Featured

Mudik dan Pesan Piil Pesenggiri

3 Mins read

Memasuki pintu gerbang di ujung pulau Sumatera, terdapat sebuah tulisan nilai atau budaya kearifan lokal Piil Pesenggiri pada salah satu bagian dinding gedung Anjungan Agung di Pelabuhan Bakauheni. Tulisan ini dapat menjadi pengingat bagi pelaku perjalanan yang mungkin akan melakukan mudik tahun ini di masa pandemi Covid-19. Pesan penuh makna tersebut sejatinya harus diedukasi dan diinternalisasikan khususnya bagi generasi muda yang belum tentu paham keunggulan nilai kearifan lokal dibandingkan orangtuanya yang asli lahir dan besar di kampung halamannya.

Nilai atau budaya kearifan lokal memiliki makna penting karena menjadi identitas sebuah kelompok atau masyarakat dalam mempertahankan eksistensi kehidupannya dan menciptakan perubahan walaupun di tengah kehidupan yang penuh dengan nilai-nilai individualistis dan pragmatis sebagi ciri masyarakat modern. Terkait dengan itu,  di Jawa Barat terdapat nilai kearifan lokal yang masih terus dipertahankan masyarakat kampung adat walaupun umurnya sudah lebih dari ratusan tahun. Masyarakat adat Cirendeu yang dengan prinsipnya ngindung ka waktumibapa ka jaman. Salah satu penerapannya yang populer di bidang pangan yang menjadi inspirasi para pemangku kepentingan menciptakan program diversifikasi pangan berbasis sumber daya lokal yang tidak tunggal atau selain beras.

Pentingnya sebuah nilai atau budaya kearifan lokal sebagai cerminan cara hidup sebuah kelompok dapat dipengaruhi dari kondisi geografisnya. Misalnya masyarakat Kota Nanxiong di Tiongkok. Dalam sebuah artikel penelitian ilmiah, kota ini berada di daerah pengunungan. Saat musim dingin, nilai budaya makan yang panas atau pedas (la) membantu mengurangi rasa dingin. Dengan demikian identitas geografis memengaruhi budaya rasa masakannya.

Tiongkok juga dikenal sebagai raksasa ekonomi global yang di mulai pada masa Reformasi Deng Xioping atau masa kemakmuran. Ini terwujud karena peran nilai yang menjadi pegangan hidupnya, inovatif, kekeluargaan, kerja keras, optimis, terbuka terhadap perubahan dan belajar dari negara lain.

Demikian juga pada kelompok yang dikenal sebagai organisasi kejahatan pun pasti memiliki nilai untuk mempertahankan eksistensinya dari serangan kelompok lain. Kelompok seperti mafia memiliki nilai pengabdian dan kesetiaan total kepada kepala dan sistem keluarga, saling menawarkan bantuan, setia kepada teman, melindungi anggotanya dari serangan orang luar, dan menghindari interaksi dan sosialisasi dengan pihak yang korup dan jahat. Jadi tergantung kita untuk apa nilai tersebut akan dimanfaatkan, untuk kebaikan atau kejahatan? Sebagai seorang penganut beragama tentunya berorientasi pada kebaikan karena sumber nilai teologisnya berasal dari kitab suci.

Nilai kearifan lokal Piil Pesenggiri 

Piil Pesenggiri merupakan prinsip yang dianut masyarakat Lampung sejak turun menurun memiliki nilai keunggulan yang harus diinternalisasikan khususnya pada anak-anak generasi milenial. Piil Pesenggiri memiliki prinsip nemui nyimah, nengah nyappur, dan sakai sambayan.

Anak milenial dengan karakteristiknya sebagai generasi Thumbelina yang hidup menggunakan satu jari melalui smartphonenya lebih nyaman beraktifitas mandiri yang cenderung individualistis. Contoh sederhanya jika ada tamu berkunjung ke rumah, cenderung orangtuanya yang menyambut dan menyiapkan sajian minuman atau makanan. Nemui nyimah menjadi prinsip yang mesti diinternalisasikan pada anak agar terbiasa ramah tamah dan peduli dalam menyambut dan memuliakan tamu. Dalam konteks yang lebih luas di pekerjaan, nantinya anak sudah terbiasa untuk memberikan pelayanan prima (service excellent) sesuai bidang tugas dan pekerjaannya.

Begitu pun dengan nengah nyappur untuk membiasakannya berinteraksi kepada siapapun walaupun dari beragam latar belakang agama, ekonomi, sosial, dan budaya yang berbeda. Tentunya, nilai atau budaya lokal dan global lainnya juga harus dikenalkan agar anak memiliki gambaran peta budaya (culture map) yang luas sehingga menjadi jembatan dalam bersosialisasi dan berakulturasi dengan budaya masyarakat lokal majemuk dan global. Namun tetap dengan mempertahankan nilai ajaran agama sebagai fondasi.

Terakhir, sakai sambayan maknanya tolong menolong dan bergotong royong. Nilai luhur yang dimiliki bangsa Indonesia sudah sejak dulu. Hal ini dapat dilihat dari ragam istilah yang berbeda-beda di berbagai daerah seperti sabilulungan di Jawa Barat, nyambat di Jakarta, dan lainnya sehingga tidak perlu diragukan keunggulan nilai atau budaya kolaborasi ini walaupun nilai instumental atau penjabarannya terus berubah mengikuti perkembangan waktu.

Potret keunggulan nilai atau budaya kearifan lokal yang dimiliki bangsa Indonesia, sejatinya dalam mudik Idulfitri tahun ini jangan lupa untuk diedukasi dan diinternalisasikan pada generasi milenial. Nilai ini selaras dengan nilai ajaran agama dan penguatan pendidikan karakter dalam sistem pendidikan nasional. Wallahua’lam.

Dosen Pendidikan Islam Institut Agama Islam An Nur Lampung dan bergiat di Komunitas Sekolah Sadar Energi.

2121 posts

About author
Pilarkebangsaan.com adalah media yang menfokuskan diri pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan kenegaraan
Articles
Related posts
Featured

Ius Est Ars Boni Et Aequi: Menghidupkan Kebaikan dan Keadilan

2 Mins read
Adagium klasik “Ius est ars boni et aequi,” memiliki arti hukum adalah seni dari kebaikan dan keadilan. Adagium ini mengingatkan kita bahwa hukum…
Featured

VOC dan Asal Usul Birokrasi Indonesia, Hitam-Putihnya yang Diwariskan

7 Mins read
Birokrasi kolonial Hindia-Belanda sendiri dapat dikatakan baru dimodernisasi pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Hermann Willem Daendels (berkuasa 1808-1811) yang sejatinya adalah wakil…
Featured

Menentukan Jurusan Kuliah, Pilih Cara Idealis atau Realistis? Ini Jawabannya

3 Mins read
Anak SMA terutama yang sudah menginjak bangku kelas 12 sebaiknya mulai menyusun plan life after SMA. Mereka sudah seharusnya menentukan apa yang akan dilakukan setelah selesai…
Power your team with InHype
[mc4wp_form id="17"]

Add some text to explain benefits of subscripton on your services.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *