Bhinneka Tunggal Ika

Singkawang 2024: Masa Lalu atau Masa Depan?

3 Mins read

Pemilihan kepala daerah serentak tahun 2024 akan segera sampai, kota singkawang sebagai salah satu kota di kalimantan barat akan menghadapi pilihan yang penting. Dimana  nantinya pilihan itu tidak hanya menentukan masa depan kota singkawang, tetapi juga akan mempengaruhi arah pembangunan dan kemajuan masyarakat kota ini. Perbincangan Pemilihan walikota Singkawang 2024 semakin menjadi  hangat di warung kopi pada kalangan masyarakat singkawang.

Masyarakat kota singkawang tentu memiliki hak untuk memilih pemimpin yang akan membawa nasib mereka ke masa depan yang lebih baik, dimana sekarang masyarakat dihadapkan pada pilihan yang sangat penting.

Dalam beberapa tahun terakhir, Singkawang telah mengalami kemajuan yang juga signifikan dari sektor infrastruktur dan prestasi sebagai kota tertoleran. Namun  juga tidak terlepas dari berbagai dinamika dan kekurangan lainnya dari segi ekonomi, infrastruktur,, pendidikan dan yang lainnya. Masih banyak pekerjaan rumah (PR) dan tantangan yang dihadapi masyarakat singkawang seperti kemiskinan kesehatan dan lain – lainya.

Sehingga pertanyaannya  adalah Pemilihan Walikota (pilwako) 2024 ini akan membawa arah singkawang kembali ke masa lalu atau masa depan, dan untuk menjawab itu semua penting bagi masyarakat agar melihat dan menilai track record dan gagasan pemimpin dengan visi misi yang jelas pada saat musim kampanye akan datang.  Hingga  kemudian pada akhirnya  masyarakat akan menjatuhkan pilihannya pada pemimpin yang tentu berintegritas dan berfokus pada kepentingan masyarakat bukan kepentingan pribadi ataupun kelompok yang sanggup menuntaskan tantangan dan PR yang tersisa.

Mendekati perebutan kursi walikota dan wakil walikota singkawang 2024 membuat pertarungan politik di kota singkawang semakin panas. Pasalnya pilwako kali ini akan terlihat berbeda dari sebelumnya. Terdengar kabar adanya keinginan mantan Walikota Singkawang  Tjhai Chui Mie  sebagai petahana, yang kembali maju pada pilwako singkawang 2024 melawan kotak kosong.  Tjhai Chui Mie yang akrab dikenal publik TCM resmi menyatakan maju mencalonkan diri pada pilwako singkawang 2024 bersama ketua DPD Amanat Nasional (PAN)Singkawang yaitu Muhammadin,

Keduanya resmi menyatakan diri akan maju sebagai pasangan setelah mengantongi sejumlah dukungan dari partai koalisi yang terdiri dari Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat, Partai Gerindra, Partai Nasdem dan Partai PDIP dengan jumlah 17 kursi di legislatif.

Mendapat dukungan solid dari partai koalisi saat ini membuat pasangan tersebut dianggap berada di atas angin dan tentu saja membuat lawan-lawannya kewalahan melihat dukungan dari partai koalisi yang besar dan hal ini menunjukan kabar bahwa Tjhai Chui Mie diprediksi akan melawan kotak kosong pada pilwako kota singkawang 2024 mendatang. hal tersebut menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat dan mendapat tanggapan dari pengamat politik Ireng maulana soal isu keinginan TCM melawan kotak kosong, ireng mengatakan bahwa bagaimana mungkin hal  tersebut terwujud mengingat cost politic  di pilkada sangatlah besar dan menurutnya ada calon alternatif untuk regenerasi.

“Secara legal formal memang diperbolehkan. Namun masyarakat perlu mendapatkan pilihan alternatif untuk regenerasi kepemimpinan. Konyol rasanya jika pemilih dihadapkan dengan pilihan antara Paslon dengan kotak kosong yang merupakan benda mati tanpa memiliki gagasan, ide, visi misi dan lain sebagainya,” ujar Ireng. Dikutip dari Pontianak-times.co.id

Dari sisi kekuasaan, Kotak kosong adalah cerminan kegagalan partai politik dalam pertarungan pesta demokrasi untuk membangun kepercayaan dan elektabilitas di mata masyarakat. Bahkan kepemimpinan yang tidak berintegritas hanya akan membawa pada kemunduran bahkan mungkin jurang kehancuran, dan masyarakat harus berperan aktif dan tidak boleh membiarkan pemimpin yang tidak memiliki visi dan misi yang jelas untuk membawa kota singkawang ke masa depan yang lebih baik. Kita tidak boleh lagi membiarkan pemimpin yang hanya berorientasi pada kepentingan pribadi dan kelompoknya.

Kita tidak boleh lagi membiarkan pemimpin yang tidak memiliki kemampuan untuk membawa perubahan yang signifikan bagi masyarakat Singkawang.Kepemimpinan yang berintegritas adalah kunci untuk membangun masa depan yang lebih baik. Kepemimpinan seperti ini akan memastikan bahwa sumber daya kota Singkawang digunakan dengan efektif dan efisien untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kepemimpinan yang berintegritas juga akan memastikan bahwa kebijakan-kebijakan yang diambil adalah untuk kepentingan masyarakat, bukan untuk kepentingan pribadi atau kelompok.

Di sisi lain, kepemimpinan yang tidak berintegritas akan membawa Kota Singkawang kembali ke masa lalu. Kepemimpinan seperti ini akan memastikan bahwa sumber daya Kota Singkawang digunakan untuk kepentingan pribadi dan kelompok, sehingga masyarakat akan tetap miskin dan terbelakang.

Oleh karena itu, peran aktif masyarakat sangat penting dalam memilih sosok pemimpin yang akan memimpin kota ini kedepan, masyarakat harus memilih kepemimpinan yang memiliki visi dan misi yang jelas, memiliki integritas, dan tentunya mampu untuk membangun masa depan singkawang yang lebih baik. Masa depan kota singkawang  ada di tangan masyarakat itu sendiri, dengan melihat dan berperan aktif dalam mengawal pilkada yang akan segera tiba adalah kunci membuat persaingan para calon pemimpin yang sehat dan berorientasi pada kepentingan masyarakat

Adanya calon alternatif adalah solusi bagi masyarakat dalam menentukan pilihan hal ini menjadi penting bukan saja untuk regenerasi kepemimpinan tetapi tentu memberikan masyarakat sebuah pandangan baru, gagasan dan visi baru untuk kemajuan daerah 5 tahun kedepan melalui calon – calon yang menjadi lawan.

 

Johri Kayong

Penulis
1383 posts

About author
Pilarkebangsaan.com adalah media yang menfokuskan diri pada topik kebangsaan, keadilan, kesetaraan, kebebasan dan kemanusiaan.
Articles
Related posts
Bhinneka Tunggal Ika

Merancang Lingkungan Pembelajaran untuk Generasi Z

3 Mins read
Generasi Z, yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, adalah generasi pertama yang sepenuhnya tumbuh dalam dunia digital. Mereka tidak tahu dunia…
Bhinneka Tunggal Ika

Melihat Kesenian Alek Sikambang ala Etnis Pasisi Sibolga

3 Mins read
Kesenian Sikambang adalah salah satu warisan budaya yang khas Etnis Pesisir Sibolga, Sumatera Utara. Sikambang telah memiliki akar yang kuat dalam tradisi…
Bhinneka Tunggal Ika

Keraton Solo dan Konflik Perebutan Takhta; Pelajaran untuk Generasi Bangsa

4 Mins read
Sejarah Konflik Keraton Solo, Berawal dari Perebutan Tahta 18 Tahun Silam. Konflik yang terjadi di Keraton Kasunanan Surakarta atau Keraton Solo kembali…
Power your team with InHype
[mc4wp_form id="17"]

Add some text to explain benefits of subscripton on your services.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *