NKRI

MI, Eks Napiter Poso yang Kembali ke Pangkuan NKRI

2 Mins read

Isu terorisme menjadi isu global yang sampai detik ini masih belum selesai. Karena masih banyak aksi terorisme yang terjadi di beberapa wilayah yang ada di Indonesia. Baik di wilayah Surabaya, Makassar, Jakarta, maupun yang lainnya.

Belum selesainya isu terorisme ini menjadi tugas bagi pemerintah untuk diselesaikan sehingga terorisme tidak terjadi kembali. Langkah pemerintah yang telah dilakukan merupakan deradikalisasi melalui sayap-sayap yang dibentuknya di antaranya BNPT Densus 88.

Deradikalisasi yang telah dilakukan pemerintah telah membuahkan hasil yang cukup menggembirakan. Karena sudah banyak yang bertobat dari aksi-aksi terorisme dan kembali ke jalan yang benar yaitu NKRI. Salah seorang yang sudah bertobat adalah Mie (nama samaran).

MI merupakan mantan narapidana terorisme asal Poso. Dia dinyatakan bersalah karena terlibat aksi pembakaran salah satu gereja di Poso, Sulawesi Tengah.

MI mengaku terjebak dalam kelompok radikal, karena belajar dari YouTube. Setelah itu, dirinya memilih bergabung dengan salah satu kelompok ternama di wilayah Kabupaten Poso. Dari kelompok itu, Mie memperoleh jaringan Telegram kelompok radikal yang berhubungan dengan jaringan ISIS di Suriah.

Pada tahun 2017 MI sudah membaiat diri sendiri, dan berangkat ke Kabupaten Morowali untuk membentuk kelompok Jama’ah Ansharud Daulah (JAD) Morowali. Dia menjelaskan, misi dari kelompok JAD pada saat itu melakukan aksi amaliah dengan menyasar tempat hiburan (diskotik) yang ada di dalam perusahaan PT. IMIP, serta menyasar senjata aparat kepolisian yang melakukan pengamanan di dalam perusahaan tersebut.

Selama mengikuti taklim di salah satu pondok pesantren di Poso, MI bisa bergabung dalam link kelompok radikal yang terhubung langsung dengan jaringan ISIS. Melalui link Telegram tersebut ia banyak mendapat ilmu perakitan bom.

Mie kini telah menyatakan tidak lagi mau berhubungan dengan kelompok DPO MIT maupun simpatisan yang ada di Kabupaten Poso atau kelompok JAD Morowali. MI mengaku bersedia membantu aparat keamanan khususnya Polri dalam memberikan informasi terkait kegiatan radikal yang ada di Kabupaten Poso.

MI dinyatakan bebas dari Lapas Makassar pada bulan April tahun 2021 lalu. Dia berharap, pemerintah juga kiranya melalui aparat keamanan, serta instansi yang berwenang akan hal radikalisme dan terorisme, bisa lebih meningkatkan dan memperhatikan taraf hidup para eks napiter yang ingin kembali ke pangkuan NKRI.

Kini pemerintah berkomitmen untuk terus memerangi paham radikal dan terorisme. Bagiamana tidak, radikalisme dan terorisme semakin hari semakin berkembang. Bahkan, kelompok terorisme di Indonesia sudah banyak melibatkan remaja termasuk wanita.

Sebagai penutup, kisah MI hendaknya dijadikan pelajaran bagi kita semua. Agar kita tidak terjebak dalam kesalahan yang sama dengan MI. Dan, bagi teroris yang belum bertobat hendaknya segera kembali ke jalan yang benar sebagaimana yang dilakukan MI.

1657 posts

About author
Pilarkebangsaan.com adalah media yang menfokuskan diri pada topik kebangsaan, keadilan, kesetaraan, kebebasan dan kemanusiaan.
Articles
Related posts
NKRI

Kopdes Merah Putih: Terobosan untuk Ketahanan Ekonomi Nasional

4 Mins read
Pendirian Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes Merah Putih) di seluruh desa adalah langkah strategis Pemerintahan Presiden Prabowo dalam membangun ketahanan ekonomi nasional….
NKRI

Segitiga Perdamaian Galtung: Usulan Kemlu RI KTM-LB OKI JEDDAH

3 Mins read
Konferensi Tingkat Menteri Luar Biasa (KTM-LB) OKI merupakan forum strategis yang membahas isu-isu perdamaian global, khususnya konflik Palestina dan Myanmar. Berlandaskan solidaritas…
NKRI

Membunuh Koruptor: Kebijakan Wajib untuk Menjaga NKRI dari Pejabat Maling

4 Mins read
Korupsi di Indonesia semakin menjadi-jadi. Setiap tahun, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kejaksaan Agung, dan berbagai lembaga penegak hukum lainnya seakan tidak pernah…
Power your team with InHype
[mc4wp_form id="17"]

Add some text to explain benefits of subscripton on your services.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *