Featured

Perjuangan Masuk PTN: Materi UTBK Tidak Diajarkan di Sekolah?

2 Mins read

Masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) merupakan impian banyak siswa setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA). Perjuangan menuju PTN sering kali dipenuhi dengan tantangan. Seleksi masuk PTN  terdapat 3 jalur seleksi yaitu yang pertama berdasarkan prestasi selama di SMA atau disebut seleksi jalur SNBP.

Seleksi jalur SNBP itu dinilai dari nilai rata-rata rapor SMA mulai dari semester 1 hingga semester 5 dan prestasi yang pernah diraih selama menduduki bangku SMA. Seleksi yang kedua yaitu seleksi jalur SNBT atau ujian tulis berbasis komputer (UTBK). UTBK merupakan tes yang dilaksanakan menggunakan komputer dengan disediakan soal-soal seleksi terkait kemampuan akademik, penalaran, dan literasi.

Seleksi ketiga yaitu seleksi melalui jalur Mandiri. Seleksi ini merupakan seleksi yang dilakukan secara mandiri sesuai kebijakan dari PTN itu sendiri. Namun, yang menjadi permasalahan disini yaitu pada seleksi jalur SNBT atau UTBK dimana banyak dari siswa SMA  yang merasa belum untuk siap menghadapi soal-soal seleksi UTBK karena dikatakan tidak diajarkan di sekolah.

Kesenjangan Kurikulum Sekolah dan Ujian Seleksi PTN

Kurikulum yang diterapkan di sekolah biasanya berfokus pada materi yang lebih umum dan sesuai dengan ujian nasional. Namun, soal seleksi PTN sering kali jauh lebih kompleks dan tidak sepenuhnya sama dengan materi yang diberikan di kelas. Misalnya, dalam seleksi UTBK, siswa dihadapkan dengan soal yang menguji kemampuan logika, pemahaman konsep yang lebih mendalam, dan bahkan keterampilan dalam mengerjakan soal berbasis teknologi.

Ada beberapa materi yang diajarkan di sekolah berkaitan dengan soal-soal yang diujikan di UTBK seperti literasi bahasa Indonesia, literasi bahasa Inggris, dan Penalaran Matematika. Tetapi tidak sedikit soal ujian PTN yang mengandung materi yang tidak diajarkan sama sekali di sekolah, atau hanya dibahas secara sangat terbatas. Misalnya, soal tentang analisis soal-soal matematika lanjutan atau pengetahuan mendalam tentang  pemahaman kuantitatif, penalaran umum, bahasa panda, serta pengetahuan dan pemahaman umum yang jarang diajarkan di tingkat SMA.

Pentingnya Persiapan Mandiri

Adanya kesenjangan ini membuat siswa sering kali harus mempersiapkan diri secara mandiri. Banyak dari mereka yang mulai mengikuti bimbingan belajar, mengerjakan soal-soal tahun sebelumnya, atau mencari materi tambahan dari berbagai sumber seperti buku latihan, video tutorial, atau aplikasi pembelajaran daring.

Untuk mengatasi masalah ini, banyak siswa merasa perlu belajar lebih keras untuk memahami soal-soal yang tidak diajarkan di sekolah. Mereka harus mengenali format ujian dan jenis soal yang sering muncul dalam seleksi PTN dan banyak dari mereka yang menghabiskan berjam-jam belajar mandiri jauh di luar jam pelajaran di sekolah sehingga harus mengatur waktu antara belajar soal dan materi UTBK dengan belajar untuk pelajaran materi di sekolah.

Solusi dan Dukungan

Beberapa solusi untuk mengatasi permasalahan ini bisa datang dari berbagai pihak, seperti:

  1. Banyak siswa yang mengikuti bimbingan belajar untuk mendapatkan materi yang lebih fokus dan sesuai dengan UTBK. Bimbingan ini memberi mereka peluang untuk belajar lebih intensif dan mengerjakan soal-soal latihan yang sering muncul dalam UTBK.
  2. Sekolah bisa lebih menyesuaikan kurikulum agar lebih selaras dengan jenis ujian seleksi PTN. Misalnya, dengan mengadakan pembelajaran tambahan untuk memasukkan atau membahas materi dan soal-soal UTBK yang sering muncul.
  3. Teknologi dapat menjadi alat bantu yang sangat efektif dalam mempersiapkan UTBK. Banyak aplikasi dan website pendidikan yang menawarkan soal-soal latihan, video tutorial, dan kelas daring yang dapat membantu siswa untuk memahami konsep-konsep yang tidak diajarkan di sekolah.

Perjuangan untuk masuk PTN memang bukan hal yang mudah, terutama dengan soal-soal seleksi yang sering kali tidak diajarkan di sekolah perlu mempersiapkan dari jauh hari agar bisa mendapatkan nilai maksimal. Namun, dengan persiapan mandiri, dukungan dari bimbingan belajar, dan memanfaatkan teknologi, siswa bisa mengatasi tantangan ini dan memaksimalkan peluang mereka untuk lolos dalam ujian seleksi PTN.

Keberhasilan dalam memasuki PTN impian siswa bukan hanya tergantung pada materi yang diajarkan di sekolah, tetapi juga pada kemampuan siswa untuk inisiatif belajar secara mandiri dan mencari berbagai sumber dan metode belajar yang dapat mendukung mereka.

 

Hilman Baihaqi

Mahasiswa Universitas Airlangga Fakultas Perikanan dan Kelautan
1383 posts

About author
Pilarkebangsaan.com adalah media yang menfokuskan diri pada topik kebangsaan, keadilan, kesetaraan, kebebasan dan kemanusiaan.
Articles
Related posts
Featured

Ius Est Ars Boni Et Aequi: Menghidupkan Kebaikan dan Keadilan

2 Mins read
Adagium klasik “Ius est ars boni et aequi,” memiliki arti hukum adalah seni dari kebaikan dan keadilan. Adagium ini mengingatkan kita bahwa hukum…
Featured

VOC dan Asal Usul Birokrasi Indonesia, Hitam-Putihnya yang Diwariskan

7 Mins read
Birokrasi kolonial Hindia-Belanda sendiri dapat dikatakan baru dimodernisasi pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Hermann Willem Daendels (berkuasa 1808-1811) yang sejatinya adalah wakil…
Featured

Menentukan Jurusan Kuliah, Pilih Cara Idealis atau Realistis? Ini Jawabannya

3 Mins read
Anak SMA terutama yang sudah menginjak bangku kelas 12 sebaiknya mulai menyusun plan life after SMA. Mereka sudah seharusnya menentukan apa yang akan dilakukan setelah selesai…
Power your team with InHype
[mc4wp_form id="17"]

Add some text to explain benefits of subscripton on your services.