Jaga Pilar

Pahlawan Nasional Andi Abdullah Bau Massepe : Bangsawan Pemimpin Perang

1 Mins read

Andi Abdullah Bau Massepe adalah seorang pejuang heroik yang berasal dari daerah Sulawesi Selatan.  Ia pernah menjadi anggota Organisasi Politik Sumber Daya Rakyat (Sudara).

Andi Abdullah Bau Massepe lahir di Massepe, Sulawesi Selatan, 1918. Ia adalah putra dari Andi Mappanyukki, pahlawan nasional asal Sulawesi Selatan, dan ibunya Besse Arung Bulo.

Massepe merupakan pewaris tahta dari dua kerajaan besar di Sulawesi Selatan, yaitu Kerajaan Bone dan Gowa.  Selain itu, ia juga mewarisi lima kerajaan di sebelah barat Danau Sidenreng, yaitu Suppa, Allita, Sidenreng Rappang, dan Sawito. Massepe mengawali pendidikan formalnya di Sekolah Rakyat selama satu tahun, pada 1924.  Lalu, ia melanjutkan sekolahnya di Hollands Inslander School atau HIS. Ia lulus pada 1932.

Beliau merupakan Panglima pertama TRI Divisi Hasanuddin dengan pangkat Letnan Jendral. Andi Abdullah Bau Massepe memimpin perjuangan dalam bidang politik dan militer dengan cara memelihara keamanan, mengumpulkan senjata, membeli dan merampas senjata dari Jepang.

Massepe juga menyusun strategi serta melakukan sabotase dan mengumpulkan pemuda untuk memutuskan jalan yang biasa dilewati oleh Belanda.  Serangan dimulai pada Januari 1946.  Menyerang pos NICA pada 3 Februari 1946, tetapi gagal. Pasukan Massepe bertemu dengan pasukan Belanda di Garessi Suppa.

Akibatnya, pasukan Belanda berhasil dipukul mundur. Menghadang Belanda dan terjadi pertempuran di La Majakka, pihak Belanda mengalami kerugian besar. Pertempuran La Sekko yang menjadi pertempuran terhebat, karena pasukan Belanda melakukan penyerangan kepada penduduk Bau Massepe di Berpuru.

Mencapai keberhasilan dalam pertempuran Teppoe Kanango, karena dapat memukul mundur pasukan Belanda dan merebut beberapa senjata. Telah melakukan beberapa penyerangan dan perlawanan, Massepe akhirnya tertangkap pada 17 Oktober 1946.  Ia dibawa ke Makassar dan ditahan selama 160 hari.

Akhir Hidup Setelah 160 hari mendekam di penjara, Massepe wafat karena ditembak oleh pasukan Westerling, pada 2 Februari 1947.  Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kota Pare-Pare.  Untuk menghargai jasa-jasanya, Massepe dinyatakan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyon pada 9 November 2005.

Selengkapnya baca di sini

2121 posts

About author
Pilarkebangsaan.com adalah media yang menfokuskan diri pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan kenegaraan
Articles
Related posts
Jaga Pilar

Hilangnya Demokrasi Itu Berarti Hilangnya Kemanusiaan, Benarkah?

4 Mins read
Demo dilakukan oleh sebagian besar Mahasiswa diberbagai wilayah Indonesia didepan gedung DPR. Mereka melakukan Demo atas ketidakpuasan mereka terhadap kebijakan DPR yang…
Jaga Pilar

Dunia Akademis yang Sakit: Bertahan, Melawan, atau Menyerah?

4 Mins read
“There is a crack, a crack in everything, that’s how the light gets in.” Kutipan dari Leonard Cohen ini menjadi refleksi yang tepat…
Jaga Pilar

Pajak dan Generasi Muda: Mengubah Mindset, Membangun Negeri

3 Mins read
Seperti yang diketahui, pajak merupakan salah stau sumber pendapatan utama bagi Negara Indonesia yang digunakan untuk membiayai pembangunan dan layanan publik. Sudah…
Power your team with InHype
[mc4wp_form id="17"]

Add some text to explain benefits of subscripton on your services.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *