Religius

Satu Istri atau Lebih?

2 Mins read

Menurut Imam Muhammad bin Idris Asy-Syafiโ€™i, monogami lebih utama dari poligami, memiliki hanya satu istri lebih afdhal dibandingkan memiliki beberapa orang istri.

Hal ini sebagaimana dinukil oleh Imam Yahya Al-โ€˜Imrani dalam โ€œAl-Bayan Fi Madzhab Al-Imam Asy-Syafiโ€™iโ€. Berikut kutipannya:

ู‚ุงู„ ุงู„ุดุงูุนูŠ: (ูˆุฃุญุจ ู„ู‡ ุฃู† ูŠู‚ุชุตุฑ ุนู„ู‰ ูˆุงุญุฏุฉ ูˆุฅู† ุฃุจูŠุญ ู„ู‡ ุฃูƒุซุฑุ› ู„ูู‚ูŽูˆู’ู„ูู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰: {ููŽุฅูู†ู’ ุฎููู’ุชูู…ู’ ุฃูŽู„ุง ุชูŽุนู’ุฏูู„ููˆุง ููŽูˆูŽุงุญูุฏูŽุฉู‹ ุฃูŽูˆู’ ู…ูŽุง ู…ูŽู„ูŽูƒูŽุชู’ ุฃูŽูŠู’ู…ูŽุงู†ููƒูู…ู’ ุฐูŽู„ููƒูŽ ุฃูŽุฏู’ู†ูŽู‰ ุฃูŽู„ุง ุชูŽุนููˆู„ููˆุง} [ุงู„ู†ุณุงุก: 3]).
ูุงุนุชุฑุถ ุงุจู† ุฏุงูˆุฏ ุนู„ู‰ ุงู„ุดุงูุนูŠุŒ ูˆู‚ุงู„: ู„ูู…ูŽ ู‚ุงู„ ุงู„ุงู‚ุชุตุงุฑ ุนู„ู‰ ูˆุงุญุฏุฉ ุฃูุถู„ุŒ ูˆู‚ุฏ ูƒุงู† ุงู„ู†ุจูŠ ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุฌู…ุน ุจูŠู† ุฒูˆุฌุงุช ูƒุซูŠุฑุฉุŒ ูˆู„ุง ูŠูุนู„ ุฅู„ุง ุงู„ุฃูุถู„ุŒ ูˆู„ุฃู†ู‡ ู‚ุงู„: ยซุชู†ุงูƒุญูˆุง ุชูƒุซุฑูˆุงยป ุŸ

ูุงู„ุฌูˆุงุจ: ุฃู† ุบูŠุฑ ุงู„ู†ุจูŠ ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุฅู†ู…ุง ูƒุงู† ุงู„ุฃูุถู„ ููŠ ุญู‚ู‡ ุงู„ุงู‚ุชุตุงุฑ ุนู„ู‰ ูˆุงุญุฏุฉุ› ุฎูˆูู‹ุง ู…ู†ู‡ ุฃู† ู„ุง ูŠุนุฏู„ุŒ ูุฃู…ุง ุงู„ู†ุจูŠ ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ: ูุฅู†ู‡ ูƒุงู† ูŠุคู…ู† ุฐู„ูƒ ููŠ ุญู‚ู‡.

ูˆุฃู…ุง ู‚ูˆู„ู‡ ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ: ยซุชู†ุงูƒุญูˆุง ุชูƒุซุฑูˆุงยป ูุฅู†ู…ุง ู†ุฏุจ ุฅู„ู‰ ุงู„ู†ูƒุงุญ ู„ุง ุฅู„ู‰ ุงู„ุนุฏุฏ.

Terjemah:

โ€œAsy-Syafiโ€™i berkata: โ€˜Saya menyukai, seseorang mencukupkan diri dengan satu istri saja, meski boleh baginya memiliki lebih dari satu istri. Hal ini berdasarkan firman Allah taโ€™ala (yang artinya): {Jika kalian takut tidak mampu berlaku adil, maka nikahilah seorang perempuan saja, atau budak yang kalian miliki. Hal itu lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya}. (An-Nisa, ayat 3)โ€™.

Ibnu Dawud mengkritik pendapat Asy-Syafiโ€™i ini, dan ia berkata: โ€˜Mengapa dia mengatakan mencukupkan diri dengan satu istri itu lebih utama, padahal Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam memiliki banyak istri, dan beliau hanya melakukan hal yang paling utama saja. Dan beliau pun bersabda: {Menikahlah kalian dan perbanyaklah keturunan}โ€™.

Jawabannya adalah, orang-orang selain Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam, yang utama baginya adalah mencukupkan diri dengan satu istri, karena khawatir tidak mampu berlaku adil. Sedangkan pada Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam, tidak ada kekhawatiran tidak mampu bersikap adil (meski lebih dari satu istri).

Adapun sabda Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam: {Menikahlah kalian dan perbanyaklah keturunan}, itu berisi anjuran untuk menikah, bukan anjuran untuk poligami.โ€ (selesai terjemahan).

Hal ini juga disampaikan oleh Imam Al-Mawardi dalam โ€œAl-Hawi Al-Kabirโ€:

ููŽุฅูุฐูŽุง ุซูŽุจูŽุชูŽ ุฃูŽู†ู‘ูŽ ู†ูู‚ุงุช ุงู„ุฒูˆุฌุงุช ูˆุงุฌุจุฉ ูู‚ุฏ ุฅุจุงุญุฉ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰ ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽู†ู’ูƒูุญูŽ ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนู‹ุง ุจูู‚ูŽูˆู’ู„ูู‡ู: {ู…ูŽุซู’ู†ูŽู‰ ูˆูŽุซูู„ุงุซูŽ ูˆูŽุฑูุจูŽุงุนูŽ} [ุงู„ู†ุณุงุก: 3] ูˆูŽู†ูŽุฏูŽุจูŽู‡ู ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ูุงู‚ู’ุชูุตูŽุงุฑู ุนูŽู„ูŽู‰ ูˆุงุญุฏุฉ ุจู‚ูˆู„ู‡: {ูุฅู† ุฎูุชู… ุฃู† ู„ุง ุชุนุฏู„ูˆุง ููˆุงุญุฏุฉ}.

ูˆูŽุฐูŽู‡ูŽุจูŽ ุงุจู’ู†ู ุฏูŽุงูˆูุฏูŽ ูˆูŽุทูŽุงุฆูููŽุฉูŒ ู…ูู†ู’ ุฃูŽู‡ู’ู„ู ุงู„ุธู‘ูŽุงู‡ูุฑู ุฅูู„ูŽู‰ ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุงู„ู’ุฃูŽูˆู’ู„ูŽู‰ ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุณู’ุชูŽูƒู’ู…ูู„ูŽ ู†ููƒูŽุงุญูŽ ุงู„ู’ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนู ุฅุฐุง ู‚ุฏุฑ ุนู„ู‰ ุงู„ู‚ูŠุงู… ุจู‡ู† ูˆู„ุง ูŠุชู‚ุตุฑ ุนูŽู„ูŽู‰ ูˆูŽุงุญูุฏูŽุฉูุŒ ู„ูุฃูŽู†ู‘ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ูŽ ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู… ู„ูŽู…ู’ ูŠูŽู‚ู’ุชูŽุตูุฑู’ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูŽุง.
ูˆูŽุงุณู’ุชูŽุญูŽุจู‘ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽุงููุนููŠู‘ู ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽู‚ู’ุชูŽุตูุฑูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ูˆูŽุงุญูุฏูŽุฉู ูˆูŽุฅูู†ู’ ุฃูุจููŠุญูŽ ู„ูŽู‡ู ุฃูŽูƒู’ุซูŽุฑู. ู„ููŠูŽุฃู’ู…ูŽู†ูŽ ุงู„ู’ุฌูŽูˆู’ุฑูŽ ุจูุงู„ู’ู…ูŽูŠู’ู„ู ุฅูู„ูŽู‰ ุจูŽุนู’ุถูู‡ูู†ู‘ูŽ ุฃูŽูˆู’ ุจูุงู„ู’ุนูŽุฌู’ุฒู ุนูŽู†ู’ ู†ูŽููŽู‚ูŽุงุชูู‡ูู†ู‘ูŽ.

ูˆูŽุฃูŽูˆู’ู„ูŽู‰ ุงู„ู’ู…ูŽุฐู’ู‡ูŽุจูŽูŠู’ู†ู ุนูู†ู’ุฏููŠ ุงุนู’ุชูุจูŽุงุฑู ุญูŽุงู„ู ุงู„ุฒู‘ูŽูˆู’ุฌู ููŽุฅูู†ู’ ูƒูŽุงู†ูŽ ู…ูู…ู‘ูŽู†ู’ ุชูู‚ู’ู†ูุนูู‡ู ุงู„ู’ูˆูŽุงุญูุฏูŽุฉู ููŽุงู„ู’ุฃูŽูˆู’ู„ูŽู‰ ุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ูŠูŽุฒููŠุฏูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูŽุงุŒ ูˆูŽุฅูู†ู’ ูƒูŽุงู†ูŽ ู…ูู…ู‘ูŽู†ู’ ู„ูŽุง ุชูู‚ู’ู†ูุนูู‡ู ุงู„ู’ูˆูŽุงุญูุฏูŽุฉู ู„ูู‚ููˆู‘ูŽุฉู ุดูŽู‡ู’ูˆูŽุชูู‡ู ูˆูŽูƒูŽุซู’ุฑูŽุฉู ุฌูู…ูŽุงุนูู‡ู ููŽุงู„ู’ุฃูŽูˆู’ู„ูŽู‰ ุฃู† ูŠู†ุชู‡ูŠ ุฅู„ู‰ ุงู„ุนุฏุฏ ุงู„ู…ู‚ู†ุน ู…ู† ุงุซู†ุชูŠู† ุฃูŽูˆู’ ุซูŽู„ูŽุงุซู ุฃูŽูˆู’ ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนู ู„ููŠูŽูƒููˆู†ูŽ ุฃูŽุบู’ู†ูŽู‰ ู„ูุจูŽุตูŽุฑูู‡ู ูˆูŽุฃูŽุนูŽูู‘ูŽ ู„ูููŽุฑู’ุฌูู‡ู ูˆูŽุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุฃูŽุนู’ู„ูŽู…ู.

Terjemah:

โ€œSetelah diketahui bahwa nafkah untuk istri wajib hukumnya, perlu diketahui juga bahwa Allah taโ€™ala membolehkan seseorang memiliki empat orang istri, berdasarkan firman-Nya (yang artinya): {Nikahilah perempuan dua, tiga atau empat orang} (An-Nisa, ayat 3), dan menganjurkan untuk mencukupkan diri dengan satu istri saja, berdasarkan firman-Nya (yang artinya): {Jika kalian takut tidak mampu berlaku adil, maka nikahilah seorang perempuan saja}.

Ibnu Dawud dan sekelompok ulama zhahiriyyah, berpendapat yang utama adalah menyempurnakan menikahi sampai empat orang istri, jika ia mampu melakukannya, dan tidak mencukupkan diri dengan satu istri saja. Hal ini karena Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam tidak mencukupkan diri dengan satu istri saja.

Sedangkan Asy-Syafiโ€™i menganjurkan untuk mencukupkan diri dengan satu istri saja, meskipun beliau membolehkan menikah dengan lebih dari satu istri. Hal ini karena mencukupkan diri dengan satu istri lebih aman dari kemungkinan bersikap tidak adil pada sebagian istri, atau tidak mampu menafkahi mereka.

Dan pendapat yang paling utama dari dua pendapat di atas menurutku adalah, memperhatikan keadaan suami. Jika sudah cukup baginya satu istri, yang utama baginya adalah tidak menambah istri.

Sedangkan bagi suami yang tidak cukup dengan satu istri, karena syahwatnya yang begitu kuat dan semangatnya yang tinggi untuk sering jimaโ€™, maka yang utama baginya adalah menikahi perempuan sesuai kebutuhannya, baik dua, tiga atau empat orang, agar pandangannya bisa terjaga dan kemaluannya terpelihara. Wallahu aโ€™lam.โ€ (selesai terjemahan). []

Rujukan:

1. Al-Bayan Fi Madzhab Al-Imam Asy-Syafiโ€™i, karya Imam Yahya Al-โ€˜Imrani, Jilid 11, Halaman 189-190, Penerbit Dar Al-Minhaj, Jeddah, Saudi Arabia.
2. Al-Hawi Al-Kabir Fi Fiqh Madzhab Al-Imam Asy-Syafiโ€™i, karya Imam โ€˜Ali bin Muhammad Al-Mawardi, Juz 11, Halaman 417, Penerbit Dar Al-Kutub Al-โ€˜Ilmiyyah, Beirut, Libanon.

Muhammad Abduh Negara

Selengkapnya baca di I

2121 posts

About author
Pilarkebangsaan.com adalah media yang menfokuskan diri pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan kenegaraan
Articles
Related posts
Religius

Islamisme: Tantangan Abadi dalam Sejarah dan Masa Depan NKRI

2 Mins read
Sejak berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), isu hubungan antara Islam dan negara telah menjadi perdebatan yang tak kunjung usai. Di satu…
Religius

Djindar Tamimy: Jejak Pemikiran dan Perjuangan Ideolog Muhammadiyah

12 Mins read
โ€œPada dasarnya setiap manusia memiliki empat dimensi pergaulan : pergaulan dengan sesama manusia, pergaulan dengan lingkungan hidup, pergaulan dengan diri sendiri, dan…
Religius

Meneroka Makna Hari Guru Nasional dalam Islam

2 Mins read
Dalam dinamika sosial yang semakin kompleks, peran guru telah berevolusi menjadi jauh lebih dari sekadar pengajar. Guru kini berperan sebagai arsitek masa…
Power your team with InHype
[mc4wp_form id="17"]

Add some text to explain benefits of subscripton on your services.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *