Jaga Pilar

Profil James Danandjaja, Antropolog Indonesia, Pakar Folklore

2 Mins read
James Danandjaja alias Tan Soe Lien merupakan seorang antropolog asal Indonesia. Ia adalah salah seorang pakar folklore (bagian kebudayaan seperti cerita rakyat, legenda, seni rupa) Indonesia. Danandjaja telah mengajar antropologi di Universitas Indonesia sejak tahun 1960. Ia penah aktif mengajar di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta, untuk mata kuliah Foklor Indonesia dan Antropologi Psikologi. James juga aktif terlibat di dalam Paguyuban Marga Tionghoa Indonesia (PMTI).

Ilmuwan dan budayawan James Danandjaja lahir dengan nama asli James Tan pada 13 April 1934 di Gang Cemara, Jakarta Barat.

Guru besar dalam ilmu antropologi ini menyelesaikan pendidikannya di Jurusan Antropologi Fakultas Sastra Universitas Indonesia (1963), memperdalam ilmu tentang folklor di Universitas California- Berkeley, Amerika Serikat (1969) dengan beasiswa Fullbright. Tesisnya kemudian diterbitkan menjadi sebuah buku yang berjudul An Annotated Bibliography of Javanese Folklore.

Sekembalinya ke Indonesia, 1972, ia mengajarkan ilmu tersebut di Jurusan Antropologi FISIP Universitas Indonesia. Menurut dia, folklor yang merupakan bagian budaya berupa bahasa rakyat, ungkapan tradisional, teka teki, legenda, dongeng, lelucon, nyanyian rakyat, seni rupa, dsb, sangat erat kaitannya dengan kebudayaan suatu masyarakat. Untuk itu, ia menugaskan para mahasiswanya untuk mengumpulkan berbagai folklor yang ada di tanah air. Bahan-bahan tulisan tersebut kemudian dijadikannya buku dengan judul Folklor Indonesia (1984). Selain itu, ia juga menulis beberapa buku lain yang berhubungan dengan folklor, seperti Penuntun Cara Pengumpulan Folklore bagi Pengarsipan (1972), dan Beberapa Masalah Folklor (1980).

Dia memperoleh gelar Doktor Antropologi Psikologi dari Universitas Indonesia pada tahun 1977, dengan disertasi Kebudayaan Petani Desa Trunyan di Bali, yang diterbitkan pada tahun 1980. Dia sempat menjadi guru besar tamu di Universitas California- Berkeley, AS, pada tahun 1981-1982. Peminat seni tari dan seni pertunjukan ini merupakan peneliti di Kalimantan, Nias-Sumatra, dan Trunyan-Bali.

Karya-karyanya yang tersohor, antara lain:

 

  • Folklor Indonesia (1984) mendapat penghargaan dari Yayasan Buku Utama pada 1987.
  • Pantomim Suci Betara Berutuk dari Trunyan, Bali (1985)
  • Upacara Lingkaran Hidup di Trunyan, Bali (1985)
  • Antropologi Psikologi (1988)
  • Humor Mahasiswa (1988)
  • Folklor Jepang (1997)
  • Folklor Amerika (2003)
  • Folklor Tionghoa (2007)

 

James juga seorang penari balet pria di Indonesia, yang mulai belajar balet pada umur 14 tahun kepada Puck Meijer. Ia kemudian mendalami balet di Royal Ballet School London atas beasiswa dari British Council pada tahun 50-an sebagai penari pria Indonesia yang pertama. Ia juga dikenal sebagai guru tari dan koreografer dengan karya ‘The Gamelan Player’ (1960).
Dia juga mendapat penghargaan Satya Lencana dari Pemerintah RI pada tahun 2002 dan Guru Besar Emeritus pada tahun 2005.
James wafat di Rumah Sakit Bhakti Yudha, Depok, hari Senin dini hari tanggal 21 Oktober 2013. Setelah diberkati dalam misa requiem di rumahnya, jenazahnya dimakamkan di Kalimulya, Cilodong pada pukul 14 siang.
2121 posts

About author
Pilarkebangsaan.com adalah media yang menfokuskan diri pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan kenegaraan
Articles
Related posts
Jaga Pilar

Kemenkum Maluku dan Densus 88 Perkuat Sinergi Pencegahan Terorisme

1 Mins read
Kementerian Hukum (Kemenkum) Maluku bersama Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polda Maluku menjalin kerja sama dalam bidang pencegahan terorisme di daerah…
Jaga Pilar

Muhammadiyah Harus Kembangkan Pilar Keempat

1 Mins read
Di hadapan segenap keluarga besar Universitas Muhammadiyah Jember, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. Muhadjir Effendi menegaskan pentingnya Muhammadiyah mengembangkan pilar keempat,…
Jaga Pilar

Bela Palestina Bukan Bela Khilafah dan Ekstremisme, Hati-hati!

4 Mins read
Wakil Sekretaris Badan Penanggulangan Ekstremisme dan Terorisme Majelis Ulama Indonesia (MUI) Najih Arromadloni mengingatkan masyarakat Indonesia untuk mewaspadai propaganda jihad khilafah berkedok…
Power your team with InHype
[mc4wp_form id="17"]

Add some text to explain benefits of subscripton on your services.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *