Bhinneka Tunggal Ika

Pentingnya Menerapkan Bhinneka Tunggal Ika

2 Mins read

Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda namun tetap satu jua. Adalah landasan semboyan yang harus diamini sekaligus diterapkan di Indonesia. Sebab, Nusantara merupakan negara dengan tingkat heterogen yang sangat tinggi, maka dari itu betapa pentingnya menerapkan Bhinneka Tunggal Ika di Nusantara. 

Hal ini dikarenakan Indonesia memiliki budaya dan adat istiadat yang beragam sekaligus melekat dalam setiap suku yang ada. Budaya dan adat itulah yang kemudian menjadikan karakter tersendiri dari masing-masing daerah di Indonesia yang pada akhirnya menerapkan Bhinneka Tunggal Ika merupakan hal yang tepat. 

Mulai dari masyarakat Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, hingga Papua memiliki karakteristik tersendiri. Naun, meski dipenuhi dengan keberagaman, bukan berarti Indonesia tidak mampu bersatu. Malahan, melalui perbedaan ini akan melengkapi satu sama lain dan terbentuklah sebuah persatuan di Indonesia. 

Sejarah bahkan mencatat, bahwa melalui persatuan Indonesia menjadi semakin kuat. Setelah dijajah ratusan tahun, Indonesia terbebas dari cengkeraman penjajahan melalui bersatunya masyarakat. Dan hasilnya? Kemerdekaan tersebut dapat dirasakan hingga saat ini. 

Sebagai masyarakat yang menikmati hasil kemerdekaan, hendaknya masyarakat tetap menggemakan dan mengilhami selalu makna Bhinneka Tunggal Ika di kehidupan sehari-hari untuk keberlangsungan negara ke depannya.

Seperti yang dilakukan oleh PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP). Perusahaan di bidang smelter nikel ini memiliki lebih dari 40.000 karyawan di dalamnya. Tercatat, tak hanya masyarakat lokal dari Sulawesi Tengah seperti Morowali, Bahodopi, dan Fatufia saja yang bekerja di kawasan industri smelter tersebut. Namun, ada pula yang berasal dari Pulau Jawa, Bali, bahkan Kalimantan. 

Bahkan, karyawan di perusahaan tersebut dapat bersinergi dengan tenaga kerja asing (TKA) untuk menuju tujuan serupa: menuju Indonesia yang lebih baik. Dapat dikatakan, kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia terhitung jempolan sekaligus menghargai satu sama lain.

Semua bekerja bersatu padu atas nama kebersamaan dan memajukan Indonesia untuk menjadi lebih baik. Dengan hasil, tak hanya berkarya dalam bidang smelter, PT IMIP juga berhasil mendirikan bandara udara dan pelabuhan yang pada akhirnya bersinergi mencetak roda perekonomian skala daerah hingga nasional. 

Sayang rasanya jika pada akhirnya semangat bersatu ini dinodai oleh pesan-pesan kebencian yang semakin menguat di era digital saat ini. Ingatkah kita, bahwa dahulu nenek moyang mengajarkan untuk menjunjung tinggi persatuan, menghargai antar sesama, dan gotong royong. 

Mari kita semua berkaca terlebih dahulu, seperti introspeksi diri. Bahwa, Tuhan menciptakan bumi sekaligus isinya penuh dengan keberagaman. Indonesia dengan 1.340 suku, 740 bahasa daerah, serta etnik atau ras kurang lebih 300 jumlahnya tersebut dari Sabang sampai Merauke. 

Dari keberagaman itulah, nilai-nilai kebersamaan, toleransi, solidaritas masyarakat Indonesia diperkuat. Ibarat pohon yang semakin tinggi menjulang ke atas, maka angin akan semakin kencang. Itulah Indonesia. Semakin kuat Indonesia, guncangan berupa informasi miring dan ujaran kebencian yang menyesatkan adalah angin kencang. Ya, angin kencang tersebut dapat kita hadapi ketika berjuang bersama, menghalau kebencian yang ada. 

Tidak ada mayoritas dan minoritas di antara perbedaan. Karena pada dasarnya, yang ada hanyalah Indonesia. Mari bersama, menerapkan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semangat membangun Indonesia. 

2121 posts

About author
Pilarkebangsaan.com adalah media yang menfokuskan diri pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan kenegaraan
Articles
Related posts
Bhinneka Tunggal Ika

Dakwah Tak Hanya Konvensi Agama, Tapi Aspek Kerukunan Antarumat

2 Mins read
Beberapa kalangan masih beranggapan bahwa konklusi dari dakwah keagamaan adalah konversi keimanan. Padahal, dalam konteks hidup bernegara sebagai bangsa Indonesia yang menganut…
Bhinneka Tunggal Ika

Gus Dur dan Gus Sholah: Adik Kakak Silang Pendapat Soal Agama-Negara

3 Mins read
Gus Dur dan Gus Sholah tidak selalu menunjukkan hubungan baik sebagai kakak-adik perihal pemikiran. Kedua tokoh ulama ini memiliki pandangan berbeda tentang…
Bhinneka Tunggal Ika

Menelisik Pembelajaran BIPA Lintas Budaya Berbasis Website

2 Mins read
Program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) merupakan program yang diselenggarakan oleh pemerintah dalam rangka internasionalisasi bahasa Indonesia. Hal tersebut dianggap sebagai soft diplomacy untuk memperkenalkan…
Power your team with InHype

Add some text to explain benefits of subscripton on your services.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *