Religius

Munculnya Gerakan Hijrah yang Menyimpang dari Tuntunan Rasulullah

3 Mins read

Guru Besar Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Prof Husniyatus Salamah Zainiyati, mengatakan, muncul tafsir tentang makna hijrah yang justru menyimpang dari tuntunan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam (SAW).

“Sekarang muncul gerakan hijrah, tapi justru implementasi maknanya jauh dari ajaran Nabi Muhammad SAW, sebagai panutan umat Islam. Karena gerakan hijrah, kok justru menjadikan komunitas Muslim tertutup, eksklusif,” ujar Prof Titik panggilan karibnya saat menjadi pembicara kegiatan “Sosialisasi Membangun Sinergi untuk Melindungi Anak Bangsa dari Bahaya Intoleransi, dan Radikalisme”, digelar Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Timur, didukung Bakesbangpol Pemprov Jatim, di gedung Bakorwil Pamekasan, Kamis (6/6/2024).

Wujud nyata gerakan hijrah ini, lanjutnya, terlihat dari adanya kelompok hijrah, busana hijrah, kampung hijrah, bentuk-bentuk performans yang mencitrakan watak eksklusif di masyarakat.

Hijrah yang diajarkan Islam, menurut Prof Titik, panggilan akrab Husniyatus Salamah Zainiyati, justru menjadikan masyarakat terbuka dan penuh toleransi serta menghargai perbedaan, baik perbedaan agama, keyakinan dan warna kulit.

Hijrah Rasulullah SAW dari Makkah ke Madinah, justru melahirkan toleransi dan hidup rukun dan harmonis.

“Nah, bila suatu komunitas masyarakat bersikap tertutup cenderung kurang toleran alias intoleransi. Merasa benar sendiri dan menganggap pihak lain salah, ” tuturnya.

Di sinilah Nabi Shallallahu alaihi Wassalam menyatakan bahwa identitas ketakwaan atau Islam itulah satu-satunya identitas yang ada.

Pada bagian lain, diungkapkan, faktor munculnya radikalisme terdiri dari dua faktor. Pertama, faktor internal: adanya penyimpangan norma-norma agama yang dianggap sekuler dalam kehidupan masyarakat sehingga mendorong untuk kembali pada otentitas agama yang bersifat kaku dalam memahami teks-teks agama. Kedua, faktor eksternal: yang mendukung terhadap penerapan dogma agama dalam sendi-sendi kehidupan.

***

Dalam beberapa tahun terakhir, istilah “hijrah” telah menjadi fenomena populer di kalangan umat Islam, terutama di Indonesia. Hijrah, yang dalam konteks sejarah Islam merujuk pada perpindahan Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya dari Mekah ke Madinah untuk mencari kebebasan dalam beribadah, kini mengalami reinterpretasi yang luas di kalangan umat Muslim modern. Namun, sayangnya, tidak semua gerakan hijrah ini sejalan dengan esensi dan tuntunan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.

Hijrah: Antara Spiritualitas dan Distorsi Modern

Pada dasarnya, hijrah dalam ajaran Islam mengandung makna yang sangat mendalam. Ini bukan hanya tentang perpindahan fisik tetapi juga perubahan spiritual dan moral menuju kondisi yang lebih baik. Hijrah mengajak setiap individu untuk memperbaiki diri, memperkuat iman, dan meninggalkan hal-hal yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam.

Namun, dewasa ini, kita melihat munculnya gerakan-gerakan hijrah yang menyimpang dari tuntunan ini. Beberapa kelompok menggunakan konsep hijrah untuk mendorong sikap eksklusivisme, intoleransi, dan bahkan ekstremisme. Mereka menginterpretasikan hijrah sebagai ajakan untuk memisahkan diri dari masyarakat yang mereka anggap tidak “Islamis” atau “sesuai syariah” menurut pandangan mereka yang sempit.

Hijrah sebagai Alat Pembeda dan Penghakiman

Salah satu distorsi utama dari gerakan hijrah modern adalah penggunaan hijrah sebagai alat untuk membedakan diri dari orang lain dan menghakimi sesama Muslim. Beberapa kelompok atau individu yang mengklaim telah “berhijrah” sering kali merasa superior dan memandang rendah mereka yang dianggap belum mengikuti jalan yang sama. Mereka mungkin mengisolasi diri atau menciptakan komunitas tertutup yang memisahkan diri dari masyarakat luas, bertentangan dengan semangat inklusif yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Padahal, Nabi Muhammad SAW mengajarkan untuk hidup berdampingan dengan orang lain, menghormati perbedaan, dan membangun masyarakat yang adil dan inklusif. Hijrah yang benar seharusnya memperkuat rasa solidaritas, saling menghargai, dan mempererat hubungan sosial, bukan sebaliknya.

Ekstremisme dan Radikalisme Bersembunyi di Balik Hijrah

Lebih berbahaya lagi, beberapa gerakan hijrah telah menjadi saluran bagi penyebaran ideologi radikal dan ekstrem. Mereka memanfaatkan semangat hijrah untuk mengajak orang-orang bergabung dengan kelompok-kelompok yang mempromosikan kekerasan dan penolakan terhadap tatanan masyarakat yang damai. Ini sangat bertentangan dengan ajaran Islam yang menganjurkan perdamaian, kasih sayang, dan keadilan.

Rasulullah SAW dalam sejarah hijrahnya ke Madinah menunjukkan sikap toleransi dan membangun perdamaian dengan seluruh komunitas, termasuk mereka yang tidak seiman. Beliau mengajarkan untuk hidup bersama dalam harmoni dan bekerja sama demi kebaikan bersama, prinsip yang justru terdistorsi dalam beberapa interpretasi hijrah masa kini.

Menegaskan Kembali Makna Hijrah yang Sesungguhnya

Untuk mengatasi penyimpangan ini, penting bagi kita untuk menegaskan kembali makna hijrah yang sesungguhnya berdasarkan tuntunan Rasulullah SAW. Hijrah harus dilihat sebagai upaya pribadi dan kolektif untuk memperbaiki diri dan masyarakat berdasarkan prinsip-prinsip keislaman yang inklusif dan damai. Ini adalah proses terus-menerus untuk meninggalkan keburukan, meningkatkan kualitas iman, dan berkontribusi positif dalam masyarakat.

Ulama dan tokoh agama memiliki tanggung jawab besar dalam membimbing umat untuk memahami dan mengaplikasikan konsep hijrah dengan benar. Pendidikan yang holistik dan pemahaman yang mendalam tentang sejarah dan ajaran Islam harus diperkuat agar umat tidak terjebak dalam interpretasi sempit dan menyimpang.

Peran Masyarakat dalam Menyikapi Gerakan Hijrah

Masyarakat juga memiliki peran penting dalam menyikapi fenomena hijrah ini. Kita harus waspada terhadap kelompok-kelompok yang menggunakan hijrah untuk mempromosikan isolasionisme dan intoleransi. Kolaborasi antara tokoh agama, pendidik, dan masyarakat umum diperlukan untuk mengedukasi dan memperkuat nilai-nilai Islam yang sebenarnya.

Hijrah seharusnya menjadi katalis untuk membangun kehidupan yang lebih baik, bukan memecah belah. Semangat hijrah harus menginspirasi kita untuk memperbaiki diri dan bersama-sama menciptakan masyarakat yang adil, damai, dan harmonis. Dengan memahami dan menerapkan esensi hijrah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, kita dapat mencegah penyimpangan dan menjadikan hijrah sebagai jalan untuk transformasi positif yang sejati.

Munculnya gerakan hijrah yang menyimpang dari tuntunan Rasulullah SAW adalah tantangan yang harus dihadapi dengan pemahaman yang lebih dalam dan komitmen untuk menghidupkan kembali ajaran-ajaran Islam yang murni. Hijrah yang sejati adalah tentang transformasi spiritual dan moral yang membawa kita lebih dekat kepada nilai-nilai Islam yang luhur dan universal. Mari kita jadikan hijrah sebagai momentum untuk memperkuat iman, memperbaiki diri, dan berkontribusi positif dalam masyarakat, sesuai dengan semangat yang diwariskan oleh Nabi Muhammad SAW.

Rian. H Pangestu

Peneliti

1547 posts

About author
Pilarkebangsaan.com adalah media yang menfokuskan diri pada topik kebangsaan, keadilan, kesetaraan, kebebasan dan kemanusiaan.
Articles
Related posts
Religius

Mengapa Moderasi Beragama?

3 Mins read
Moderasi beragama adalah cara pandang, sikap dan prilaku beragama yang dianut dan dipraktikkan oleh sebagian besar penduduk negeri ini, dari dulu hingga…
Religius

Ekspresi Muslim Jepang dalam Lukisan Kaligrafi

3 Mins read
Jepang, seperti yang kita ketahui memiliki keyakinan tradisional yaitu Shinto. Melansir dari Japanguide.com, survei menunjukkan bahwa sebanyak 52% masyarakat menyatakan tidak memiliki…
Religius

Berkemuhammadiyahan di Lingkup TPA

2 Mins read
Pada 25-29 Desember 2024 PD IPM Kabupaten Magelang melaksanakan kegiatan Taruna Melati 2 di SMA Muhammadiyah Salaman. Dalam kegiatan tersebut, telah diikuti…
Power your team with InHype
[mc4wp_form id="17"]

Add some text to explain benefits of subscripton on your services.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *