Bhinneka Tunggal Ika

Rebutan Takjil: Cermin Keharmonisan dalam Keragaman Indonesia

2 Mins read

Indonesia, dengan keberagaman budaya, agama, dan tradisinya, seingkali menjadi contoh gemilang tentang bagaimana masyarakat yang berbeda dapat hidup berdampingan dalam harmoni. Dikenal dengan keberagaman agamanya, yang mencakup Islam, Katolik, Kristen Protestan, Hindu, Buddha, dan kepercayaan lainnya.

Saat ini, khususnya umat Islam tengah menjalankan tradisi di bulan Ramadhan, yaitu berpuasa dari terbit fajar hingga matahari terbenam. Namun, ada momen menarik di bulan puasa kali ini dibandingkan dengan bulan puasa di tahun sebelumnya, yaitu rebutan takjil antar lintas agama.

Penggunaan istilah ā€œrebutan takjilā€ ini lebih berkaitan dengan aktivitas mencari dan membeli takjil dengan cepat di tempat-tempat penjual makanan kaki lima. Meskipun hanya sebatas gurauan, tetapi kejadian ini menjadi cermin nyata dari persatuan dalam perbedaan yang telah lama menjadi ciri khas bangsa Indonesia.

Lebih dari Sekedar Gurauan

Dalam setiap bulan Ramadhan, Indonesia dipenuhi dengan semangat ibadah dan kebersamaan. Namun, di tengah kehangatan bulan suci ini, ada satu fenomena yang menarik perhatian banyak orang, dimana momen rebutan takjil di sore hari.

Seperti yang diketahui bahwa setiap sore hari menjelang waktu berbuka, ada banyak pedagang kaki lima yang menjual beragam makanan dan minuman untuk berbuka puasa seperti, lontong, gorengan, berbagai jenis kue, es buah, dll.

Aroma harum dari jajaran takjil tradisional di sepanjang jalan tidak hanya menarik perhatian umat muslim untuk membelinya, melainkan juga menarik perhatian bagi para non-muslim.

Fenomena ini mulai viral sejak para pengguna platform Tiktok yang melontarkan candaan dan keluh kesah karena selalu kehabisan takjil Ramadhan, kemudian bermula candaan takjil tersebut sudah diborong atau dihabiskan oleh para umat non-muslim.

Mereka di klaim ā€œmencuri startā€ saat membeli takjil. Pada biasanya umat muslim berburu takjil atau yang dikenal dengan istilah ngabuburit itu dimulai dari pukul 4 sore, tetapi para umat non-muslim ini sudah mulai memburu takjil bahkan saat pedagang baru mulai mempersiapkan daganganya sekitar pukul 2 sampai 3 sore. Padahal, jam-jam ini sering dianggap sebagai ā€œjam kritisā€ oleh umat muslim yang sedang menjalani ibadah puasa.

Persatuan dalam Perbedaan: Slogan Komentar-Komentar Lucu Polemik 2024

Fenomena ini tidak hanya menjadi pembicaraan hangat di kalangan masyarakat, tetapi juga menciptakan serangkaian komentar-komentar lucu yang memperkaya polemik sosial tahun 2024. Salah satu slogan yang mencuat adalah ā€œDipisahkan Politik, Disatukan oleh Takjilā€. Slogan ini mencerminkan semangat untuk menyatukan perbedaan-perbedaan yang mungkin ada di antara warga Indonesia.

Tidak hanya itu, ada juga slogan yang menggambarkan keceriaan dan keakraban dalam aksi rebutan takjil ini, yaitu ā€œUntukmu Agamamu, dan Untukku Takjilmuā€. Slogan ini menyiratkan bahwa di tengah perbedaan agama dan kepercayaan, ada satu hal yang bisa menyatukan semua orang, yaitu kebaikan dan kepedulian sesama.

Mempererat Persaudaraan Melalui Kebersamaan

Fenomena rebutan takjil ini bukan hanya sekedar aksi seru di sore hari, tetapi juga menjadi simbol dari kebersamaan dan persaudaraan antar umat beragama di Indonesia. Di tengah dinamika politik dan sosial yang kompleks, kegiatan sederhana ini mengingatkan kita bahwaĀ persatuanĀ dan kebersamaan masih tetap menjadi nilai-nilai yang dijunjung tinggi di tengah masyarakat.

Mari kita terus memelihara semangat persatuan dalam perbedaan, sebagaimana tercermin dalam momen-momen kecil seperti aksi rebutan takjil ini. Bersama-sama, mari kita jaga kekayaan keragaman budaya dan agama Indonesia, sebagai fondasi yang kokoh bagi bangsa yang maju dan berdaya.

1672 posts

About author
Pilarkebangsaan.com adalah media yang menfokuskan diri pada topik kebangsaan, keadilan, kesetaraan, kebebasan dan kemanusiaan.
Articles
Related posts
Bhinneka Tunggal Ika

Sinergi di Ujung Timur: Membangun Maluku yang Damai dan Aman

2 Mins read
Kepolisian Daerah (Polda) Maluku terus memperkuat sinergi dengan berbagai pihak, termasuk Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), dalam rangka menjaga stabilitas…
Bhinneka Tunggal Ika

Dari Catalonia Hingga ke Papua

3 Mins read
ā€œKewarganegaraan bukan sekadar status hukum, tetapi praktik sosial yang terus dinegosiasikan.ā€ – Dalam pusaran globalisasi, batas-batas negara semakin kabur, tetapi nasionalisme justru semakin…
Bhinneka Tunggal Ika

Bhinneka Tunggal Drama; Nasionalisme dalam Satu Tayangan

3 Mins read
Ben Anderson, pengkaji Indonesia yang paling masyhur mungkin, pernah menandaskan, bangsa ada berkat kapitalisme cetak. Media massa—koran, buku—memungkinkan insan-insan yang tak saling…
Power your team with InHype
[mc4wp_form id="17"]

Add some text to explain benefits of subscripton on your services.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *