Religius

Pendidikan HTI: Di Balik Isu Sekularisasi Ada Radikalisasi

2 Mins read

Pendidikan hari ini beroperasi pada retakan-retakan paham radikalisme. Fenomena ini sesungguhnya sudah lama terendus publik luas dan Kementerian Agama, selaku pemegang kuasa dalam jalannya pendidikan keagamaan di Indonesia. Namun hingga saat ini, pendidikan radiakl tersebut tidak pernah ada kata stop untuk menjejalkan paham radikalisme di lembaga pendidikan kita.

Pendidikan Radikal

Keadaan di atas, persis seperti yang dikatakan Menko Polhukam Mahfud Md. Beliau mengatakan radikalisme terus berkembang di lembaga pendidikan. Menurutnya, banyak gerakan radikalisme mengkader pengikut di kampus hingga pesantren.

“Radikalismenya terus berkembang di lembaga pendidikan. Sekarang itu sudah banyak orang dikader dari kampus, dari pesantren, dari sekolah-sekolah. Di mana orang ditimbulkan sikap radikalnya,” kata Mahfud di Hotel JS Luwansa, Jakarta, (Harakatuna.com/5/7/2023).

Paham radikalisme menjadi semerbak dan menjadi momok yang menyeramkan di dalam dunia pendidikan. Ini karena bukan saja paham radikalisme seperti yang dijelaskan oleh Mahfud, yakni radikalisme upaya kelompok tertentu untuk anti pemerintah dan menentang Pancasila.

“Sikap radikal itu artinya sikap tidak setuju terhadap ideologi, menentang pemerintah, menentang ideologi Pancasila, menentang NKRI dan seterusnya dan seterusnya, itu sekarang mulai berkembang juga,” sebut Mahfud.

Basis Penyelewengan

Namun lebih dari itu, radikalisme seringkali menjadi tombak dan pemicu orang untuk menjadi penjahat kemanusiaan paling kejam di alam semesta. Misalnya, mereka menjadi pengebom manusia-manusia tidak berdosa, seperti yang sering terjadi di Indonesia.

Sayangnya, jika lembaga pendidikan diingatkan pada fenomena dan bahaya ini, seringkali kita dituduh ingin menjauhkan lembaga pendidikan dengan agama. Senjata itu yang kian terus dihembuskan oleh para pengedar ajaran radikalisme di dunia pendidikan Indonesia.

Yang lebih parah lagi, kita sekonyong-konyongnya dituduh menjadi antek Barat. Katanya, kita seakan-akan mengentervensi pendidikan untuk dijual dan menjadi perpanjangan tangan Barat. Dan secara tegas mereka mengatakan, kita telah menjadi pengekspor ide-ide beracaun Barat.

Ketika anak didik kita, misalnya melakukan kesalahan seperti tawuran dan sebagainya, bagi mereka itu adalah hasil pendidikan Barat. Katanya, kondisi para pemuda kita saat ini adalah akibat intervensi negara-negara agresor dan penetrasi ide-ide beracun mereka yang berupaya keras menjauhkan generasi muda dari agama dan menghilangkan identitas keislaman orang Indonesia.

Di Balik Isu Sekularisasi Ada Radikalisasi

Sekularisasi menjadi bahasa lazim mereka setiap hari. Jika kita mencoba untuk mengkounter ajaran-ajaran mereka yang dilembagakan dalam pendidikan agama, kita dianggap sedang mengupayakan sekularisasi pendidikan. Padahal, radikalisme lebih mengerikan, karena praktiknya adalah untuk menjadikan pendidikan tempat mengolah siswa menjadi seorang radikal dan martir buas.

Ajaran radikalisme di dunia pendidikan, meski terlihat manis sebenarnya berawal dan berasal dari ajaran ekstrem yang batil dan keras. Mereka mencoba menawarkan paham radikalisme, sesuatu pengajaran dengan memasukkan konsep-konsep “racun berbalut madu”.

Radikalisme diajarkan ke anak-anak kita, dipromosikan oleh para pejabat boneka sebagai dalih bagian dari pembangunan negara Islam (negara yang diimpi-impikan HTI), serta sebagai kontribusi pada kemajuan bangsa dan bergabung dengan barisan tuan-tuan mereka.

Padahal, sejatinya ajaran inilah yang bakalan menghancurkan kita sebagai sebuah bangsa yang memiliki peradaban sehat, maju, dan damai. Jadi kita bisa simpulkan, sejatinya di balik isu sekularisasi ada radikalisasi. Mengerikan, bukan?

2121 posts

About author
Pilarkebangsaan.com adalah media yang menfokuskan diri pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan kenegaraan
Articles
Related posts
Religius

KH. Nasrullah: Jihad Itu Wajib, Tapi Aksi Teror Itu Haram!

1 Mins read
Teror dan jihad adalah dua perbuatan yang harus dipahami dasarnya. Hukum melakukan teror adalah haram, baik dilakukan oleh perorangan, kelompok, maupun negara,…
Religius

Gus Baha Jelaskan Harta yang Kelak Abadi Sampai di Akhirat

1 Mins read
Ulama kharismatik asal Rembang, Jawa Tengah, KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) mengungkapkan tentang harta apa yang kelak akan abadi sampai akhirat….
Religius

Cerita Maulid di Madura, Wahabi dan Tradisi Kegembiraan Sebulan

4 Mins read
Mungkin tidak hanya di Madura, di tempat lain dengan basis masyarakat ahlusunnah wal jamaah dalam naungan organisasi Nahdlatul Ulama (NU) akan memiliki cerita dan…
Power your team with InHype

Add some text to explain benefits of subscripton on your services.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *