NKRI

Meningkatkan Kompetensi Guru Melalui Platform Merdeka Mengajar

3 Mins read

Perkembangan industri 4.0 berdampak pada sejumlah bidang, termasuk bidang pendidikan. Proses pembelajaran pun telah mengalami perkembangan. Guru kini pun dituntut untuk terus belajar guna menciptakan proses pembelajaran yang memanfaatkan teknologi digital.

Oleh sebab itu, agar dapat menerapkan berbagai pendekatan, taktik, metode, dan proses pembelajaran yang instruktif, imajinatif, dan menyenangkan, maka kompetensi guru harus selalu ditingkatkan.

Saat ini kompetensi guru di Indonesia masih rendah sehingga belum mampu menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas (Aulia Desi, dkk, 2023). Keadaan ini menyebabkan terjadinya krisis pembelajaran yang berdampak pada rendahnya kualitas pendidikan.

Akselerasi Kompetensi Guru

Kompetensi guru adalah kemampuan guru untuk menjalankan tugas dan tanggungjawabnya. Kompetensi guru juga berarti seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan profesinya (Rina  Febriana,  2021).

Kompetensi guru merupakan kumpulan pengetahuan, kemampuan, dan sikap yang muncul sebagai perilaku bijaksana dan bertanggung jawab yang dilakukan oleh guru dalam menjalankan kewajibannya sebagai pendidik professional (Aulia Desi, dkk, 2023)

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen (Presiden Republik Indonesia, 2005) serta Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 28 (Pemerintah   Indonesia, 2005), kompetensi   guru   meliputi   kompetensi pedagogis, kepribadian,  sosial  dan professional. Kompetensi pedagogik   merupakan   kompetensi   inti   yang harus dimilki guru.

Unsur dari kompetensi  pedagogik  yaitu kemampuan guru untuk memahami system Pendidikan, menganalisis kemampuan dan karakteristik siswa kemudian mengembangkannya, memiliki inovasi dalam pembelajaran, menggunakan TIK dalam pembelajaran, serta memahami konsep dan teori yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran.

Kompetensi kepribadian mengacu pada perilaku seorang guru dengan acuan norma-normal sosial, hukum, agama, dan budaya di Indonesia. Kepribadian  seseorang  dapat dipahami dengan mengamati penampilan, tindakan, dan ucapannya saat  ia  mengalami masa  sulit (Damanik,  2019).

Guru adalah sosok yang digugu dan ditiru oleh siswa, maka guru  harus selalu  bertindak  positif  agar  memiliki  citra  dan wibawa, terutama di depan siswanya. Guru harus menjadi sosok role model bagi siswanya.Kompetensi sosial ialah kemampuan guru menyesuaikan  diri terhadap tuntutan  kerja dan lingkungan   sekitar   pada   waktu   menjalankan tugasnya. Selain itu, kemampuan sosial juga termasuk kemampuan menjalin komunikasi  sosial yang baik  dengan siswa, sesama guru, kepala sekolah, pegawai tata usaha,  bahkan  dengan anggota masyarakat yang ada  di  lingkungan  sekolah  ataupun lingkungan tempat tinggalnya.

Kompetensi  profesional  merujuk  pada kemampuan   seorang   guru   untuk   memahami secara  menyeluruh  dan  luas  materi  pelajaran yang   dia ajarkan kepada siswanya. Lima faktor  yang  dapat  digunakan  untuk menilai  kompetensi  profesional seorang  guru, yaitu:  (1)  penguasaan  isi,  struktur,  konsep,  dan pola pikir ilmiah yang mendukung mata pelajaran yang     diajarkan;     (2)     penguasaan     standar kompetensi    dan  keterampilan    dasar    mata pelajaran    yang   diampu;   (3)   pengembangan materi   dan   metode   pengajaran   kreatif;   (4) pengembangan   profesional   berkelanjutan; dan (5)  penggunaan  TIK  untuk  pengembangan diri(Bagou   &   Suking,   2020). Oleh karena itu, guru harus memiliki keterampilan dan terus mau meningkatkan kompetensi diri agar berhasil melaksanakan tugasnya.

Platform Merdeka Mengajar

Kurikulum yang digunakan di Indonesia saat ini ialah kurikulum merdeka. Terkait implementasi kurikulum merdeka,  salah  satu  kompetensi  penting  yang harus dikuasasi guru adalahpenguasaan terhadap teknologi  digital.

Untuk itu  guru  perlu banyak belajar   agar   dapat   memanfaatkan   teknologi digital dalam  membantu proses  pembelajaran. Salah   satunya   belajar   secara   mandiri   melalui platform yang sudah disiapkan oleh pemerintah. Platform Merdeka Mengajar adalah platform teknologi yang disediakan oleh pemerintah untuk menjadi teman bagi guru dan kepala sekolah dalam mengembangkan kompetensi diri. Hal ini karena dalam platform merdeka mengajar, guru dan kepala sekolah dapat mengajar, belajar, dan berkarya.

Platform merdeka mengajar terdapat beberapa fitur atau menu yang dapat membantu guru mengembangkan kompetensi diri dan menunjang dalam kegiatan pembelajaran yaitu: kurikulum  merdeka,  asesmen siswa,  perangkat ajar, pelatihan    mandiri,   komunitas,  video inspirasi,  dan  bukti karya  (Kemendikbudristek, 2022).

Platform merdeka  mengajar dapat diakses  melalui  2  cara,  yaitu  melalui aplikasi merdeka mengajaryang dapat diunduh digoogle play store atau melalui situs https://guru.kemdikbud.go.id/yang dapat dibuka di browser laptop, komputer, maupun ponsel. Platform merdeka mengajar merupakan wadahyang tepat untuk meningkatkan kompetensi, inovasi, dan kreatifitas guru sekolah dasar   khususnya.   Hal ini dikarenakan dalam platform merdeka mengajar telah disediakan beragam fitur yang dapat  membantu  guru dalam  mendapatkan referensi,   inspirasi,   dan   pemahaman   tentang kurikulum   merdeka.

Adanya platform merdeka mengajar tentu membantu pendidik dalam merancang pembelajaran karena ada banyak sekali referensi perangkat ajar berbasis kurikulum merdeka. Pendidik bisa menggunakan itu sebagai referensi dan disesuaikan kembali dengan situasi kelasnya. Terdapat juga fitur penilaian siswa yang bertujuan agar dapat membantu guru melakukan pengamatan secara diagnostik mengenai kemampuan siswa dalam literasi dan numerasi sehingga bisa diterapkan pada kegiatan pembelajaran mengikuti tahapan pencapaian dan perkembangan siswa.

Platform merdeka mengajar juga membuat pendidik memiliki ruang yang memadai untuk berbagi dan berkolaborasi dengan pendidik lain se-Indonesia. Hal ini tentu akan membuat pendidik memiliki akses terhadap sumber daya yang begitu melimpah. Dengan adanya platform ini diharapkan para pendidik dapat berdiskusi dan berbagi pengalaman mengajar untuk menciptakan pembelajaran yang lebih inovatif dan menyenangkan.

Ikrima Maulida

Aktivis pendidikan dan perempuan asal Bali. Lulusan magister Pendidikan Dasar Universitas Pendidikan Ganesha, Bali.
969 posts

About author
Pilarkebangsaan.com adalah media yang menfokuskan diri pada topik kebangsaan, keadilan, kesetaraan, kebebasan dan kemanusiaan.
Articles
Related posts
NKRI

Refleksi Sepak Oligarki dalam Narasi Perubahan vs Keberlanjutan

3 Mins read
Tak terasa, sudah lima bulan berlalu sejak usainya carut marut dinamika pemilu pada tempo 14 Februari 2024 yang lalu. Lengkaplah sudah kontestasi…
NKRI

Malari dan Gerakan Mahasiswa dalam Sejarah

3 Mins read
Membangkang. Begitulah para rezim menyebut gerombolan masa mulai memekikan telinga mereka bertengger di ruang ber-AC. Narasi kritik pedas mulai sahut menyahut atas…
NKRI

Panggilan Terhadap Elite Intelektual untuk Berkiprah pada NKRI

4 Mins read
“Pena Lebih Tajam Daripada Pedang” Adalah sebuah idiom yang paling relevan dengan zaman modern saat ini, menggugah kesadaran semua orang mengenai ilmu…
Power your team with InHype

Add some text to explain benefits of subscripton on your services.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *