dikarenakan lantaran tidak ada tempat penampungan yang cukup dan juga banyak para pengungsi melarikan diri dan tidak menjaga kebersihan hingga tidak mengindahkan syariat islam dan adat di kalangan masyarakat. Sehingga, sering kali ditemukan kelompok Etnis Rohingya memunculkan konflik sosial.

Mahasiswa menyerbu para pengungsi yang duduk di pojok bangunan di Basemant Balai Meuseuraya Aceh (BAM) bahkan ada yang menendang dan melempar kardus barang bawaan milik Etnis Rohingya. Kondisi memanas tersebut membuat para imigran histeris ketakutan dan mereka juga berdemo agar pengungsi kelompok etnis rohingya dideportasi.

Ketika terjadi kegaduhan tersebut, pengungsi Rohingya diangkut dan diamankan menggunakan truk yang disediakan dan dibawa ke kantor kemenkumham Aceh. Massa Mahasiswa ini mengaku menolak pengungsi Rohingya karena perilaku dan tindakan mereka yang buruk.

PBB dan UNHCR sangat memprihatinkan keadaan tersebut dimana mereka mengkhawatirkan serangan massa yang terjadi pada kelompok etnis rohingya dan mayoritasnya adalah anak-anak dan perempuan yang dapat menimbulkan ketakutan juga rasa trauma.

Dalam pernyataannya, UNHCR menyerukan kepada aparat penegak hukum untuk menertibkan dan mengamankan etnis rohingya guna memberikan perlindungan bagi semua individu dan staf kemanusiaan.

UNHCR pun terus memantau dan memastikan sifat repatriasi secara sukarela dan memberikan bantuan kepada kelompok muslim etnis rohingya tersebut.

Sabina Febri Nadia Putri

Mahasiswi
1562 posts

About author
Pilarkebangsaan.com adalah media yang menfokuskan diri pada topik kebangsaan, keadilan, kesetaraan, kebebasan dan kemanusiaan.
Articles
Related posts
NKRI

Indonesia di Tengah Krisis Pasokan Global

3 Mins read
Indonesia saat ini berada di persimpangan peluang emas di tengah ancaman krisis pasokan komoditas perkebunan global. Tahun 2025 diperkirakan menjadi periode krusial…
NKRI

Perjalanan IPM Indonesia 2020–2024: Tren Positif atau Peringatan?

3 Mins read
Dalam lima tahun terakhir, pembangunan manusia di Indonesia terus menunjukkan peningkatan. Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Pembangunan Manusia…
NKRI

Dies Natalis HMI 78, Mengukuhkan HMI Untuk Indonesia

6 Mins read
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sebagai organisasi mahasiswa berbasis Islam telah melalui berbagai fase sejarah Indonesia sejak kemerdekaan hingga era pasca-reformasi. Didirikan oleh…
Power your team with InHype
[mc4wp_form id="17"]

Add some text to explain benefits of subscripton on your services.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *