NKRI

Wajibnya Pesantren Menjadi Poros Deradikalisasi

2 Mins read

Citra Islam sekarang ini tercoreng dengan adanya kasus-kasus terorisme dan radikalisme. Demikian juga, dengan aksi-aksi kekerasan yang menggunakan label Islam, turut memperburuk wajah komunitas muslim. Aksi-aksi teroris juga sering menggunakan simbol-simbol pesantren, sebagai penanda identitasnya. Padahal, hanya sebagian kecil pesantren yang terlibat jaringan teroris dan mengajarkan radikalisme. Narasi besar komunitas pesantren, mengajarkan toleransi, ukhuwah dan kesatuan bangsa.

Topik inilah yang diangkat sebagai tema utama, dalam Halaqoh dan Silaturahim Pesantren se-Solo Raya di Graha IAIN Surakarta, Senin (21/9) kemarin. Agenda yang mengangkat tema ā€œMempererat Ukhuwah untuk Kesatuan Bangsaā€ ini, dihadiri oleh beberapa perwakilan pesantren, ormas Islam dan mahasiswa. Narasumber yang hadir dalam agenda ini, yakni KH. Dian Nafi’ (Pengasuh pesantren al-Muayyad Solo), MT Arifin (budayawan), dan Dr. Islah Gusmian (pakar kajian Islam), yang dimoderatori peneliti Munawir Aziz. Acara Halaqoh ini, diselenggarakan oleh UKM Ihyaul Qur’an IAIN Surakarta, Yayasan Indonesian File dan Penerbit Pustaka Compass.

Kiai Dian Nafi’ mengungkapkan bahwa, seharusnya pesantren menjadi agen perdamaian. ā€œPesantren di Indonesia ini, memiliki potensi besar untuk memproduksi wacana keislaman sekaligus gerakan moderat, untuk kemaslahatan berbangsa. Kuncinya, ada pada komunikasi antar tokoh, antar pesantren, dan semangat untuk menjaga persatuan bangsa,ā€ terang Kiai Dian Nafi’. Ia menghimbau agar santri-santri sekarang ini, memiliki semangat untuk menjaga keutuhan NKRI, dengan mempelajari ilmu agama dengan sanad keilmuan yang jelas, menyebarkan nilai-nilai yang baik, dan meninggalkan kebencian.

Selain itu, Rektor IAIN Surakarta, Dr. Mudhofir juga menghimbau agar generasi muslim zaman sekarang untuk serius mengkaji Islam secara aplikatif. ā€œIlmu al-Qur’an itu sangat luas. Tugas kita saat ini dengan mengkaji sekaligus mengaplikasikan nilai-nilai kebaikan yang diajarkan al-Qur’an. Semangat menjaga persatuan bangsa dengan ukhuwwah Islamiyyah, itu diajarkan oleh al-Qur’an dan menjadi pesan Nabi Muhammad. Ini yang perlu kita pahami dan lakukan,ā€ terang Mudhofir.

Di sisi lain, budayawan MT Arifin menegaskan pentingnya menjaga integrasi bangsa. ā€œDi Solo, saat ini menghadapi berbagai kompetisi ideologi keagamaan. Jangan sampai ini menjadikan kita terpecah belah. Jangan sampai kasus Tolikara terjadi di kota Solo, dan beberapa kota lainnya,ā€ ungkap Arifin.

Pengkaji Islam Nusantara,Dr. Islah Gusmian, menghimbau kepada mahasiswa dan santri untuk serius mengkaji Islam, dengan merujuk pada kearifan lokal di kawasan masing-masing.ā€Kita memiliki khazanah keilmuan yang luar biasa, memiliki peradaban Islam yang sudah teruji zaman. Jangan sampai, perbedaan-perbedaan di antara yang ada, ditunggangi oleh kepentingan politik. Ini yang menjadi tantangan besar kita semua,ā€ jelas Gusmian.

Agenda silaturahim Pesantren se-Solo Raya ini, diakhiri dengan kesepakatan untuk saling menjaga kedamaian, baik di kawasan Solo maupun di lingkup yang lebih luas. Perwakilan pesantren as-Salam, pesantren Ngruki, dan beberapa pesantren lain, menyatakan siap menjaga perdamaian di kawasan masing-masing, untuk menjaga utuhnya NKRI.

1672 posts

About author
Pilarkebangsaan.com adalah media yang menfokuskan diri pada topik kebangsaan, keadilan, kesetaraan, kebebasan dan kemanusiaan.
Articles
Related posts
NKRI

Ayat, Ambisi, dan Api Konflik: Eksploitasi Religi dalam Kekerasan Maluku

3 Mins read
Konflik kekerasan kembali mencederai tanah Maluku. Pekan lalu, di Seram Utara, Maluku Tengah, bentrokan pecah antara masyarakat Sawai yang mayoritas Muslim dan…
NKRI

Rupiah Terus Tertekan: Indonesia di Mana?

2 Mins read
Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali menjadi sorotan publik. Pada 9 April 2025, rupiah dibuka pada level Rp16.900…
NKRI

Melawan Pelintiran Kebencian di Maluku; Belajar dari Masa Lalu

2 Mins read
Baru-baru ini terjadi konflik sosial antara warga Desa Sawai dan Desa Rumah Olat, di Seram Utara, Maluku. Idealnya, konflik tersebut dapat terselesaikan…
Power your team with InHype
[mc4wp_form id="17"]

Add some text to explain benefits of subscripton on your services.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *