Jaga Pilar

Chrisye Putra Terbaik Indonesia, Terluka Akibat Diskriminasi

1 Mins read

Anak kedua dari Lauw Tek Kang (Ayah) dan Khoe Hiang Eng (Ibu) ini, beberapa bulan menjelang dirinya berpulang kepada Sang Pencipta, baru memberikan pengakuan atas dirinya, ia keturunan Tionghoa. Chrisye juga memberi penjelasan mengapa menyembunyikan jati dirinya yang sebenarnya, bahkan kepada anak-anaknya.

Ketika duduk di bangku sekolah menengah, Chrisye pernah diteriaki: “Cina! Cina! Cina!”
Tak hanya itu, ia juga ditimpuki batu hingga kepalanya berdarah.

Sejak peristiwa traumatis tersebut, Chrisye menutup rapat-rapat identitas bahwa ia keturunan Tionghoa. Karena ia merasakan itu sebagai beban.

Hampir tidak ada yang menyadari bahwa dia adalah seorang Tionghoa, termasuk penulis biografinya. Chrisye adalah contoh korban akibat perlakuan diskriminasi yang sangat rasis.

Ya, persoalan rasis ini harus segera diakhiri, biadab sekali jika masih ditemukan ada di antara bangsa kita yang berkelakuan seperti itu.

Satu penyebab utama timbulnya tindakan diskriminatif, dari masyarakat adalah provokasi dari segelintir orang yang memanfaatkan situasi demi kepentingan pribadi dan menghalalkan segala cara untuk mencapainya.

Solusi yang dapat kita lakukan, bagi masyarakat, harus kita hadapi dengan menyampaikan/membuka akses informasi sebanyak-banyaknya mengenai peran dan jasa etnis Tionghoa di Indonesia.

Hal itu sangat penting dan mendesak karena selama 32 tahun masa Orde Baru justru disembunyikan. Sedangkan bagi segelintir orang yang memprovokasi timbulnya tindakan diskriminasi yang rasis tersebut, perlu diambil tindakan tegas dan segera diseret ke ranah hukum yang berlaku di Republik Indonesia.

Chrisye, penyanyi bersuara emas kebanggaan Indonesia itu, damailah engkau dengan Sang Pencipta, Maha Kasih dan Maha Penyayang.

Sumber:
1. Tionghoa Dalam KeIndonesiaan, 3 Jilid, latar belakang penulisan yang disampaikan oleh Almarhum Eddie Lembong.
2. Tempo, 8 Maret 1980

Koleksi Museum Pustaka Peranakan Tionghoa

Azmi Abubakar

Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Pendiri Museum Pustaka Peranakan Tionghoa
2121 posts

About author
Pilarkebangsaan.com adalah media yang menfokuskan diri pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan kenegaraan
Articles
Related posts
Jaga Pilar

Muhammadiyah Harus Kembangkan Pilar Keempat

1 Mins read
Di hadapan segenap keluarga besar Universitas Muhammadiyah Jember, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. Muhadjir Effendi menegaskan pentingnya Muhammadiyah mengembangkan pilar keempat,…
Jaga Pilar

Bela Palestina Bukan Bela Khilafah dan Ekstremisme, Hati-hati!

4 Mins read
Wakil Sekretaris Badan Penanggulangan Ekstremisme dan Terorisme Majelis Ulama Indonesia (MUI) Najih Arromadloni mengingatkan masyarakat Indonesia untuk mewaspadai propaganda jihad khilafah berkedok…
Jaga Pilar

Memaknai Demonstrasi di Serbia dan Relevansinya dengan Indonesia

3 Mins read
Demonstrasi besar-besaran yang terjadi di Serbia dalam beberapa waktu terakhir menarik perhatian dunia. Ratusan ribu warga turun ke jalan, menentang kebijakan pemerintah…
Power your team with InHype
[mc4wp_form id="17"]

Add some text to explain benefits of subscripton on your services.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *