Tahun baru 2025 menjadi momen penting bagi Indonesia untuk memperkuat kerukunan umat beragama. Berbagai tantangan dan peluang berada di depan mata sebagai bahan introspeksi dan aksi untuk mewujudkan Indonesia yang harmoni.
Hal itu dikatakan Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Darud Da’wah Wal Irsyad (PB DDI) Prof (hc) M Suaib Tahir, MA, PhD, dalam podcast bertajuk Mewujudkan Harmonisasi Umat Beragama yang Kaffah di Tahun 2025 dikutip dari akun YouTube MatonTV, Jumat (10/1/2025).
“Tantangan utama yang dihadapi di tahun 2025 meliputi peningkatan ideologi radikal, diskriminasi agama, serta dampak dari gejolak politik global seperti konflik Palestina dan Suriah. Isu-isu tersebut tidak hanya menimbulkan ketegangan, tetapi juga berisiko merusak harmoni sosial,” ujar Suaib.
Namun, lanjut Suaib, optimisme menyelimuti langkah menuju 2025. Nilai-nilai Pancasila dan moderasi beragama ditekankan sebagai dasar kolektif bangsa dalam menciptakan kehidupan yang damai dan inklusif. Pemerintah, masyarakat sipil, dan lembaga keagamaan diajak untuk bersama-sama memperkuat toleransi serta menghapus diskriminasi terhadap kelompok minoritas.
Ia menguraikan, ada strategi untuk mencegah penyebaran ideologi radikal. Pertama meningkatkan literasi digital generasi muda sehingga diharapkan mereka lebih bijak menggunakan platform digital guna mencegah penyebaran konten radikal.
Selain itu, juga menciptakan dialog antaragama. Menurutnya, pertemuan rutin antarumat beragama akan menjadi media untuk menghancurkan prasangka dan stereotip yang selama ini ada. Juga dengan menegakkan hak kebebasan beragama. Dalam ini, pemerintah diimbau untuk menghentikan segala bentuk pelarangan ibadah dan diskriminasi agama demi kehidupan sosial yang lebih adil.
Dosen pasca sarjana PTIQ Jakarta ini berharap, tahun 2025 menjadi peluang emas untuk membangun masyarakat Indonesia yang lebih harmonis dan inklusif. Dengan semangat gotong royong dan optimisme, Indonesia diharapkan mampu menjadi contoh dunia dalam merajut keberagaman dalam satu harmoni.
“Dengan tekad dan komitmen bersama, kita dapat menciptakan Indonesia yang damai dan harmonis,” tandas jebolan Al Azhar Mesir ini.