Bhinneka Tunggal Ika

Rais Syuriah PBNU: Jangan Terpancing Untuk Adu Domba NU dengan Habaib

5 Mins read

Polemik nasab Habaib di Indonesia hingga hari ini masih terus bergelinding, berbagai pro maupun kontra bermunculan terutama di media sosial, berbagai narasi muncul hampir setiap hari. Menyikapi polemik tersebut, warga Nahdliyin diminta untuk tidak turut terlibat dalam mengadu – domba apalagi sampai mencaci maki karena hal tersebut bukanlah akhlak yang diajarkan oleh Rasulullah.

Dilansir dari laman republika.co.id Rais Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ahmad Sadid Jauhari menyoroti kemungkinan adanya upaya yang memang sengaja mengadu domba ulama dengan habib, dan mengadu antara warga NU dengan sesama NU.” Saya orang NU, soalnya mereka ketika mengadu itu pakai lambang NU, jadi seakan-akan ini dari PBNU, padahal kami orang PBNU tidak senang dengan gerakannya tukang fitnah itu,” kata Kiai Sadid Jauhari dalam video yang beredar diterima Republika.co.id, Rabu (23/10/2024). Kiai Sadid mengungkapkan, sampai ada beberapa ketua cabang NU yang membuat pengumuman, ranting MWC tidak boleh mengundang habib. Keterlaluan banget itu.
Dia menegaskan, jadi habib itu ada, sebab kalau tidak ada maka hadits soal Imam Mahdi ini tidak benar. Dia juga menjelaskan, habib itu bukan orang yang maksum (suci dari berbuat dosa atau terpelihara dari berbuat dosa, kesalahan, dan kekeliruan). Habib juga bisa berbuat salah karena tidak maksum.

“Tapi anda mencintai Rasulullah SAW, mencintai guru, mencintai keluarga guru, kalian dianjurkan mencintai dalam darul muta’allim mencintai anaknya guru, gus-gus, demi hormat kepada guru,” ujar Kiai Sadid.

Kiai Sadid mengatakan, tapi gus yang nakal banyak, gus yang membuat kesal hati banyak. Ada gus yang tidak mau mengaji, pura-pura jadi wali, menutupi kebodohannya.

“Tapi karena kecintaan kita kepada guru, juga kita cinta kepada anaknya guru, kalau ada gus yang nakal, ingatkan yang baik, jangan ikuti kenakalannya, kalau kalian mengikuti nakalnya sama saja dengan menjatuhkan martabat gus,” ujar Kiai Sadid Jauhari.

Kiai Sadid mengatakan, juga demikian kalau ada habib yang nakal, ingatkan demi kecintaan kalian kepada Rasulullah SAW.

“Tolong gus, kalian ini anak kiai, kelakuan ini jangan diikuti, jangan sampai ditiru oleh yang bukan anak kiai,” ujar Kiai Sadid Jauhari mencontohkan menasihati anak kiai,

Kiai Sadid Jauhari juga mencontohkan menasihati Habib dengan mengatakan: “Maaf habib kalau perbuatan anda seperti ini, kakek anda tidak ridho kalau punya cucu berbuat semacam ini.” “Jangan dicaci maki tapi dinasihati,” ujar dia.

1672 posts

About author
Pilarkebangsaan.com adalah media yang menfokuskan diri pada topik kebangsaan, keadilan, kesetaraan, kebebasan dan kemanusiaan.
Articles
Related posts
Bhinneka Tunggal Ika

Sinergi di Ujung Timur: Membangun Maluku yang Damai dan Aman

2 Mins read
Kepolisian Daerah (Polda) Maluku terus memperkuat sinergi dengan berbagai pihak, termasuk Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), dalam rangka menjaga stabilitas…
Bhinneka Tunggal Ika

Dari Catalonia Hingga ke Papua

3 Mins read
“Kewarganegaraan bukan sekadar status hukum, tetapi praktik sosial yang terus dinegosiasikan.” – Dalam pusaran globalisasi, batas-batas negara semakin kabur, tetapi nasionalisme justru semakin…
Bhinneka Tunggal Ika

Bhinneka Tunggal Drama; Nasionalisme dalam Satu Tayangan

3 Mins read
Ben Anderson, pengkaji Indonesia yang paling masyhur mungkin, pernah menandaskan, bangsa ada berkat kapitalisme cetak. Media massa—koran, buku—memungkinkan insan-insan yang tak saling…
Power your team with InHype
[mc4wp_form id="17"]

Add some text to explain benefits of subscripton on your services.