Telaah

Pemanfaatan Era Digitalisasi untuk Manajemen Kelas yang Efektif

3 Mins read

Dunia pendidikan telah menjadi salah satu sektor yang paling terkena dampak dari era digitalisasi yang terus berkembang. Dengan perkembangan teknologi, ada kesempatan untuk inovasi dalam pengajaran dan manajemen kelas. Oleh karena itu, lingkungan pembelajaran dapat dibuat yang dinamis, responsif, dan sesuai dengan kebutuhan pelajar modern.

Di era modern berbagai hal bisa dijangkau dengan mudah, termasuk jangkauan dalam bidang pendidikan. Pendidikan saat ini sudah memasuki era digitalisasi, dimana kegiatan belajar-mengajar bisa terjadi kapan saja dan dimana saja berkat adanya teknologi digital. Hal ini menciptakan sebuah pertanyaan, bagaimana cara memanfaatkan era digitalisasi untuk mengelola kelas menjadi efektif?

Karena jika dilihat saat ini, para pelajar tidak dapat lepas dari jangkauan teknologi digital terutama smartphone. Tidak jarang saat kegiatan belajar-mengajar berlangsung, pelajar bukan berfokus kepada materi yang sedang disampaikan tetapi berfokus kepada ponsel pintarnya. Permasalahan diatas dapat dipecahkan dengan memahami dan menerapkan strategi manajemen kelas yang baik di era pendidikan modern ini sehingga terciptanya kegiatan belajar-mengajar yang efektif.

1. Memanfaatkan Teknologi

Kelas di era modern sudah seharusnya memiliki sarana pembelajaran berbasis teknologi seperti proyektor, komputer, Wi-Fi, AI (Artificial intelligence), dan semacamnya. Pemanfaatan teknologi mampu memudahkan proses mengajar oleh tenaga pendidik dan belajar oleh peserta didik yang menghasilkan keefektifan dalam kelas.

Contoh, dengan adanya proyektor sebagai sarana pembelajaran di kelas, pengajar dapat menyampaikan materi tanpa perlu mencatat-catat di papan tulis. Cukup dengan menampilkan bahan ajar digital melalui proyektor, materi pun dapat tersampaikan dan efektifitas waktu di kelas dapat tercapai dengan baik.

2. Media Pembelajaran Digital

Menggunakan aplikasi atau website penunjang pendidikan yang beragam. Seperti Youtube, E-Learning, Open Source (aplikasi atau website seperti Google Classroom, Quizizz, dan semacamnya), Meeting Apps (seperti Zoom, Google Meet, dan semacamnya), dan semacamnya. Penggunaan media pembelajaran digital yang beragam mampu menambah wawasan teknologi digital pengajar dan pelajar, mengefektifkan kegiatan belajar-mengajar dikarenakan media pembelajaran digital itu praktis dan terkelola dengan baik asalkan sarananya memadai, dan memperkaya konten pembelajaran.

3. Administrasi Kelas berbasis Digital

Pegangan yang digunakan oleh pengajar selama mengajar sebagai bagian dari perangkat pengajar mereka ini sangtlah penting, seperti kontrak belajar, rancangan pembelajaran semester, dan semacamnya. Administrasi kelas berbasis digital akan sangat mengefisiensikan waktu bagi pengajar. Misal, presensi dengan GForm akan sangat berbeda dengan presensi manual.

Presensi manual akan memakan waktu karena harus menyebutkan nama pelajar satu-persatu, sedangkan menggunakan GForm pelajar cukup mengisi link yang disediakan dan data pun akan dihasilkan dengan cepat dan akurat. Pengajar dapat melihat, menyimpan, dan mengelola data presensi tersebut. Contoh lain aplikasi/website administrasi kelas ialah Microsoft Excel, Gibbon, E-learning, aplikasi administrasi sekolah/universitas, dan semacamnya.

4. Bahan Ajar bersifat Mandiri (Self Learning Materials)

Merujuk pada materi pembelajaran yang dirancang untuk memberi pelajar kemampuan untuk belajar sendiri. Bahan ajar mandiri dapat sangat membantu mengelola kelas dengan baik. memberi pelajar fleksibilitas untuk belajar dengan kecepatan mereka sendiri. Ini memungkinkan perbedaan dalam metode pembelajaran dan tingkat pemahaman pelajar di kelas. pelajar akan merasa lebih bertanggung jawab dan lebih mandiri jika mereka diajarkan untuk mengelola pembelajaran mereka sendiri. Mereka belajar dengan lebih aktif. Belajar mandiri dapat disajikan dalam berbagai format, seperti teks, video, dan sumber daya online. Ini membantu memenuhi kebutuhan belajar yang berbeda dari para pelajar.

5. Suasana Kelas (Luring dan Daring)

Suasana kelas, baik dalam pembelajaran tatap muka (face-to-face) maupun daring (online), dapat berdampak besar pada manajemen kelas yang efektif. Manajemen kelas yang efektif melibatkan manajemen interaksi dan kegiatan di dalam kelas, baik secara fisik maupun virtual. Suasana kelas yang tidak monoton dan kaku mampu menghasilkan keaktifan pelajar dalam kelas. Manajemen kelas yang efektif di lingkungan luring atau daring memerlukan pendekatan yang cermat dan adaptif. Pengajar perlu mengenali keunikan setiap konteks, memanfaatkan kelebihan masing-masing, dan mengatasi potensi tantangan. Seiring dengan itu, penggunaan strategi manajemen kelas yang mendukung hubungan positif antara pengajar dan pelajar tetap menjadi kunci keberhasilan, baik dalam pembelajaran luring maupun daring.

Manajemen kelas diatas dapat dikatakan efektif dikarenakan:

  1. Ponsel pintar aktif digunakan sebagai sarana kegiatan belajar-mengajar, sehingga fokus pelajar pada ponsel pintar untuk pembelajaran bukan lain hal.
  2. Penggunaan teknologi memudahkan pengajar maupun pelajar dalam segi penyampaian materi maupun pengerjaan tugas.
  3. Mengefisiensikan waktu pengajaran, pengadministrasian, dan pengerjaan tugas. Karena berbasis teknologi digital, pengajar tidak perlu repot menulis kembali materi di papan tulis atau bahkan hadir ke kelas untuk pertemuan kelas; teknologi membantu proses administrasi sehingga mampu menghasilkan data dengan cepat dan akurat; pengerjaan tugas secara digital lebih praktis dan efisien.

Era digitalisasi sudah sepantasnya diterima dengan positif dan dimanfaatkan sebaik mungkin, tantangan dan ancaman dalam segi pendidikan dapat diubah menjadi pemecahan masalah dan evaluasi untuk menghasilkan pengelolaan kelas yang mengikuti perkembangan zaman. Pendidikan yang mengikuti perkembangan zaman akan lebih unggul, oleh karena itu perlu manajemen yang mampu mengikuti perkembangan zaman dan keefektifan dalam kegiatan pembelajaran di kelas pun dapat tercapai.

Cantika Dewi

Manajemen Pendidikan’23, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
1380 posts

About author
Pilarkebangsaan.com adalah media yang menfokuskan diri pada topik kebangsaan, keadilan, kesetaraan, kebebasan dan kemanusiaan.
Articles
Related posts
Telaah

Pemilu 1955 dan Asal Mula Demokrasi Liberal dengan Segala Dinamikanya

5 Mins read
Periode demokrasi liberal di Indonesia dimulai dengan Pemilihan Umum (Pemilu) 1955, lalu berakhir dengan diumumkannya Dekrit Presiden 1959 perihal kembali ke Undang-Undang…
Telaah

Sistem Asuransi Nasional: Asuransi Syariah dan Konvensional Sama Saja?

4 Mins read
Apakah asuransi syariah hanya sekadar varian dari asuransi konvensional? Pertanyaan ini sering muncul, terutama bagi masyarakat yang baru mengenal sistem ekonomi berbasis syariah. Untuk menjawabnya, kita…
Telaah

Perspektif Islam tentang Kepemimpinan dan Tanggung Jawab Moral

2 Mins read
Pada 27 November 2024, Indonesia akan menggelar Pilkada serentak di berbagai daerah. Namun, menjelang pesta demokrasi ini, muncul kegelisahan di tengah masyarakat…
Power your team with InHype
[mc4wp_form id="17"]

Add some text to explain benefits of subscripton on your services.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *