Seorang pustakawan memiliki peran yang sangat besar dalam meningkatkan minat baca masyarakat, apalagi minat baca masyarakat Indonesia masih sangat rendah. Selain itu, pustakawan harus bisa menempatkan diri sesuai dengan perubahan zaman.
Salah satu tokoh dalam ilmu perpustakaan yaitu Jan Ngion Benyamin Tairas atau yang dikenal sebagai J.N.B. Tairas. Beliau merupakan pustakawan dan juga pemakalah dalam International Conference on Cataloguing Principles (ICCP) di Paris pada bulan Oktober 1961.
J.N.B. Tairas memulai karir di bidang perpustakaan pada tahun 1952 dengan mengabdikan diri dalam dunia perpustakaan hingga wafat, yaitu pada tanggal 27 Mei 2004. Selama masa pendidikannya, beliau masih menggunakan sistem pendidikan Belanda.
Impiannya setelah lulus SMA adalah melanjutkan ke perguruan tinggi di Makassar dan menjadi ahli ekonomi. Namun, karena terhalang keadaan ekonomi, Tairas melamar kerja di Perpustakaan Rakyat Makassar. Pada masa itulah, awal mula Tairas belajar mengenai profesi pustakawan.
Tairas berangkat ke Jakarta pada awal bulan Oktober 1954 untuk mengikuti Kursus Pendidikan Ahli Perpustakaan (KPAP) selama 2 tahun. Setelah menyelesaikan kursusnya dan menjadi lulusan terbaik, Tairas menjadi pengajar paruh waktu untuk angkatan berikutnya.
Selain itu, Tairas juga menjadi guru tidak tetap pada kursus tertulis Pembimbing Pendidikan Masyarakat, Jurusan Perpustakaan mulai tanggal 1 Desember 1956 di Kantor Pusat Perpustakaan Rakyat, Jawatan Pendidikan Masyarakat, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Pengajaran.
Pusatakawan Sejati
Pada tahun 1959, Tairas dikirim ke New Zealand untuk mengikuti pendidikan profesional perpustakaan non-gelar selama dua tahun, tepatnya di The National Library Service. Namun, beliau mampu menyelesaikan pendidikannya dalam waktu yang cukup singkat, yaitu sembilan bulan.
Selama menempuh pendidikannya di New Zealand, Tairas menghasilkan sebuah makalah dengan judul “Toward to The National Library of Indonesia”. Makalah tersebut merupakan salah satu dari dua makalah yang terpilih untuk diterbitkan oleh The Library School pada tahun 1960.
Pada tahun yang sama, Tairas mencetuskan ide mengenai pendirian Perpustakaan Nasional di Indonesia. Namun, ide tersebut baru dapat dilaksanakan setelah 30 tahun, tepatnya pada tahun 1989 yang didasari oleh Keputusan Presiden RI Nomor 11.
Setelah kembali dari New Zealand, Tairas menjadi dosen tetap KPAP yang merupakan cikal bakal Jurusan Ilmu Perpustakaan di Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Lalu, pada tahun 1963 Tairas resmi menjadi Asisten Dosen Perguruan Tinggi.
Satu tahun kemudian, beliau menjadi menjadi dosen pada suatu mata kuliah yang berkaitan dengan katalogisasi. Namun, pada bulan Mei 1970 beliau mengundurkan diri karena kebijakan Dekan Fakultas Sastra UI yang menyatakan bahwa tanggung jawab pengampu suatu mata kuliah harus sarjana.
Tidak hanya itu, Tairas juga menjabat sebagai Chief Cataloger di The Library of Congress Aquisition Office Jakarta dan editor di Library of Congress Accession List pada tahun 1964 – 1975. Setelah itu beliau melanjutkan karirnya dengan menjadi pustakawan freelance di berbagai perpustakaan.
Klasifikasi dan Katalogisasi
Selama menjalani karirnya menjadi pustakawan, beliau juga mendalami ilmu yang dapat digunakan dalam pengembangan perpustakaan. Tairas memiliki minat yang sangat tinggi pada bidang katalogisasi dan klasifikasi sehingga mampu memunculkan banyak karya pada bidang tersebut.
Bahkan ketika Kongres Pustakawan Seluruh Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 5 – 7 Juli 1973, beliau mengungkapkan bahwa pencapaian pendidikan perpustakaan dalam bidang katalogisasi dan klasifikasi masih sangat sedikit meskipun telah berjalan selama 20 tahun.
Hal tersebut terbukti dalam makalahnya yang berjudul “Tinjauan Klasifikasi dan Katalogisasi Dewasa ini di Indonesia”. Tairas juga menghasilkan karya bibliografi dengan judul “Daftar Karya Bibliografi Indonesia”, Lembaga Perpustakaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menjadi penerbitnya.
Tiga tahun kemudian, Tairas bersama dengan Tim dari Pusat Pembinaan Perpustakaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menerbitkan sebuah buku dengan judul “Peraturan Katalogisasi dan Nama-Nama Indonesia”.
Pada tahun 1977 beliau menerjemahkan buku “International Standard Bibliographic Description For Monographic Publication” atau ISBD(M) ke dalam bahasa Indonesia. Kemudian menyusul “Peraturan Mengkatalog Terbitan Berseri” yang termasuk dalam terjemahan ISBD(S).
Banyak karya Tairas yang hingga saat ini masih digunakan di perpustakaan sebagai bahan dalam pengolahan bahan pustaka. Karya-karya tersebut merupakan upayanya untuk membuka aspek yang paling penting dalam hal pengatalogan bahan pustaka.
Selain menghasilkan karya yang begitu banyak mengenai bidang perpustakaan, Tairas juga turut mengambil peran dalam organisasi profesi pustakawan, salah satunya adalah Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI).
J.N.B. Tairas merupakan tokoh yang sangat berperan dalam perkembangan ilmu perpustakaan, terutama dalam hal klasifikasi dan katalogisasi. Beliau juga menunjukkan apresiasi dan kepedulian yang tinggi terhadap profesi pustakawan Indonesia melalui peran sertanya dalam organisasi profesi pustakawan.
Mahasiswi UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.
Selengkapnya baca di sini I